90. Perang yang Sebenarnya

9.6K 1.2K 648
                                    

Triple update!

Btw 5 chapter lagi end loh

Jaemin mulai kembali ceria. Hari-hari buruk baginya kini sudah berlalu. Jaemin memutuskan berhenti bekerja dan tinggal di rumah setiap hari untuk mengerjakan laporan magangnya. Setiap kali Jeno pergi bekerja, dia mulai melamun dan membuatnya mengerjakan sedikit laporan sepanjang hari. Saat Jeno pulang, Jaemin akan berpura-pura sedang serius mengerjakan laporannya.

Sore itu Jeno yang baru kembali bekerja langsung berjalan menuju ruang belajar. Dia bisa melihat Jaemin yang serius mengerjakan sesuatu di depan komputernya.

Jeno melipat kedua tangannya dan berjalan tepat di belakang Jaemin. Dia merasa kalau Jaemin bersikap terlalu serius, yang pastinya membuat Jeno curiga ada yang tidak beres. Tangan Jaemin sedikit gemetar karena Jeno kini berada di belakangnya. Jeno menundukkan sedikit badannya untuk melihat apa yang Jaemin kerjakan di depan komputer. Jeno meletakkan satu tangannya di atas tangan Jaemin yang sedang memegang mouse komputer, lalu mengarahkan kursor komputernya ke jendela jendela kecil yang terbuka di layar komputer bagian bawah. Lalu Jeno membaca setiap judul yang muncul di jendela pencarian.

'Bagaimana cara untuk menjadi seorang yang fashionable?'

'Kompetisi supermodel ke-13 di Eropa'

'Bagaimana cara yang baik untuk menggunakan uang milik pasangan?'

'Masalah yang biasa dihadapi oleh pasangan masa kini'

Tubuh Jaemin mulai mengeluarkan keringat dingin. Jeno dengan tatapan dingin menatap kearah Jaemin.

"Haruskah aku memberikanmu pujian karena ini?"

"Tidak, jangan seperti itu. Jeno, aku tidak tahu siapa yang membuka pencarian-pencarian ini. Aku sedang serius mengerjakan laporan milikku."

Jeno mencabut modem portable-nya dari komputer, lalu memasukan benda itu ke dalam kantong bajunya." Tolong serius dan kerjakan laporanmu."

"Tapi aku masih butuh internet untuk mencari informasi tambahan laporanku."

"Kalau kau perlu informasi tambahan dari internet, datanglah padaku. Aku akan mengawasimu."

"Kalau begitu bagaimana kalau disaat kau sedang bekerja?" Jaemin mencoba untuk memperjuangkan kembali sambungan internetnya.

"Maka dari itu, kau harus menyimpan semua informasi yang kau butuhkan di dalam komputer, jadi walaupun aku sedang bekerja, kau tetap bisa mengerjakan laporanmu."

Jaemin menyerah. Dia menyesal kenapa dia tidak membersihkan jendela pencariannya terlebih dahulu sebelum Jeno tiba dirumah. Dia terlalu ceroboh.

🐁🐁🐁

Di hari berikutnya, Jaemin baru menyadari kalau Jeno bukan hanya mengambil sambungan internetnya saja, dia bahkan menghentikan layanan TV prabayar mereka. Ketika Jaemin menyalakan TV, setiap channel TV tertihat gelap. Jaemin nyaris ingin melompat keluar jendela lantai 30 apartemen Jeno karena kesal.

Awalnya dia hanya mengutuki Jeno selama beberapa menit, tapi kemudian dia melipat kedua tangan di depan dan mulai memikirkan cara untuk melawan Jeno. Jaemin mengarahkan jari telunjuknya pada foto Jeno.

"Kau lah yang memaksaku melakukan hal ini. Kau yang memulai perang. Jangan salahkan aku kalau aku bertindak kejam!"

Jaemin meraih tasnya, dan dengan ekspresi senang dia bergegas pulang ke rumahnya.

"Aku bisa pulang kerumah untuk menonton TV dan bermain komputer." pikir Jaemin.

Tetapi saat Jaemin sampai di rumahnya, Mamanya langsung menarik telinganya sambil membawa Jaemin keluar rumah.

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now