51

15.7K 1.2K 312
                                    


Selfi berjalan di samping Bagas, hari ini keduanya berangkat bersama. Bagas yang memaksa Selfi untuk berangkat bersama. Tentu saja membuat siswa baru di sana bertanya-tanya kenapa mereka berangkat bersama. Bagas menjemput Selfi setelah mengantarkan Via dahulu, sakit memang di duakan.

Mereka saat ini tengah berjalan di koridor menuju kelas masing-masing. Seperti biasa anak-anak ASKARA berada di lapangan basket, tanpa ragu mereka menyapa. Selfi membalas mereka dengan tersenyum tipis, ada Via juga disana.

"Lo Via berangkat sama siapa?" Tanya Selfi sesaat setelah melihat Via.

"Tadi gue yang anter, terus jemput Lo abis itu" jawab Bagas jujur.

Selfi menarik lengan Bagas yang hendak tertabrak oleh siswa yang sedang berlarian di koridor.

"Fi.."

"Gas lo hampir aja ketabrak!" Gerutu Selfi.

Bagas tersenyum lebar, ia memasukan ponselnya kedalam saku celana.

"Belajar yang bener, jangan mikirin gue mulu" ucap Bagas mengacak rambut Selfi gemas.

Beberapa siswa yang melihat itu langsung menjerit merasa iri.

"Ishhh  ini disekolah Gas" cerca Selfi memukul lengan Bagas.

Bagas terkekeh. "Gue kekelas ya" pamit Bagas lalu berjalan menjauhi Selfi.

"Gas tunggu" Bagas kembali menoleh, ia menatap Selfi heran.

Selfi mengeluarkan kotak bekal yang ia siapkan pagi ini untuk Bagas.

"Dimakan, gue tau lo suka sama nasi goreng buatan gue. Dimakan ya gue buatnya pake perjuangan" Selfi mengangkat jari telunjuknya yang terbalut plester.

Bagas menerimanya dengan senang hati, memang sudah lama sekali ia tak memakan nasi goreng buatan kekasihnya.

Bagas memegang tangan Selfi lalu mengecup telunjuk Selfi singkat. "Makasih ya, lain kali kalo buat lo luka mending nggak usah" peringati Bagas mengelus rambut Selfi lembut.

"Iya, yaudah sana"

Bagas tersenyum dan meninggalkan Selfi, ia sangat bersyukur memilikinya. Tahu sekali jika dirinya belum sarapan pagi.

Bagas pun masuk kedalam kelasnya, lalu menaruh tasnya di kursi dan dengan segera membuka kota bekal pemberian dari Selfi.

"Pagi Bagas" sapa Via yang tiba-tiba saja sudah di kelas Bagas.

"Pagi juga Via" balas Bagas tak kalah manisnya.

Malik, Dava,Dhefin dan Dias yang berada disana mengacuhkan gadis itu.

"Pagi Mal" seru Dava sok manis.

"Pagi juga Dava" balas Malik menirukan Bagas.

"Jijik bangsat" gerutu Diaz dengan suara lantang.

Via tak memperdulikan cibiran mereka, ia memilih duduk di depan Bagas.

"Tumben bawa bekal?" tanya Via yang duduk berseberangan dengan Bagas.

Bagas menatap kotak bekalnya dengan berbinar, ia tersenyum lebar. "Iya Fi yang masak"

"Wahh pasti enak banget" Seru Malik.

"Duh emang ya si Sapi tuh istri idaman" timpal Dava heboh.

"Jadi pengen dimasakin" ujar Dias sambil membayangkan.

"Udah cantik,baik ditambah jago masak. Beh ajip" dasar kompor.

"Pipipip calon mantu" serempak mereka.

Bagas hanya tersenyum.

Via terdiam saat melihat raut bahagia di wajah Bagas  saat menatap kotak bekal pemberian Selfi. "Wah Fi jago masak juga ya" seru Via.

BAGASKARAWhere stories live. Discover now