32. Hidup Tidak Selalu Indah (Part 2)

10.7K 1.6K 325
                                    

Masih mengandung konten bawang


• • •

Semakin dalam dua orang saling mencintai, semakin mudah mereka untuk melukai satu sama lain.

Sudah hampir satu minggu.

Jaemin mulai menyadari bahwa meninggalkan Jeno ternyata lebih berat dari pada yang dia bayangkan. Untuk pertama kalinya selama 20 tahun, Jaemin merasa begitu kecewa pada dirinya sendiri yang ternyata begitu lemah.

Jaemin sempat berpikir jika dia menyerah dengan cintanya, maka semuanya akan kembali seperti semula. Tetapi yang dia jalani sekarang ternyata tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, saat dia sedang makan, di dalam kelas, saat tidur, bahkan apapun aktivitas yang dia lakukan, segala ingatan saat dirinya bersama Jeno selalu muncul.

"Kau idiot!"

"Kalian berdua, jika ingin membicarakan orang lain, tidak bisakah pindah duduk ditempat yang lebih jauh?!"

"Apa kau menyukai ku?"

"Siapa aku untukmu?!"

"Apa aku bukan orang yang kau suka?"

"Entah siapa yang menyuruh mu berjalan-jalan sepanjang kampus?"

"ltu nomerku."

"Jangan terlalu senang. Aku tidak bilang kalau Diary ini milikku."

"Na Jaemin. Apa kau sungguh ingin bersama ku? Hari ini, akan kuwujudkan keinginamu."

"Aku bertanggung jawab mencintaimu."


"Aku kira aku mungkin tidak bisa memberikanmu pelukan dan juga bercinta beberapa ronde. Selamat Tahun Baru."

"Na Jaemin!! Kubunuh kau!!"


"Selamat ulang tahun, my love."


"Na Jaemin, aku mungkin tidak begitu sering mengatakan kata-kata romantis. Tetapi aku juga tidak akan pernah berkata untuk berpisah denganmu. Masa depan kita, perjalanan yang harus kita lalui masih panjang, karena itu kita berdua harus berusaha untuk saling menghargai dan menjalaninya. Jangan iri dengan apa yang kau lihat di TV. Kau Na Jaemin aku Lee Jeno. Kita punya cerita cinta kita sendiri."

"Na Jaemin, aku mencintaimu!"


Jaemin sadar, yang tidak bisa terus hidup setelah perpisahan mereka adalah dirinya sendiri.

"Jaemin-ah, kau tidak bisa terus seperti ini. Kau nanti bisa jatuh sakit." Lucas rasa Jaemin tidak akan bertahan jika terus bersedih seperti itu. Lucas sangat kehilangan seorang teman baik yang selalu bertingkah gila.

"Tidak masalah. Walaupun aku jatuh sakit, dia tidak akan pernah muncul dan membawaku ke rumah sakit." Jaemin terdengar pasrah.

Mendengar perkataan yang terlontar dari mulut Jaemin, ketiga temannya semakin yakin kalau Jaemin pasti sudah ditinggalkan oleh kekasihnya.

"Kau tidak perlu terlalu bersedih, hubungan percintaan selalu tidak bisa kau tebak akhirnya. Mungkin saja tidak lama lagi kau akan menemukan seseorang yang lebih baik? Apapun itu kau tidak boleh mengorbankan kesehatanmu."

"Aku juga berharap untuk tidak bersedih seperti ini. Tapi aku tidak bisa menahannya. Aku sangat sedih."

Jaemin menutupi dirinya dengan selimut, terus saja menangis.

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now