35. Maaf

16.7K 1.8K 832
                                    

Heh! Bobo semuanya! Nggak baik tidur malem malem😡


By the way...
























🔞🔞🔞

Jeno pergi...

Sekarang Jeno telah pergi meninggalkannya.

Pikiran Jaemin masih berkecamuk. Apa yang harus Jaemin lakukan tanpa Jeno?

Jaemin harus melakukan sesuatu. Dia tidak akan membiarkan hubungannya berakhir seperti ini.

Jaemin segera bergegas kembali ke kampus, menyerahkan surat ijinnya. Lalu dia pergi mencari teman-teman sekamarnya untuk meminjamkannya sejumlah uang.

Setelah itu Jaemin bergegas sekali lagi menuju bandara. Selama di dalam pesawat, dia terus saja memikirkan berbagai jenis kemungkinan yang akan dia hadapi nanti.

Jeno yang mungkin sedang memeluk seorang wanita lalu berpura pura tidak mengenalnya, lalu tidak membiarkannya Jaemin masuk dan menendangnya keluar. Atau mungkin saja dia akan dimarahi oleh Ayah Jeno karena berani mendatangi rumahnya.

Beberapa jam telah berlalu, langit cerah kini berganti gelap. Jaemin telah sampai di Busan. Dia segera memesan taksi menuju rumah Jeno. Dan disini lah dia, berada tepat di depan pintu kediaman keluarga Lee. Sebuah rumah mewah yang dulu pernah dia singgahi walau sebentar.

Pintu terbuka. Jaemin bisa melihat seorang wanita yang membukakan pintu untuknya. Wanita itu rasanya tidak asing, tetapi Jaemin tidak dapat mengingat dimana dia pernah berjumpa dengan wanita ini sebelumnya.

Wanita itu sedikit terkejut saat melihat Jaemin, tapi kemudian dia tersenyum. "Kau pasti Na Jaemin?"

"Ya."

Jaemin sempat berpikir bagaimana wanita ini bisa tahu namanya?

"Aku Ibunya Jeno."

Jaemin tidak pernah menduga bahwa Ibunya Jeno ternyata sangat cantik. Tanpa sadar Jaemin mundur selangkah, tapi saat itu dia kembali mengingatkan pada dirinya sendiri apa alasannya untuk datang ke tempat ini. Dia harus bertemu dengan Jeno, Jaemin harus berani.

"Bibi, aku datang kesini untuk bertemu dengan Jeno."

"Anak itu, dia sedang berada di kamarnya, di lantai atas. Kau pergi dan temui dia. Kebetulan Ayahnya sedang tidak ada di rumah, cepat naik!"

Walaupun Ibu Jeno sepertinya tahu siapa dirinya dan apa yang sedang terjadi diantara dia dan Jeno, Jaemin tidak menduga bahwa dia akan diijinkan masuk begitu saja dan tidak mengatakan kata-kata menyakitkan padanya.

Setelah Jaemin mengucapkan terimakasih pada Ibu Jeno, dia segera berlari menuju lantai atas.

Kini dia sudah berdiri di depan pintu kamar, perasaannya campur aduk. Dia sudah jauh-jauh datang kesini untuk menemui Jeno. Apa Jeno mau menerima dirinya kembali?

Jaemin pun akhirnya mengetuk pintu kamar.

"Masuk."

Jaemin mendorong pintu hingga terbuka, seluruh ruangan terlihat penuh dengan asap rokok. Setelah beberapa saat, akhirnya Jaemin bisa melihat Jeno yang tengah duduk di sofa sambil menonton TV. Saat ini punggungnya membelakangi Jaemin dan sedang menikmati sebatang rokok yang terselip diantara jarinya.

Jaemin yang sudah tidak bisa lagi menahan perasaannya segera berlari dan melompat ke dalam pelukan Jeno. Air matanya turun membasahi kemeja yang Jeno pakai.

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now