20

6.1K 448 24
                                    

VOTE+KOMEN DON'T FORGET!

SELAMAT MEMBACA:)

***

Sera,Gea dan Daisi berjalan beriringan menyusuri taman sekolah di pinggir lapangan sepak bola. Di tangan mereka masing masing sudah ada susu kotak.

"Kemaren lo beneran balik sama si Raka?" tanya Daisi tiba tiba.

"Iya,aku seneng banget tau gak sih!" ujar Sera semangat.

"Dia gak ngapa ngapain lo kan?" tanya Gea.

Sera menggeleng tegas "Nggak. Justru kemaren dia manis banget,kayak bukan Raka yang biasa aku kenal"

"Lo gak curiga? Siapa tahu Raka ngerencanain sesuatu kan?" curiga Daisi.

"Kayaknya nggak deh Si,kamu jangan suudzon mulu!" tegur Sera.

"Lo mana mau dengerin kita?" cibir Gea. Langkah mereka terhenti ketika seorang adik kelas tiba tiba berhenti di hadapan mereka.

"Tadi kak Raka nitip ini sama aku,katanya undangan ini buat kakak kakak bertiga"ujar si adik kelas.

"Undangan apa? Si Raka mo nikah?" ceplos Daisi mengambil surat undangan itu.

"Brithday?" beo Daisi. Sera dan Gea mengambil surat undangan itu dan membuka nya.

"Makasih ya!" ujar Sera sebelum adik kelas itu berlalu pergi.

"Ulang tahun Raka? Astagaa!! Kenapa aku bisa lupa?!" panik Sera mengacak rambutnya sendiri.

"Biasanya paling garcep lo kalo tentang Raka!" sindir Gea.

"Lupa. Tapi,aneh gak sih kalo Raka ngasih surat undangannya ke aku? Dia kan,em sedikit benci sama aku"

"Bukan sedikit,tapi dia emang benci sama lo!" ralat Daisi pedas.

"Ck,aku serius Si. Apa jangan jangan Raka udah mulai suka sama aku?" monolog Sera baper sendiri.

"Halu!"

"Mimpi!"

Gea dan Daisi berseru kompak. Sera menatap mereka sebal.

"Awas woy!"

Teriakan dari lapangan membuat ketiga gadis itu menoleh kompak. Sebuah bola melayang bebas di udara tepat ke arah Sera. Sera menutup matanya,takut melihat bola itu mendarat di wajahnya.

"Sera!!" Gea dan Daisi berteriak.

Duk

Sera merasa aneh,ia tidak merasakan bola itu mengenai wajahnya,tapi ia mendengar suara bola itu jatuh. Perlahan,Sera membuka matanya. Ia terkejut melihat wajah Bian yang berada tepat di depan wajahnya. Bola yang tadi melayang ke arahnya memantul mengenai punggung Bian ternyata.

"Ya ampun! Kamu gak papa Bi?" panik Sera.

"Sans aja. Punggung gue mah kuat!" bangga Bian menggerak gerakan bahu nya. Hm,sedikit ngilu ternyata...

"Huh,untung lo gak papa Ser!" ucap Gea menghela nafas lega.

"Gue udah panik banget astaga!" sambung Daisi.

"Makasih ya Bi,kalo gak ada kamu aku pasti udah bonyok"kekeh Sera,Bian ikut terkekeh.

"Makanya jangan berhenti di pinggir lapangan kayak gini,bahaya kalo lo kena bola!" peringat Bian.

"Hehe,iya nanti nggak lagi!"

"Btw,lo pada bawa apa?" tanya Bian penasaran.

"Loh,emang lo belom dapet? Ini surat undangan party Brithday nya Raka sekaligus peresmian cabang bisnis baru keluarganya,katanya!" jawab Daisi.

DEAR SERA [ENDING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt