Heart

2.5K 401 128
                                    

“Salju!!! Itu Aldi udah nunggu di depan!” panggil Awan dari ruang tamu.

Mendengar panggilan Awan, Salju segera turun dengan tergesa-gesa. Salju malam ini menggunakan kemeja motif garis berwarna biru dengan di padukan celana pendek, dan malam ini Salju menguncir rambutnya.

“Ka Awan aku berangkat!!!” Awan yang melihat Salju yang buru-buru pun hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil memakan kentang gorengnya di ruang tamu.

Salju berlari menghampiri Aldi yang sudah berdiri di samping mobilnya. Malam ini Aldi terlihat mengenakan pakaian serba hitam dan di kombinasikan dengan jaket berwarna marron.

Salju tertegun melihat penampilan Aldi malam ini, mata Salju sampai tidak berkedip untuk melihatnya.

“Kenapa liatin gue sampai segitunya?” Aldi mencubit pipi Salju, alhasil membuat Salju tersadar dari lamunannya.

“Hehe nggak kok...” elak Salju.

“Yaudah ayok kita berangkat.” Aldi membuka pintu mobil untuk Salju.

Setelah Salju masuk, Aldi pun langsung masuk ke mobil juga melalui pintu kemudi. Setelah itu Aldi mengendarai mobilnya pergi dari kawasan perumahan Salju.

Aldi mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Selama di perjalan Salju melihat wajah Aldi dari samping.

Entah kenapa Salju merasakan bahwa Aldi adalah duplikat dari Yuda dengan wajah yang berbeda.

Salju merasakan banyak sekali kemiripan Aldi dengan Yuda dari nama belakang yang sama. Bahkan mata dan tatapan tajam Aldi mirip sekali dengan Yuda.

Tanpa sadar tangan Salju terulur ke wajah Aldi, Aldi yang terkejut pun mendadak mengerem mobilnya. Tangan Salju tidak beranjak dari wajah Aldi, mata Salju meneliti tiap inci wajah Aldi.

“Sal..”

“Siapa lo sebenarnya Aldi?” ucap Salju.

“A-apa maksud lo Salju?” Aldi terkejut mendengar ucapan Salju.

Aldi takut jika Salju menyadari bahwa dirinya adalah saudara dari Yuda yang tak lain orang yang sangat di cintai Salju.

“Aldi tolong bantu gue, kenapa gue masih terikat dengan masa lalu gue. Bahkan bayangan Yuda ada di wajah lo! Kenapa lo terlihat sangat mirip dengan Yuda.” ucap Salju.

Aldi tertegun mendengar ucapan Salju, di satu sisi Aldi takut jika Salju mengetahui kebenarannya bahwa dirinya adalah adik dari Yuda. Tapi di satu sisi lagi Aldi tidak ingin melihat Salju terus terpuruk dengan masa lalunya.

Aldi menarik tubuh Salju dalam dekapannya, Salju memeluk Aldi dengan erat. Salju merasakan perasaan yang sangat sesak, bayangan tentang Yuda dengannya bagaikan kaset rusak yang selalu terulang.

“Sal apa gue tidak cukup untuk lo, setidaknya pandang gue dengan tatapan masa depan.” ujar Aldi sambil mencium pucuk kepala Salju.

“maafin gue Al, gue nggak bermaksud  buat samain lo dengan masa lalu gue. Tapi rasa takut kehilangan selalu menghantui gue.”

“Percaya sama gue, gue akan selalu berada di samping lo.”

“Tapi lo harus janji, jangan pernah hancurin kepercayaan gue.” pinta Salju dan di balas Aldi dengan anggukan kecil.

Aldi belum bisa berjanji untuk itu karena Aldi masih menyembunyikan kebenaran dari Salju. Aldi tidak bisa membayangkan jika suatu saat Salju mengetahui kebenarannya lebih dulu, Aldi tidak ingin membuat Salju tersakiti lebih dalam lagi.

“Maaf Sal, gue belum bisa mengatakan sebenarnya.” ucap hati Aldi dengan menatap Salju sendu seraya mengusap kepala Salju lembut.

*Alsa*

Alsa (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora