Pesta

2K 293 44
                                    

Dengan mata yang memerah Salju beranjak pergi menjauhi Aldi dan Legi yang terdiam melihatnya.

Tapi dengan cepat Aldi mengejar Salju, Aldi tau bahwa Salju sudah salah paham ketika melihat dirinya yang sedang bersama Legi.

“Salju!” Aldi memanggilnya tapi Salju tidak memperdulikan panggilan itu.

Salju hanya berjalan lurus tanpa memperdulikan panggilan keras dari Aldi.

Aldi yang tidak tahan lagi pun langsung  mengambil langkah besar dan menarik tangan Salju dengan kasar. Alhasil Salju pun tertarik  hingga dirinya pun sekarang sudah berhadapan dengan Aldi.

“Jangan menghindar Salju, aku ingin menjelaskannya semua.” ujar Aldi menahan tangan Salju.

“Apa lagi yang mau kamu jelaskan Aldi?” sekarang wajah Salju terlihat dingin sangat berbeda dengan biasanya yang menampilkan senyuman manis.

“Salju, aku sama Legi nggak ada apa-apa.”

“Terus?”

“Salju aku sudah mengatakan yang sebenarnya, jadi percaya sama aku.”

“Bagaimana caranya supaya aku bisa percaya sama kamu Aldi? Bagaimana aku tidak berpikir bahwa kamu tidak berbohong, bahkan aku sangat tau bahwa kamu dulu sangat menyukai Legi. Dengan tiba-tiba kamu bilang kamu suka sama aku, apa kamu ingin membuat aku terluka?” Aldi bingung harus menjelaskan seperti apa lagi agar Salju tidak meragukan dirinya.

Sebenarnya Salju tidak cemburu ketika melihat Aldi berduaan dengan Legi, tapi Salju kecewa bahwa Aldi sangat banyak menyembunyikan sesuatu darinya. Salju kecewa bahwa Aldi belum bisa mempercayai dirinya sepenuh hati.

“Salju apa kamu meragukan perasaan ku? Baiklah, besok aku akan mengatakan semua kebenarannya dan aku harap kamu bisa mempercayai ku Sal.” ujar Aldi.

“Ingat Aldi, aku akan percaya apa yang aku liat dan aku dengar.” Salju sangat sulit mempercayakan sesuatu tanpa ada bukti yang jelas.

Aldi yang mendengar ucapan Salju hanya bisa pasrah, tangan Aldi terulur ke pipi Salju.

Dengan lembut Aldi mengusap pipi Salju seakan itu benda yang rapuh, sedangkan Salju hanya membalas menatap Aldi dengan tatapan sendu.

“Terkadang apa yang kita lihat dan kita dengar bukan kebenarannya, satu kesalahan kecil bisa membuat salah paham yang besar.” Salju tertegun mendengar ucapan Aldi.

“Sekarang kita pulang, dan berikan aku senyuman manis mu.” Aldi mencoba membuat Salju tersenyum, Salju yang melihat ketulusan di mata Aldi membuat diri Salju luluh.

Pada akhirnya Salju pun mengeluarkan senyuman manis di bibir tipisnya. Aldi yang akhirnya bisa melihat senyuman Salju lagi sangat senang.

Sekarang Aldi tidak memikirkan hari esok, karena Aldi akan berusaha menyakinkan Salju bagaimana pun caranya.

“Ayok kita pulang...” Salju dan Aldi pun berjalan bergandengan menuju parkiran untuk segera pulang.

Di balik dinding ternyata Legi bersembunyi seraya melihat Salju dan Aldi yang mulai menjauh dari pandangannya.

Legi merasakan kebingungan, Legi bingung kenapa Devan sangat membenci Aldi dan sangat menginginkan Salju di sisinya.

Terkadang Legi merasa iri terhadap Salju, karena Salju selalu berada di antara orang-orang yang mencintainya.

Bahkan Devan yang sangat beringas dan psikopat pun bisa tertarik dengan Salju, entah kenapa sekarang Legi merasakan kecemburuan ketika Devan selalu membahas Salju ketika bersamanya.

Alsa (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora