34. Hidup Tidak Selalu Indah (Part 4)

11.8K 1.6K 509
                                    

Cepet banget😭😭



Sudah 3 hari Jaemin bolos kuliah.

Setiap hari dia hanya diam di dalam kamarnya. Siapapun yang memanggilnya keluar dia tidak akan membukakan pintu.

Sikapnya yang seperti ini membuat Mama Jaemin khawatir, dia pun menarik Nancy ke rumahnya, "Nancy, apa kau tahu apa yang sedang terjadi dengan Jaemin? Setiap hari dia terus mengunci dirinya di dalam kamar. Ketika Bibi membawakannya makanan, dia hanya memakannya sedikit. Bibi sangat khawatir."

Nancy menatap pintu kamar Jaemin, kemudian dia menghela napas.

"Jika dia mempunyai sedikit saja waktu untuk benar-benar memikirkannya, dia tidak akan seperti ini."

Mama Jaemin tidak mengerti maksud perkataan Nancy, "Apa yang harus dia pikirkan?"

"Memikirkan dengan baik apa yang sebenarnya dia inginkan. "Nancy menepuk bahu Mama Jaemin, "Bibi jangan terlalu khawatir. Masalah ini aku juga tidak yakin bisa membantunya. Aku pikir Bibi juga tidak akan bisa banyak membantu."

Dari dalam kamar, Jaemin bisa mendengar apa yang Nancy katakan, dia pun membuka kedua matanya dan mulai berpikir.

Yang sebenarnya dia inginkan hanyalah untuk kebaikan semua orang. Tetapi pilihannya ini ternyata sangat menyakitkan untuk dirinya sendiri. Saat ini Jeno sudah mendapatkan seorang wanita penggantinya. Semua karena dirinya sendiri. Dirinyalah yang mendorong Jeno untuk bersama dengan orang lain.

Tetapi mengapa Jaemin menyalahkan Jeno? kalau begitu, apa yang sebenarnya dia inginkan?

Jaemin tidak membiarkan Jeno bersama dengannya, tetapi juga tidak ingin melihat Jeno bersama dengan oranglain.

Sikap seperti inilah yang mereka bilang egois.

Apa yang Nancy katakan sebenarnya benar. Orang yang paling merasa kesakitan saat ini bukanlah Jaemin, tapi seseorang yang dengan kejam dia dorong menjauh, Jeno. Sekarang dia mulai menyalahkan dirinya sendiri, tetapi sepertinya semua sudah terlambat.

Akhirnya Jaemin pun tinggal di dalam kamarnya selama lima hari berturut-turut. Tubuhnya terlihat semakin lemah.

"Buka pintu!"

Suara yang berasal dari balik pintu mengagetkan Jaemin. Jaemin langsung terduduk diatas tempat tidurnya, tetapi dia masih keras kepala untuk tidak mau membukakan pintu.

"Kenapa kau disini?" ucap Jaemin parau.

"Apa yang sedang kau lakukan? Jika kau ingin berpisah, maka jalanilah hidupmu dengan benar! Coba lihat apa yang kau lakukan pada dirimu sendiri!"

"Ini urusanku. Aku tahu pasti Mama dan Nancy yang memintamu untuk datang. Aku tidak ingin kau kasihani!" Jaemin masih saja keras kepala.

"Aku sungguh kasihan melihatmu."

"Aku tidak butuh itu! Apa yang kulakukan adalah urusanku sendiri. Aku tidak ingin kau datang dan ikut campur!"

Mengapa Jeno harus datang kesini ketika dia sudah memiliki kekasih baru? Apa Jeno dengan sengaja ingin membuat Jaemin sulit untuk melupakannya?

"Na Jaemin, aku lelah. Aku sudah cukup mendengarkan semua omong kosong ini. Aku hanya ingin menyampaikan padamu. Bukankah kau menyerah demi keluargamu, coba lihat sekarang. Apa kau tidak berpikir, mereka sedih melihatmu seperti ini. Kau tidak bisa selalu egois. Pikirkanlah!"

Suara dibalik pintu tidak terdengar lagi.

Jaemin sangat ingin melihat Jeno. Dia menyesal, mengapa saat Jeno datang melihatnya, dia harus berkata seperti itu?

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang