92. Orang seperti Jaemin Bisa Lulus

8.3K 1.2K 760
                                    

Setelah menyelesaikan laporannya dan telah diperiksa oleh Jeno, akhirnya Jaemin menyerahkan laporannya ke kampus. Dengan sedikit bantuan tambahan dari Jeno, Jaemin pun lulus.

Hari ini Jaemin terlihat bahagia menerima ijazah kelulusannya. Dia nyaris ingin menangis terharu karena tidak percaya. Kini dia akan terbebas dari hari-hari penyiksaan. Bahkan Lucas dan teman-teman seangkatannya yang lain masih belum bisa percaya kalau Jaemin bisa lulus bersamaan dengan mereka. Sedikit demi sedikit mereka pun mulai paham, jika memilih pasangan yang tepat maka akan bisa menghasilkan keuntungan lebih di masa depan. Jaemin pasti sudah banyak menginjak kotoran anjing sebelumnya hingga dia bisa seberuntung sekarang. Hidung Jaemin diangkat tinggi hingga nyaris menyentuh langit, dia sibuk memamerkan ijazah kelulusannya di hadapan teman-temannya.

"Tidak pernah bisa kalian bayangkan kan? Kalian semua sudah belajar begitu keras setiap harinya dibandingkan aku yang hanya bermain-main saja selama empat tahun ini, dan nyatanya aku juga bisa lulus dengan mudah."

Haechan merasa tidak senang, "Cih! Itu karena kau hanya bergantung pada Jeno. Tanpa bantuan dari Jeno, aku pikir walaupun kau harus menghabiskan waktu sepuluh tahun sekalipun kau juga tidak akan bisa lulus."

"Lalu kenapa? Kenapa? Kenapa kalau misalnya aku bergantung pada Jeno?! Kalian iri kan karena tidak memiliki orang yang bisa diandalkan?! Guys, inilah yang disebut dengan takdir."

Lucas mengamati sekeliling. "Kenapa aku tidak melihat Jeno di sini?"

"Hal sepele seperti ini tidak perlu harus membuatnya datang ke sini." Jaemin terlihat begitu bercahaya, dia sudah seperti akan siap berdiri di atas panggung untuk memberitahukan semua orang kalau dia telah lulus hari ini.

"Hei kalian! Sedang apa kalian disana?! Cepat kesini ambil beberapa foto kelulusan." Panggil salah satu pengajar pada Jaemin dan teman-temannya yang masih sibuk mengobrol.

Mereka semua pun berlari menuju tempat pengambilan foto dan menempatkan posisi masing-masing. Lalu tukang foto meneriakkan sesuatu yang sudah ketinggalan jaman.

"Cheese!"

Semua mengikuti apa yang tukang foto itu katakan, hanya Jaemin saja yang dengan suara pelan menyebutkan nama Jeno. Dia begitu bahagia sudah berhasil lulus dan telah menghabiskan empat tahun di kampus ini. Empat tahun yang sudah memberikan banyak sekali perubahan di dalam hidupnya. Perubahan terbesar yang pernah dia alami adalah bisa bertemu dengan Jeno. Walaupun dia sangat ingin pergi dari kampus, tetapi saat dia akan meninggalkan tempat ini, Jaemin merasa sedikit berat hati.

Tempat ini adalah tempat pertama kalinya dia bertemu dengan Jeno. Tempat dimana mereka saling berbicara untuk pertama kalinya di taman kampus, makan siang bersama di kantin, Jeno yang menunggunya di depan kelas, Jeno yang pertama kali mendatangi asramanya dan bertanya apa dia menyukai pria itu. Semua peristiwa kini menjadi kenangan yang begitu berharga bagi Jaemin.

Setelah sesi foto bersama selesai, beberapa murid lainnya terlihat sibuk mengambil foto bersama temannya masing-masing. Jaemin berfoto dengan teman sekamarnya. Dari sinar flash kamera, samar dia bisa melihat Jeno yang sedang berdiri tidak jauh dan menatap ke arahnya.

Tiba-tiba Jaemin merasa seperti kembali lagi ke masa lalu. Kembali di waktu Jaemin baru saja menyelesaikan ujian semesternya dan Jeno menunggunya di depan kelas. Saat itu mereka berdua masih belum berpacaran. Ternyata waktu benar-benar berlalu begitu cepat, mereka berdua kini sudah bersama hampir dua tahun lamanya. Setelah sesi foto-foto selesai, dengan senyuman lebar Jaemin berlari menghampiri Jeno.

"Jeno, untuk apa kau kesini? Aku pikir kau sedang sibuk di kantor."

"Aku hanya kebetulan lewat di sekitar sini, jadi sekalian saja aku mampir untuk melihatmu."

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now