42: SEGITIGA?

5K 274 10
                                    

Happy reading:)
Enjoy guys❤

***

Uhuk uhuk

Huekk..

Sudah sepuluh menit lamanya Sera berada di wastafel toilet dengan keadaan batuk dan tak berhenti muntah. Sera sampai lemas karena tenaga terkuras cukup banyak. Sera memegang sisi wastafel untuk menahan diri nya agar tidak jatuh.

Waktu sudah menunjukan tepat jam 02.00 dini hari. Sean dan Mareta sudah tidur dengan lelap,Sera sengaja tidak membangunkan mereka.

Sera menatap pantulan diri nya di cermin,wajahnya terlihat semakin pucat dan lesu. Ia kemudian duduk di lantai toilet karena tak kuasa menahan tubuhnya.

"Ga enak banget terus muntah kayak gini"gumam Sera.

"Ra,kamu di dalem?" terdengar suara Sean dari luar,Sera mencoba untuk berdiri dan membuka pintu toilet.

"Kenapa ga bilang kalo mau ke toilet?" tanya Sean sedikit kesal.

"Gapapa bang,aku cuma kebelet. Ga enak mau bangunin,hehe"alibi Sera.

Sean tampak menghembuskan nafas "Yaudah. Sini,biar abang bantu"Sean kemudian menuntun Sera kembali ke brankar nya.

"Makasih abang ganteng"ujar Sera sesaat setelah Sean menaikan selimut di tubuhnya.

Sean ikut tersenyum "Sama sama cantik. Sekarang bobo lagi ya? Ini masih pagi banget"kata Sean sambil melihat arloji nya.

Sera mengangguk patuh. Sean duduk di kursi di samping Sera dan mengusap usap tangan Sera lembut.

Sera mencoba memejamkan mata nya. Sera menghadapkan kepalanya tidak menatap ke arah Sean,dan setetes air mata itu jatuh dari mata cantik Sera.

***

Raka berjalan dengan penuh percaya diri dengan membawa parsel buah buahan di tangannya. Ia terus menyunggingkan senyum nya sepanjang lorong menuju ruang rawat Sera.

Raka masih mengenakan seragam sekolah sepulang sekolah Raka langsung pergi membeli parsel dan langsung menuju rumah sakit tempat Sera di rawat.

Baru saja hendak membuka pintu ruang rawat Sera,tangan Raka di cekal oleh seseorang. Raka menoleh,ia menatap Rean yang tengah menatapnya datar.

"Lepasin tangan gue!" kata Raka datar.

"Mau ngapain?" tanya Rean dengan nada suara sama seperti Raka.

"Bukan urusan lo!" Raka menyentak tangan Rean kasar.

"Urusan gue. Sekarang Sera cewek gue." tekan Rean.

Raka menatap Rean tak percaya,Rean mencegahnya?

"Gue pacarnya Sera,dan gue ga suka ada cowok lain yang deket deket sama pacar gue!" tukas Rean.

"Gue bukan cowok lain!" bantah Raka.

Rean menaikan satu alisnya "Bukan cowok lain? Terus apa? Mantan paling brengsek huh?" sindir Rean.

"Jangan buat gue emosi Re!" wajah Raka sudah memerah mencoba menahan emosi nya.

"Dan jangan buat gue terpaksa seret lo pergi dari sini!" sambung Rean.

Mereka berdua saling tatap dengan tatapan tajam keduanya. Mereka sama sama tak mau mengalah.

Pintu terbuka,Sera dengan kursi roda nya menatap mereka berdua bergantian.

"Kalian lagi ngapain?" tanya Sera.

Kompak Raka dan Rean menoleh menatap Sera.

"Aku mau jenguk kamu Ra"Raka berujar dengan senyumannya.

DEAR SERA [ENDING]Where stories live. Discover now