Eye Kiss

2.5K 253 41
                                    

Terlihat Salju berkali-kali berputar melihat penampilannya di pantulan cermin, Salju yang sudah merasa penampilan sudah bagus pun langsung melangkahkan kakinya turun menuju meja makan.

Salju berlari sambil menggendong ranselnya di pundak dan langsung duduk di samping Awan.

Salju mencium pipi Awan hingga membuat Awan berteriak dan memukul pundak Salju, tapi hanya di balas Salju dengan tertawa.

“Anak ayah kayanya senang banget ya.” ucap Surya mengusap putri bungsunya itu.

“Udah punya pacar kali yah, keliatan banget muka Salju bersinar wlee.” ledek Awan sambil menjulurkan lindahnya keluar.

“Sama Aldi ya?” sontak Salju terkejut saat ayahnya menyembutkan nama Aldi.

“Ayah kok bisa tau?”

“Ya taulah.” seketika Salju menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.

Astrid yang datang membawa semangkuk sup langsung menyentuh lengan suaminya sambil mengedipkan matanya.

Surya yang paham pun segera mengeluarkan sebuah amplop putih dari dalam jasnya.

Surya menyerahkan amplop putih itu pada Salju, Salju dengan perasaan bingung  mengambil amplop itu sambil melihat tulisan yang ada di amplop itu.

Terlihat kening Salju mengerut saat membaca nama rumah sakit ternama yang ada di Jerman.

“Ini apa ayah?” tanya Salju penasaran.

“Kamu buka aja sendiri.” ucap Surya lembut.

Salju pun membuka amplop itu dan langsung membaca isi surat itu. Nampka wajah Salju yang terdiam membeku sambil mencengkram kuat ujung surat itu.

Awan pun tidak tau apa yang sudah di baca oleh adiknya itu.

“Ayah apa maksud semua ini?” tanya Salju dengan tegas.

“Ayah sudah mendaftarkan kamu sebagai pasien dirumah sakit itu, mereka bisa memulihkan pengelihatan mata kamu nak. Ayah tau kamu sangat mencintai hobi melukismu itu, jadi ayah akan mengobatin mata kamu.” Surya ingin sekali Salju kembali bisa menikmati warna dunia yang indah.

Salju tidak tau harus bahagia ataupun sedih untuk hal itu. Ketika Salju ingin mengatakan sesuatu dengan ayahnya, tiba-tiba handphone Salju berdering dan menampakkan nama Aldi di layar handphonenya.

“Ee-emm aku berangkat dulu ayah, bunda, kakak.” Salju berjalan keluar sambil memasukkan amplop itu ke dalam tasnya.

Salju segera masuk ke dalam mobil dengan wajah sedihnya, Aldi yang melihat Salju masuk dengan wajah yang sedih membuat Aldi khawatir.

Salju memasang sabuk pengamannya dan memalingkan wajahnya dari pandangan Aldi.

Aldi pun menahan rasa penasarannya dan langsung mengendarai mobilnya ke sekolah.

Selama di perjalanan Salju hanya diam dengan wajah yang ke arah jendela, melihat hal itu Aldi hanya bisa menghela nafas pelan.

Tidak lama kemudian mereka berdua telah sampai di sekolah. Ketika Aldi sudah memarkir mobilnya, Salju dengan cepat hendak membuka pintu mobil untuk keluar.

Tapi Aldi lebih cepat mengunci pintu mobil dengan otomatis.

“Salju, kamu kenapa? Apa aku ada Salah? Kalau aku ada salah, aku minta maaf.” ucap Aldi sambil menggenggam tangan Salju.

Mendengar ucapan Aldi sontak membuat Salju menangis begitu saja, Salju langsung memeluk Aldi.

Aldi terkejut saat Salju tiba-tiba menangis dan memeluknya, Aldi sangat khawatir dengan keadaan Salju.

Alsa (END)Where stories live. Discover now