GETARAN

4.7K 804 458
                                    

“Sejak kapan lo melihara kucing?” Tanya Devan yaitu teman dekat Elvano ketika melihat Elvano yang sedang asik memberi makan kucing diteras rumahnya.

“Sejak gue kenal cewek cantik.” Jawab Elvano santai sambil mengelus pelan kucing itu.

“WOWWW!!! Sekarang ketua BARAGAN kenal juga sama cewek.” Ledek Devan.

Devan sangat terkejut mendengar sosok Elvano yang terkenal kegarangannya sekarang malah mengenal yang namanya cewek.

Padahal Elvano terkenal angkuh dan kasar dan itu membuat banyak cewek-cewek takut untuk mendekatinya.

“Ya bisa lah. Gue masih normal, masih suka cewek.” Ucap Elvano santai.

“Ya kali lo suka terong, auto keluar gue dari BARAGAN...” Ujar Devan dan langsung mendapatkan pukulan dari Elvano.

Seketika Elvano teringat dimana dia bertemu dengan Salju untuk pertama kalinya, meskipun terkesan tidak baik pertemuannya, Elvano merasa sangat beruntung dipertemukan dengan cewek seperti Salju.

Entah kenapa menurut Elvano, Salju berbeda dengan cewek-cewek yang pernah dia kenal.

Salju tidak takut ketika bersamanya dan hanya Salju yang bisa tersenyum kepadanya di saat semua orang menganggap dirinya orang jahat.

“Gue berharap pertemuan gue sama lo adalah takdir baik dari tuhan.” Ucap hati Elvano.

“WOIII! Malah ngelamun aja...” Ucap Devan dengan memukul pundak Elvano dan sontak membuat Elvano terkejut dan membuat buyar lamunannya tentang Salju pun hilang seketika.

“Ganggu aja sih lo! Ngapain sih lo ke rumah gue?” Ujar Elvano kesal.

“Gue mau bahas tentang DEVIL.” Ucap Devan dan seketika wajah Elvano berubah menjadi datar tanpa ekspresi.

“Kemaren ada anak DEVIL yang nyusup ke markas.” Ucap Devan.

Seketika wajah Elvano pun mengeras. Elvano sangat marah terlihat tangannya yang terkepal dan urat-urat tangannya yang seperti ingin keluar.

Elvano sangat tidak suka jika markas atau kehidupannya di ganggu.

“Siapkan semua anggota BARAGAN, malam ini kita serang markas DEVIL!!!” Perintah Elvano tegas dan Devan pun menganggukkan kepalanya tanda bahwa dirinya mengikuti perintah Elvano.

Berbeda ditempat lain, terlihat Salju sedang menatap foto Yuda di sebuah cafe sambil menunggu kedatangan seseorang yang sudah mengajak dirinya janjian untuk bertemu.

Setiap Salju melihat foto Yuda, Salju selalu merasa bahwa Yuda masih ada disisinya.

Entah kenapa sampai sekarang Salju belum bisa merelakan kepergian Yuda, Salju merasa sangat kehilangan warna dalam hidupnya ketika Yuda meninggalkannya.

“Yuda kenapa kamu ninggalin aku begitu cepat.” Gumam Salju pelan seraya menatap sendu foto Yuda.

“Salju!...”Panggil cowok yang tidak lain adalah Rangga. Rangga pun langsung duduk di hadapan Salju dengan nafas yang tersenggal-senggal.

“Maaf gue telat.” Ucap Rangga.

“Santai aja kali, kaya sama siapa aja. Jadi lo ngajak gue ke sini mau ngomong apa.” Ucap Salju sambil menyeruput jus jeruk yang baru tadi dia pesan.

“Gue mau tanya, sejak kapan lo kenal sama Elvano?” Tanya Rangga dengan wajah seriusnya.

Salju terkejut kenapa Rangga tiba-tiba bertanya tentang Elvano. Dan juga tak biasa Rangga mengajak dirinya bertemu mendadak seperti ini kecuali ada hal penting yang bersangkutan dengan dirinya.

Alsa (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora