Yonghwa tampaknya ingin mengatakan sesuatu, namun tidak ada yang sanggup keluar dari mulutnya selain geraman yang terdengar rendah. Jelas merasa keberatan atas kelancangan yang Johnny lakukan.

"Aku dan Jaehyun akan kembali memimpin. Tentu ... jika tidak ada yang keberatan dengan itu."

Jelas sekali jika Johnny sengaja menekan semua yang ada di sana dengan kealphaannya. Para beta dan gamma tak punya pilihan selain mengangguk tanpa banyak bertanya. Omega tidak ada yang hadir -tentu saja, lagipula tidak ada yang membutuhkan suara mereka juga. Sebagian alpha juga setuju-setuju saja, apalagi Yonghwa juga dirasa sudah terlalu tua untuk memimpin mereka. Sejak dulupun Johnny memang yang sudah mengambil hati pack.

Sementara para Elder, tidak ada yang mengeluarkan komentar apapun. Jungwoo hanya duduk sambil tersenyum, seolah sudah tahu jika ini semua memang akan terjadi dan berakhir dengan Johnny yang akan memimpin pack lagi.

Jaehyun hanya berharap keputusan ini tidak akan berimbas pada keluarganya suatu hari nanti.

"Terima kasih." Johnny tetaplah Johnny, tidak ada yang bisa melawannya sekalipun ia pernah hampir mati.

Saat itu, Jaehyun langsung mengajak Jeno untuk berdiri di belakang ayahnya. Namun, alih-alih menurut, Jeno justru memilih untuk berdiri bersisihan dengan ayahnya.

"Ayahku adalah pemimpin pack. Ayah, apa aku bisa menjadi sepertimu suatu hari nanti?"

Namun ...

"Bagaimana dengan Alpha Jaehyun? Bukankah dia harus dihukum karena telah membunuh manusia bernama Mingyu itu?"

-akan selalu ada yang tidak setuju. Johnny tidak bisa menghindari hal itu.

Yonghwa hampir bersuara, tapi lagi-lagi Johnny segera mengambil tempatnya, "Jaehyun membunuh karena melihatku terluka. Itu bukan kesalahan."

Hening.

"Akan tetapi, jika masih ada dari kalian yang ingin Jaehyun mendapat ganjaran ... bukankah pengasingannya selama ini sudah cukup untuk dijadikan sebagai hukuman?"



**


Begitu pertemuan selesai, semua serigala kembali ke pos mereka masing-masing. Malam tiba, beberapa serigala ada yang kembali ke perburuan, dan yang lainnya memilih untuk menjaga perbatasan. Sementara bagi para omega, mereka dianjurkan untuk tetap berada di dalam pondok agar tetap aman.

Tentu, keadaan menjadi lebih tenang karena anggota dari pack mereka yang telah lama pergi kini sudah kembali.

Jeno langsung dikerumuni oleh beberapa anak-anak serigala yang sedari tadi menunggui mereka di luar aula. Namun, saat sedang menanyai Jeno, para orang tua mengatakan pada anak-anak serigala itu bahwa berkenalan bisa dilakukan besok saja karena walaupun mereka merupakan makhluk nocturnal, tetap saja anak-anak tidak boleh berkeliaran malam-malam. Sebagian orang tua sebenarnya hanya merasa tidak nyaman saja dengan situasi yang baru saja terjadi.

Terlebih, Jeno bukanlah serigala biasa yang bisa diajak berteman tanpa harus merasa sungkan.

Johnny juga bukannya bisa langsung bersantai, karena selepas dari aula ia pamit pada Jaehyun ingin menemui Jungwoo untuk bertanya banyak hal tentang pack. Terlebih, soal cerita YoonOh saat itu. Ia jelas ingin mendengar detailnya.

Jaehyun tidak keberatan. Ia memilih berjalan ke arah ayahnya, "Ayah ..."

"Kenapa lama sekali?" tanya Yonghwa yang jelas terlihat letih dan putus asa. Jaehyun jadi merasa bersalah karenanya.

Meski begitu ia tetap menolehkan kepala ke arah ayahnya lalu tersenyum seperti yang selalu ia lakukan di masa lalu, "Jeno. Jika bukan karena Jeno, mungkin aku dan Johnny tidak akan pernah kembali."

Yonghwa menatap langit malam yang diterangi sinar bulan. Meski hanya separuh, tapi terangnya sudah mampu menembus rimbunnya pohon-pohon yang menaungi mereka.

Desir angin pun menjadi musik pengiring bagi ayah dan anak yang masih terjebak nostalgia itu.

"Apa kau sebenci itu dengan kami?"

"Ayah-"

"Ayah tahu ini semua salah ayah karena selalu meninggalkanmu dulu. Karena ayah kau jadi membenci packmu, membenci semua alpha, bahkan membenci dirimu sendiri."

Jaehyun menunduk.

"Saat aku dan ibumu pergi meninggalkanmu, menitipkanmu pada Johnny ... saat itu aku hanya berpikir bahwa selain karena ingin mencegah ramalan, ada harapan bahwa kau mungkin juga bisa berubah agar lebih mencintai packmu sendiri melalui Johnny ..." -namun, siapa yang menyangka jika Jaehyun justru jatuh cinta pada Johnny hingga semua petaka ini terjadi.

"Ayah, aku sudah bahagia sekarang. Masa lalu biarlah menjadi kenangan bagiku, dan aku ... aku minta maaf padamu karena sikap gegabahku."

Yonghwa menatap sosok anaknya. Alpha yang selalu menjadi kebanggaannya, yang akan selalu ia maafkan apapun kesalahannya. Karena meski Jaehyun jauh dari kata sempurna, tapi cinta Jaehyun pada keluarganya sungguh tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga.

"Apa kau yakin dengan ini?"

Jaehyun mengangguk mantap dan kini tak ada alasan lagi bagi Yonghwa untuk tidak menerima Johnny dan anaknya kembali. Ia hanya berharap, Johnny mampu memimpin pack lebih baik dari dirinya saat ini.

Yonghwa menyerah untuk terus mengeraskan hati, "Kalau begitu ... selamat datang kembali, Jaehyunie."

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2/11/20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2/11/20

Two Alpha✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang