86. Satu Langkah yang Terasa Jauh

8.3K 1.2K 439
                                    

Hi! 👋🏻

Jaemin pikir masalah dengan Renjun sudah selesai. Dia mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri kalau sikap Renjun kemarin hanya karena pria itu sedang mabuk. Ternyata masalah itu belum selesai seperti apa yang Jaemin harapkan. Renjun serius dengan perkataanya kali ini. Karena sebentar lagi mereka akan lulus, Renjun benar-benar ingin memperjuangkan perasaannya pada Jaemin. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang hanya diam di samping Jaemin.

Renjun mulai mengirimi Jaemin banyak sekali pesan singkat. Setiap kali Jaemin menerima pesan-pesan itu, dia akan segera menghapusnya tanpa mengirimkan balasan. Jaemin tidak ingin memberikan harapan apapun pada Renjun. Dan yang paling penting, dia tidak ingin membuat Jeno marah.

Hingga waktu makan siang tiba, Jaemin segera pergi menuju kantor Jeno. Tanpa dia duga, sesuatu yang bisa membuatnya sakit kepala sudah menunggunya di sana.

Saat Jaemin membuka pintu kantor dan beranjak masuk, dia bisa melihat dua orang wanita yang sedang duduk di sofa di dalam ruangan Jeno. Dan dia juga melihat Jeno yang sedang duduk bersandar di meja dengan ekspresi datar.

Ketika Jeno melihat Jaemin datang, dia segera membuang puntung rokoknya dan beranjak bangun. "Ayo kita pergi makan siang."

Jeno seperti ingin segera membawa Jaemin pergi dari sana. Tetapi satu dari wanita itu memanggil Jeno.

"Jeno-oppa, kami berdua baru saja tiba di sini. Kau seharusnya tidak memperlakukan kami sedingin ini."

'Oppa? Saudara? Jadi wanita ini adalah saudara sepupu Jeno?' Hanya ketika Jaemin berpikir bahwa dia bisa berteman dengan salah satu saudara Jeno, gadis itu tiba-tiba berjalan ke arah Jaemin dan mulai menelitinya dari atas hingga kebawah.

"Kau Na Jaemin?"

Gadis itu terlihat sedang berpikir sambil mengelus-elus dagunya.

"Ada apa ini? Ku pikir kau seorang pria cantik yang sanggup membuat Oppa ku tergila-gila padamu. Yang merubahnya menjadi tidak normal hingga membuat Paman khawatir seperti itu, sampai-sampai dia mengirimkan Shotaro dan juga aku kesini. Apa-apaan ini? Hai, aku adik sepupu Jeno, Paman mengirimku kesini untuk membuat kalian berdua berpisah. Aku Lee Nakyung."

Sudah bisa dilihat kalau Nakyung merupakan sepupu Jeno. Cara wanita itu berbicara benar-benar mengerikan. Kata-katanya sanggup membuat Jaemin terdiam membeku.

"Sana pergi. Jangan mengusikku di sini." Jeno mengerutkan dahinya.

"Oppa, kau begitu kejam. Aku kan hanya sedang menjalankan tugas." Sambil berkata seperti itu, Nakyung menarik lengan baju Jeno.

Jeno segera menjauhkan tangan Nakyung dari lengannya.

"Aku sudah mengatakannya tadi. Masalah ini sudah tidak bisa dibicarakan lagi."

Jeno menarik Jaemin untuk segera pergi dari kantornya. Jaemin hanya mengikuti Jeno di belakang.

"Jeno, berapa banyak lagi orang yang akan dikirim Ayahmu kesini?"

"Aku pikir ini yang terakhir."

🐁🐁🐁

Jeno dan Jaemin kini sudah berada di dalam mobil.

"Apa maksudmu dengan yang terakhir? Dengan mengirimkan sepupumu? Apa kau takut dengannya?"

Jeno mengeluarkan rokok dan mulai menyalakannya. Jeno terlihat seperti sedang tertekan. Saat melihat ekspresi di wajah Jeno, Jaemin tidak paham kenapa dia begitu gelisah? Hanya saat Jaemin akan mengatakan sesuatu, Jeno memotongnya terlebih dahulu.

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang