45. Pergi Camping (Part 1)

11.5K 1.5K 642
                                    

Setelah bertemu dengan Cho Seungyoun, Jaemin mulai kehilangan minat untuk menonton drama. Sekarang dia beralih menonton Anime. Dari satu Anime ke Anime lainnya.

Jaemin mengambil sebuah topi dari dalam lemari, kemudian memakainya di kepala sambil berkata, "Ayo temanku! Mari kita berlayar! Aku kapten kapal ini! Luffy si topi jerami."

Jaemin melompat ke atas punggung Jeno yang berdiri di sampingnya sambil menerima telpon.

"Apa kau pikir kau masih anak-anak?"

"Siapa yang menyuruhmu untuk mengabaikanku. Aku bosan!" Ucap Jaemin.

"Sana pergi kalau kau bosan."

"Jangan terlalu kejam seperti itu. Aku tidak mengerti, kau selalu saja sibuk membaca buku. Apa buku-buku itu terlihat lebih menarik daripada aku?"

"Kau ingin aku mengatakan yang sejujurnya?" Jaemin menatap kesal. Jeno melanjutkan ucapannya. "Baru saja Hyunjin menelpon, dia bilang besok kita akan pergi camping."

Saat mendengar bahwa besok mereka akan pergi berkemah, Jaemin mulai meloncat-loncat dengan girang di atas punggung Jeno.

"Apa yang perlu disiapkan?"

"Mereka yang akan menyiapkan semuanya."

"Oh tidak...tidak! Aku tidak bisa pergi begitu saja tanpa membawa apapun. Itu tidak akan berkesan. Bukankah kau masih belum menggunakan celana dalam warna pinkmu. Jika kau sedang bermain air dan pakaian dalammu basah, aku akan meminjamkan celana dalam itu. Seseorang yang pintar adalah orang yang bisa menyiapkan segalanya dalam situasi apapun."

Mendengar perkataan Jaemin, Jeno berjalan mendekati dinding dan segera menekan tubuh Jaemin yang masih menempel dipunggungnya.

"Sakit!! Kau ingin membunuhku?"

Jeno melepaskan Jaemin. Kini tubuh Jaemin perlahan meluncur turun dari dinding.

Jaemin langsung melupakan rasa sakitnya. Tugasnya saat ini adalah segera ke kamar untuk berkemas-kemas. Jeno melanjutkan menonton TV diruang tamu.

Hingga pukul 11 malam, saat Jeno berjalan masuk ke dalam kamar, Jaemin masih sibuk berkemas. Disana ada dua buah koper yang terisi penuh.

"Sebenarnya berapa banyak barang yang ingin kau bawa?"

Jaemin berbalik dengan tubuh penuh keringat. "Semua ini yang kita perlukan nanti."

Jeno berjalan mendekat dan membuka salah satu koper yang ada di depan Jaemin. Di dalam koper itu terdapat semua barang-barang yang pernah dibeli Jaemin sebelumnya untuk perlindungan diri, seperti semprotan merica, kayu salib, palu.

"Untuk apa kau membawa ini?"

"Perlindungan diri."

Jeno diam. Kemudian dia membuka koper satunya. Koper itu berisi jam tangan mahal miliknya, buku tabungan, kartu kredit dan beberapa barang berharga lainnya.

"Untuk apa kau membawa ini?"

"Benda berharga seperti ini jika ditinggal di rumah tidak akan aman. Benda berharga harus berada dekat dengan pemiliknya."

Jeno berdiri sambil menghela napas, "Na Jaemin, sekarang juga kau pergi mandi kemudian segera tidur! Kau tidak boleh membawa barang-barang ini."

"Bagaimana bisa?!!" protes Jaemin.

Jeno berjalan menuju tempat tidur, mengeluarkan 'tube kecil' dan melemparkan benda itu ke dalam tas.

"Ini saja sudah cukup."

Jaemin melihat ke dalam tas. Wajah kecil itu seketika berubah menjadi merah padam. "Mesum!!" Jaemin segera berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Jaemin melihat Jeno sudah terlelap di atas kasur mereka. Jaemin ikut berbaring, tetapi dia masih belum mengantuk. Jaemin memutar posisi tidurnya ke kiri dan ke kanan, lalu tanpa sengaja menyentuh Jeno yang sudah tertidur di sebelahnya.

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now