DEVIL

2.3K 388 136
                                    

Sekarang semua anggota inti DEVIL dan ANGEL sudah berkumbul di depan kantor polisi.

Setelah mendengar Hasta di bawa kepolisian atas tuduhan penggunaan narkoba, Aldi dan lainnya langsung berangkat ke kantor polisi.

“Yang lain tunggu di sini, biar gue sama Bara yang masuk.” ucap Aldi dengan tegas dan membuat anggota lain hanya bisa diam dan menganggukkan kepalanya.

Rangga melihat Aldi dan Bara yang sudah berjalan masuk ke dalam kantor polisi hanya bisa menghela nafas berat. Rangga sangat khawatir dengan keadaan Aldi sekarang, Aldi selalu mendapatkan masalah buruk setelah kematian Yuda.

“Semoga saja hal ini tidak membuat Aldi terpuruk.”  doa Rangga dalam hati.

Aldi dan Bara pun masuk dan menghampiri tangan kanan papahnya Bara untuk meminta izin bertemu dengan Hasta.

Setelah mendapatkan izin, mereka berdua pun berjalan menuju sel di mana Hasta di tahan. Langkah Aldi terhenti ketika melihat Hasta terduduk dengan wajah yang penuh putus asa.

Tatapan kosong Hasta membuat Aldi tertegun, dengan perlahan Aldi berjalan menuju sel Hasta berada. Bara hanya diam dan menghela nafas di belakang Aldi ketika melihat keadaan Hasta yang bisa di bilang sangat tidak baik.

“Hasta.” panggil Aldi, dan seketika membuat Hasta sadar dari lamunannya.

Hasta yang mendengar suara Aldi pun langsung berdiri, dan sekarang mereka berdiri berhadapan hanya saja sekarang mereka di batasi dengan sel penjara.

“Al gue nggak pernah pake barang haram itu, percaya sama gue Al!” ujar Hasta.

“Has gue percaya sama lo, tapi coba jelaskan ke gue kenapa semua ini bisa terjadi.”Aldi mencoba menenangkan Hasta.

“Gue juga nggak tau Al. Tapi satu jam sebelum penangkapan gue, gue sedang berada di dojo latihan. Sampai Lintang ngirim pesan buat ngumpul ke markas, gue pun langsung berangkat menuju markas. Tapi tiba-tiba polisi nyegat gue dan ketika mobil gue di geledah, polisi nemu satu bungkus narkoba di bagasi mobil gue.” jelas Hasta dengan selengkap mungkin.

“Has apa lo belakangan ini ada nyinggung seseorang?” Bara pun angkat bicara ketika selesai mendengar penjelasan Hasta.

“Nggak ada.” jawab Hasta.

“Ada yang sengaja jebak Hasta, karena di dojo adalah tempat sepi dan sangat privasi. Gue rasa ada orang dalam yang mau bikin Hasta dalam masalah.” Tebak Aldi.

Aldi merasa ini di lakukan dengan unsur kesengajaan untuk menjebak Hasta. Karena tempat dojo Hasta latihan sangatlah privasi, orang luar pasti tidak akan bisa masuk. Jadi besar kemungkinan pelaku sebenarnya adalah orang dalam bagian dojo.

Sekarang Aldi sangat bingung karena hal seperti ini akan sangat membahayakan semua anggota DEVIL bahkan hal ini akan membahayakan rencana penyelidikan tentang kematian Yuda.

“Ada satu hal yang lo harus tau Al. Di dojo gue ketemu dengan seseorang yang menggunakan tato bunga mawar, tapi sayang gue nggak sempat lihat wajahnya.” Aldi terkejut ketika mendengar sosok yang mengunakan tato bunga mawar.

“Apa mungkin ini sebuah ancaman yang sebenarnya mengarah ke gue? Kenapa orang sekitar gue yang sebagai korban?!” tanya hati Aldi.

“Has gue mohon lo bersabar. Beri gue sedikit waktu, gue akan bebasin lo dari sini.” pinta Aldi seraya menyakinkan Hasta agar percaya dengan ucapannya.

“Lo tenang aja bro, lo pasti akan bebas.” Bara menepuk pundak Hasta akrab.

“Gue akan tetap nunggu. Jangan lupa kalian berhati-hatilah.” ucap Hasta.

Terlihat kilatan amarah yang berapi di mata Aldi, kedua tangan Aldi terkepal kuat.

Bara yang melihat aura DEVIL milik Aldi yang sudah lama tidak pernah terlihat semenjak kematian Yuda, sekarang aura yang mematikan milik Aldi kembali muncul.

*Alsa*

Setelah dari kantor polisi, Aldi pergi menuju rumah Salju. Sekarang motor Aldi sudah terparkir di depan pagar rumah Salju, Aldi melepaskan helm full face dan menatap kamar Salju yang sudah gelap.

Sekarang menunjukkan pukul satu dini hari. Aldi turun dari motor dan berjalan menuju pintu rumah Salju, dengan keberanian Aldi mencoba mengetuk pintu rumah Salju.

Alsa (END)Where stories live. Discover now