[Tamat]
11 anak remaja dipaksa oleh orang tuanya untuk tinggal di sebuah desa demi kebaikan mereka masing-masing.
"kamu harus belajar dewasa"
"momyyyy kangen"
"janji ya mah pulang dari sini langsung beliin aku tiket konser bities"
Warning: mengandun...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"yg piket hari ini sape?cuciin tuh piring" ucap jefran,mereka semua baru saja selesai sarapan dengan ditemani suara gemercik air dari luar. Sepertinya gerimis kali ini akan awet
"bawel" jessica pun langsung menumpuk piring-piring kotor dan berniat membawanya ke kamar mandi,untuk dicuci.
"biar gw yg bawa,lu ngelap meja aja. Nanti si tama yg nyuci" ucap yoga dan tama langsung membulatkan matanya.
"eh?gapapa elah,gw bisa kalo nyuci piring mah"
"gada penolakan" yoga langsung pergi sambil membawa tumpukan piring tersebut,sedangkan jessica langsung melihat ke arah tama.
"biar gw juga yg ngangkutin sisa lauknya" tama pun mengambil piring-piring yg berisi sisa lauk mereka makan ke dapur,sedangkan jessica langsung menyari kain untuk mengelap meja
"hemm sengit" bisik mawar dan disetujui lisa.
"jes,kita ke kamar duluan ya" lisa langsung menarik tangan mawar dan juga jiya. Jessica hanya mengangguk sambil terus melakukan aktifitas nya
"gw mo ngeroko" ucap jefran
"ya terus?"
"ada yg punya korek ga?"
"pengen ngeroko tapi ga modal"
"modal ye anjim"
"gigilu,itu aja rokok gw" timpal jeka,dan jefran hanya menyengir tanpa rasa dosa.
"gausah so peduli" singgung tama sambil meletakan lauk di meja makan.
"gada urusan" saut yoga dengan smirknya dan langsung meninggalkan tama,dan tiba-tiba langkahnya berhenti. Dia menengok ke arah belakang,lebih tepatnya ke arah tama.
"oya,ini baru awal" ucap nya dan membuat emosi tama hampir terpancing. Kemudian,yoga langsung melanjutkan langkahnya
"awal buat gw,akhir buat lu" gumam tama.
"saingannya sengit banget borr" celutuk mawar dan kedua sahabatnya mengangguk. Mereka bertiga sedang asik bergibah ria di dalam kamar,mawar dan lisa juga mempunya maksud lain supaya jiya merasa tenang karna diluar gerimis nya menjadi lebih deras.
"lagian si jessica emang bego apa gimanadah?masa ga ngerasa lagi direbutin dua cowo"
"ga begitu ngerti sifatnya sih,tapi keknya dia emang bener-bener gatau soal ini" saut jiya
"kalo dia tau responnya bakal kayak gimana ya?" jiya dan lisa kompak mengangkat kedua bahu mereka.
"eh btw,lu katanya mau pergi kan sama ujang?" tanya lisa
