BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA

144K 6.2K 349
                                    


......

Seorang pria menaiki sepeda motor melaju di jalanan dengan kecepatan tinggi membuat beberapa pengendara lain berkali-kali membunyikan klakson kendaraan mereka karena kesal. Pria itu turun dari motornya setelah sampai tujuan, ia berjalan dengan santai masuk kedalam Cafe.

Tringgggggg..

Suara lonceng berbunyi menandakan seorang pembeli masuk ke dalam Cafe membuat beberapa pasang mata refleks menatap kearahnya. Namanya juga mata orang Indonesia, sudah menjadi kebiasaan. Apalagi yang memasuki Cafe seorang pria tampan pasti langsung menjadi pusat perhatian.

"Woyyy daebak! Itu Bagas kan?" seru Rani, menghentikan obrolan mereka.

Gadis lain nampak mengikuti arah telunjuk tangan Rani. Keduanya menemukan seorang pria berseragam dengan earphone terpasang di telinganya itu. Pria yang baru saja memasuki Cafe tersebut kini sedang berdiri di depan kasir, memesan minuman.

"Bagas? Siapa sih?" tanya sosok gadis lain ikut tertarik dan membalikan badannya untuk melihat jelas sosok pria bernama Bagas itu. Senyum manis terbit di wajah gadis cantik itu.

"Bagas yang mana sih?" tanya Siti salah satu gadis lain yang juga memandangi pria bernama Bagas itu penasaran.

"Bagas Khatulistiwa Anggara dulu dia Kakak Kelas kita waktu SMP Siti, ingat kan lo?" ungkap Rani, Siti hanya mengangguk-angguk sambil mencoba mengingat kembali.

BRAKKKKK

Suara gebrakan meja berhasil membuat tubuh ke dua gadis itu terpelonjat secara bersamaan dan menjadi pusat perhatian pengunjung cafe. Mereka langsung menatap si pelaku utama dengan tajam, bisa dipastikan itu adalah Siti.

"BAGAS! Yang ganteng, pinter, berandalan yang sifatnya cuek dan dingin itu?" ucap Siti antusias.

Rani menghela nafasnya panjang. "Iya RUSDI"

"Itu Bapak gue Nanik" Balas Siti.

"Itu nama emak gue Rusdi!!" Balas Rani tak kalah sengit.

"Kalian berdua bisa diem nggak?" ucap gadis bernama Selfi, Ya si pemeran utama di cerita ini.

"NGGAK BISA BURHAN!!" jawab Rani dan Siti secara bersamaan, membuat mereka menjadi pusat perhatian untuk kedua kalinya. Selfi yang mendengar itu hanya mendengus kesal, kedua sahabatnya ini yang sering membuat moodnya naik turun.


"Lo nggak mau nyamperin Bagas, Fi?" tanya Rani ragu.

"Tambah ganteng aja Mas Gas" seru Siti.

"Engga, malu-maluin diri sendiri aja" jawab Selfi sambil mengaduk-aduk minumnya.

"Lo punya rasa malu?" pertanyaan Siti hanya dibalas cengiran oleh Selfi.

"Samperin gih, sayang orang  ganteng dianggurin. Udah lama juga kan kalian nggak ketemu" ucap Siti dengan semangatnya.

"Istrinya Jimin bisa diem sebentar engga" celetuk Rani, membuat Siti mengangguk semangat dengan senyuman merekah tercetak di bibir tipisnya.

BAGASKARAWhere stories live. Discover now