Terlambat

3.2K 517 141
                                    

Selesai berkutak dengan rumus matematika hampir 1 jam, akhirnya Aldi pun keluar dari kelasnya. Aldi berjalan menuju kelas Legi untuk mengajak ke kantin bersama.

Dari kejauhan Aldi sudah melihat Legi yang sedang berdiri menunggunya.

“Baru keluar ya?” tanya Legi pada Aldi yang sudah ada di hadapannya dan di balas Aldi dengan anggukan singkat.

Setelah itu Aldi pun menggandeng tangan Legi menuju kantin. Aldi mengajak Legi ke meja biasa DEVIL duduk. Di sana sudah terlihat anak DEVIL dan sahabat Salju yang duduk manis sambil memakan makanannya.

Tapi sedari tadi Aldi tidak melihat Salju di sana, bahkan Aldi melihat-lihat di semua penjuru kantin tapi Salju juga tidak ada.

Aldi dan Legi pun duduk di meja bersama anak-anak DEVIL dan sahabat Salju sambil menunggu pesanannya datang.

“Tan, Salju kemana? Kok nggak ikut ke kantin sih?” seketika Aldi menajamkan pendengarannya mendengar pertanyaan dari Bayu.

“Tadi katanya mau ke sanggar sih, tadi dia minta titip roti sama susu kotak aja.” jawab Tania sambil memakan baksonya.

“Tuh cewek kenapa lagi sih?” pikiran Aldi melayang pada Salju.

Tidak lama kemudian pesanan Aldi dan Legi pun datang. Legi yang melihat Aldi yang melamun pun heran.

Legi dengan pelan menyentuh pundak Aldi, seketika membuat Aldi tersadar dari lamunannya.

“Al lo kenapa?” tegur Legi pada Aldi yang terlihat melamun.

“Nggak papa. Nanti habis makan gue pamit duluan ya, mau ke ruangan ibu Rahmi.” Legi menganggukkan kepala menandakan mengiyakan ucapan Aldi.

Tanpa di sadari Aldi dan Legi, sedari tadi Lintang menatap Legi dengan tatapan tidak suka. Lintang sangat tidak menyukai Legi, menurutnya karena keberadaan Legi di sekitar Aldi itu membuat kehidupan Aldi di batasi.

Entah kenapa Lintang berpikir bahwa Legi berpontensi besar untuk menghancurkan DEVIL.

Lintang juga sangat khawatir dengan Salju, karena kedekatan Salju dengan Aldi membuat Legi cemburu. Lintang takut kalau Legi melakukan hal yang berbahaya dengan Salju.

“Lo ular yang sangat berbahaya Le.” batin Lintang sambil menatap Legi dengan tatapan tajam.”

Tidak terasa makanan Aldi pun sudah habis. Aldi segera pamit dan langsung berjalan keluar dari kantin dengan cepat.

Legi yang melihat Aldi tergesa-gesa pun menjadi curiga. Aldi berjalan menuju sanggar seni untuk menghampiri Salju.

Ketika Aldi membuka pintu sanggar, napak Salju yang sedang asik menggambar tanpa menyadari kehadiran Aldi. Aldi pun berjalan ke arah Salju dan duduk di sampingnya.

Salju yang mendengar suara decitan kursi pun menghentikan kegiatan menggambarnya.

“Ngapain lo di sini?” Salju sangat terkejut ketika melihat Aldi duduk di sampingnya.

“Kenapa? Emang nggak boleh?” ucap Aldi cuek seraya mengambil handphone Salju sambil mengetik sesuatu di sana.

“Mau apa lo sama handphone gue?” Salju langsung menarik handphonenya dengan paksa.

“Mau download video 21+”

“Lo gila ya?!”

“Gue cuma masukin nomor handphone gue ke handphone lo.” ujar Aldi.

Salju yang mendengar pun sontak terkejut. Bagaimana tidak, sesosok Aldi Mahesa memberikan nomor handphonenya dengan cuma-cuma. Aldi yang melihat wajah melongo Salju pun tertawa kecil.

Alsa (END)Where stories live. Discover now