53. Dua Orang yang Terpisah

9.7K 1.4K 473
                                    

300+ komen aku up

Waktu berlalu begitu cepat. Jaemin telah selesai menjalankan ujian semesternya, dan hasilnya cukup bagus. Setidaknya dia tidak gagal lagi di ujian kali ini.

Saat ini Jaemin sibuk mengemasi barang-barangnya di kamar. Ketika dia baru mengemasi sebagian dari barang-barang yang akan dibawa, Jaemin tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berlari dan memeluk Jeno dari belakang.

"Jeno, kenapa kau tidak ikut saja denganku pulang ke rumah?"

"Aku tidak gila. Cepatlah berkemas. Setelah itu aku akan mengantarmu. Sejak kau pindah kesini, kau jarang pulang. Sebentar lagi tahun baru, untuk apa kau masih disini?"

"Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian!"

"Aku tidak akan mati hanya karena kau tinggal."

"Kau tidak merindukanku?"

"Sudah cepat selesaikan. Jangan lupa aku masih harus mengantarmu."

"Kejam!"

Jaemin melepaskan pelukkannya dari Jeno. Kemudian dia berbalik, melanjutkan berkemas-kemas. Jeno sudah menunggu cukup lama tetapi dia masih belum melihat Jaemin keluar. Jeno berjalan masuk ke dalam kamar, tetapi dia tidak melihat siapa pun disana. Dia hanya melihat sebuah gundukan selimut yang tergulung di atas kasur.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Biarkan aku mencium aromamu di tempat tidur ini."

"Jangan buat aku berkata kasar padamu. Mamamu sudah menunggu di rumah. Cepat bangun!"

Setelah dipaksa, Jaemin akhirnya menyeret tasnya keluar dari kamar. Jeno membuang puntung rokoknya, kemudian mengambil barang yang dibawa Jaemin.

"Ayo pergi!"

"Tunggu, biarkan aku menatap rumah ini sebentar."

"Apa yang perlu kau lihat?"

Jeno pun terpaksa harus menarik Jaemin masuk ke dalam lift. Sedangkan Jaemin berpegangan erat pada gagang pintu. Dia menjerit. "Jeno! bisakah aku tidak usah pergi? Aku ingin disini!"

"Tidak boleh!"

Jeno menambahkan sedikit tenaganya dan menarik Jaemin masuk ke lift. Lalu Jeno juga harus menggunakan lebih banyak tenaganya untuk menarik Jaemin keluar dan memasukkannya ke dalam mobil.

Selama perjalanan, Jaemin terus saja menatap ke arah Jeno yang sukses membuat suasana tidak nyaman.

"Jeno, bagaimana dengan ulang tahunmu? Kali ini kami akan pergi ke rumah paman untuk merayakan tahun baru. Tempat itu sangat jauh. Apa yang harus aku lakukan?"

"Apa yang perlu kau khawatirkan? Cukup tidak perlu dirayakan. Kau tahu kalau aku tidak peduli dengan hal-hal seperti itu."

"Tapi---"

"Tidak ada tapi-tapi. Kau cukup jadi anak baik dan tetap tinggal di rumah selama tahun baru."

Melihat Jeno yang sudah memutuskan segalanya, Jaemin tidak bisa memprotes apapun lagi. Jaemin hanya menundukkan kepala sambil memainkan cincin yang ada di jari manisnya.

"Jeno... saat aku tidak ada, jika Nancy datang berkunjung, jangan pedulikan dia!"

"Jeno... aku sudah menandai 'tube kecil' sebelum aku pergi. Jika kau menggunakannya, aku akan tahu."

"Jeno... aku sudah meletakkan fotoku di bawah bantal. Jika kau merindukanku, lihatlah!"

"Jeno... saat aku tidak ada, kau jangan pergi keluar dengan dua orang idiot itu dan mencari pasangan lain!"

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang