[Tamat]
11 anak remaja dipaksa oleh orang tuanya untuk tinggal di sebuah desa demi kebaikan mereka masing-masing.
"kamu harus belajar dewasa"
"momyyyy kangen"
"janji ya mah pulang dari sini langsung beliin aku tiket konser bities"
Warning: mengandun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"masak apa ni bun?" tanya jiya yg baru masuk ke dapur dan melihat jessica sedang sibuk menggoreng sesuatu
"pisang goreng"
"ah mantap,pas banget lagi ujan begini"
"emang masih ujan?"
"masih"
"Mawar dikamar?" jiya mengangguk,dia hanya melihat kesibukan jessica dari meja makan.
"ck,tuh bocah bener-bener jarang keluar kamar sekarang"
"bentar lagi juga bertelor" saut jiya sambil menyicipi pisang goreng yg sudah matang
"enak ji?"
"masuk mulut juga belom njir"
"pisang dari mana?" tanya juan yg tiba-tiba mengambil pisang yg sudah matang,entah darimana munculnya makhluk ini.
"kata tama dari mang kuso" jiya dan juan hanya mengangguk mengerti
"juan" panggil joni yg sepertinya ingin mengajak juan pergi
"ayo" juan mengambil satu pisang goreng lagi dan langsung menghampiri joni.
"ji tolong taro ke piring dong yang udah mateng" jiya mengangguk dan langsung mengambil piring
sementara dikamar,lisa dan mawar sedang berbaring sambil menikmati suara air hujan yg turun deras. Hujan turun sudah sejak subuh dan sampai sekarang masih deras
"gabut banget anjim" keluh lisa yg berguling-guling,sedangkan mawar hanya memejamkan matanya karna mulai merasa ngantuk
"sono ngebucin"
"masih tidur"
"kebo banget cowo lu" lisa hanya mendengus dan membenarkan posisinya seperti semula.
"eh,si jessica masih belom tau juga soal tama sama yoga?" tanya lisa dan mawar menggelengkan kepalanya
"dia semalem cerita ke gw katanya si yoga mulai cuek lagi,tapi kok bisa ya dia ga sadar padahal kalo gw liat-liat tama ama yoga terang-terangan banget ngerebutin dia"
"mungkin dia sadar tapi gamau kepedean"
"bisa juga si,emangnya elu dikit-dikit kepedean" sindir lisa
"kok bawa-bawa gw??"
"ya emang bener anjrot"
"serahlu"
"lindungan najis" mawar menghiraukan ucapan lisa dan memilih untuk mengatur posisi tidur nya menjadi menyamping dan mulai memejamkan matanya lagi.
Lisa yg merasa bosan akhirnya keluar kamar dan bertepatan dengan tama yg lewat didepan kamarnya sehingga dia sedikit terkejut saat membuka pintu.
