5. Na Jaemin, Apa Seseorang Berhasil Memasukimu?

30.3K 4.3K 873
                                    

Aku baru tau ternyata readerku mesum mesum semua.

Cuma aku doang kayaknya yang polos.

.

.

.

Pagi menjelang.

Jaemin telah berangkat ke asrama dengan keadaan yang memprihatinkan. Ketika dia sedang berada di dalam bus, seorang konduktor yang baik hati memberikannya tempat duduk spesial karena jalannya yang tertatih. Jaemin masih merasakan sakit yang amat sangat sampai sekarang.

Ketika sampai di asrama. Lucas bertanya, "Ada apa denganmu?"

Jaemin berjalan menuju tempat tidurnya, mengabaikan sahabatnya. Dia sangat ingin duduk, tetapi rasa sakit dibagian belakangnya membuat dia mau tidak mau mengurungkan niatnya itu. Yang Jaemin lakukan saat ini hanya bersandar di tiang tempat tidur.

Jaemin menatap Lucas, merasa terusik dengan perkataan sahabatnya. Dia sedang tidak ingin membicarakan hal yang menimpanya semalam. Saat ini Jaemin hanya ingin menemui Nancy untuk membantunya menyampaikan pesan pada Heejin, bahwa hubungan mereka harus berhenti. Jaemin merasa tidak nyaman menyakiti wanita itu.

Jaemin berjalan disepanjang lorong kampusnya. Saat dia tiba di kelas yang dituju, salah satu teman Nancy mengatakan bahwa tetangganya itu sedang berada di taman kecil di sebelah lapangan kampus. Hanya sekilas, tapi Jaemin sempat melirik sebentar ke dalam, tetapi matanya tidak menemukan orang yang ingin sekali dia lihat.

Akhirnya Jaemin kembali berjalan dengan menahan sakit. Berjalan perlahan menuju taman kecil yang dimaksud. Saat dia sudah tiba disitu, Jaemin mulai merasa menyesal.

Manik hazelnya melihat Nancy yang berdiri di taman, sedang mengatakan sesuatu sambil menatap kebawah dengan wajah merona.

Jaemin tidak bodoh. Dia tahu apa yang sedang terjadi disitu. Jaemin sangat berharap bisa segera membalikkan tubuhnya dan pergi dari sana. Tetapi tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi untuk berlari.

Nancy melihat Jaemin yang saat itu muncul tiba-tiba dan mengacaukan rencana sempurnanya, wajahnya berubah masam.

Jaemin tidak berlari, tetapi memberikan senyuman ke arah Nancy sambil berkata, "Aku minta maaf karena mengganggu kalian berdua. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu pada Nancy. Aku sungguh tidak tahu kalau kalian berduaㅡ"

Jaemin sedang berusaha menerima, seandainya Nancy dan Jeno bersama. Tetapi dia bahkan tidak bisa menyelesaikan perkataannya.

"Apapun alasanmu untuk menemuiku, tolong tunggu nanti saja. Tidak bisakah kau melihat aku sedang menyatakan perasaanku sekarang? Bisakah kau pergi. Jangan rusak masa depan kakak perempuanmu ini!" Nancy memarahi Jaemin dan memintanya untuk meninggalkan mereka berdua.

Sepertinya yang Jaemin duga selama ini pasti benar. Nancy pasti seorang pria yang bertampang wanita. Jaemin membalikkan tubuhnya dengan berat hati. Tetapi langkahnya dihentikan oleh Jeno.

Jeno bertatap muka dengan Nancy, "Apa kau sudah selesai? Sekarang bisakah kau pergi?"

Nancy memegang baju Jeno, "Tapi, bukankah kau seharusnya memberikanku jawaban terlebih dahulu?"

"Kau ingin mendengar aku mengatakannya?"

Jeno selalu punya cara untuk melukai orang lain dengan berbicara kasar tanpa perasaan.

Nancy melepaskan genggamannya. Dia kecewa.

Saat melihat wajah kecewa tetangganya itu, Jaemin merasa sangat bahagia. Rasanya seperti bisa membalas dendamnya pada gadis itu. Tetapi yang paling penting adalahㅡ

ㅡJeno menolak Nancy.

Jaemin akui, Nancy merupakan gadis yang sangat cantik, tetapi sifatnya berbanding terbalik dengan wajahnya itu.

Jaemin merasa sangat lega, jika dia tidak bisa bersama Jeno, maka Nancy juga tidak. Karena jika sampai Nancy bersama Jeno, gadis itu pasti akan memamerkan hubungan mereka berdua setiap hari ke Jaemin. Jika harus melihat hal seperti itu setiap hari, Jaemin lebih memilih Jeno bersama gadis lain saja.

"Aku tidak akan menyerah. Kau kira aku siapa? Penolakan kecil seperti ini tidak akan membuatku menyerah. Kau jangan menganggap enteng aku." ucap Nancy dengan percaya diri.

Tanpa sadar, justru Jaemin lah yang menjawab perkataan Nancy, "Kau hanya sampah."

Nancy marah. "Tidak ada seorang pun yang akan berpikir kau bodoh, jika saja kau tidak membuka mulutmu!" Setelah itu Nancy menghadiahi Jaemin tendangan keras di bokongnya.

Sepertinya seluruh kampus bisa mendengar raungan kesakitan Jaemin. Pantatnya terasa sangat sakit seperti terbakar. Dia pun refleks segera berpegangan pada batang pohon terdekat dan kedua kakinya tampak bergetar.

Bagaimana caranya, Jaemin masih bisa membuka mulutnya untuk memaki, "Kau wanita iblis sialan! Aku hampir saja setengah lumpuh!"

"Entah siapa yang menyuruh mu berjalan-jalan sepanjang kampus?"

Kata-kata Jeno sampai hingga ke telinga Jaemin. Dia pun membalikan tubuhnya dan menatap Jeno tajam.

"Ini semua karenamu!"

Jaemin tidak bisa meneriakkan hal tersebut karena disana masih ada Nancy.

Jeno berjalan kearah Jaemin dan memapahnya di samping tubuhnya. Mereka berjalan ke arah asrama siswa tingkat dua. Jaemin terisak kesakitan saat berjalan disamping Jeno.

Nancy memperhatikan cara berjalan Jaemin dari belakakang. Dia merasa bingung sambil mengelus-elus dagunya. Beberapa detik kemudian, gadis itu menunjukan senyum iblisnya dan berteriak kencang, "Na Jaemin, apa seseorang berhasil memasukimu?!!"

Pertanyaan tersebut sukses membuat Jaemin dan Jeno terdiam. Mereka berdua membeku. Wajah Jaemin kini berubah pucat. Jaemin membalikkan tubuhnya melihat ke arah Nancy yang sedang memasang wajah jahil dan sadar kalau gadis itu hanya menggodanya.

Jaemin merasa lega dan balas berteriak, "Omong kosong! Jika pun iya, seharusnya aku yang memasuki mu!"

Saat Jaemin mengatakan itu, Jeno memberikan tatapan tajam hingga rasa-rasanya bisa membuat lubang di kedua matanya. Jaemin meneguk ludahnya kasar, ia mulai merasa tidak nyaman,  "Apa? Jangan bilang kau juga ingin memasukinya?"

Jeno memindahkan tangannya yang tadi membantu Jaemin berjalan, dan memberikan satu tamparan keras tepat dibokongnya.

Dan sekali lagi, seluruh orang di sekitar pasti bisa mendengar teriak kesakitan Jaemin.




Tbc~

Sampai jumpa besok 👋




[ piceboo & angelina, 2019 ]

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now