Chapter 4

287 15 0
                                    

HAPPY READING

🗡️🗡️🗡️

"Sal! Kemarin kenapa Lo gak sekolah!" Tanya Linda di sela makannya.

"Emm.. gue sakit kemarin"

"Lo sakit apa? Udah ke dokter tapi?!" Linda cemas. Meraba kening salsa khawatir.

"Udah kok Lin! Gak usah khawatir gitu kali!"

Yap. Mereka berada di kantin di jam istirahat pertama. Perut salsa terasa lapar. Sampai ia memesan bakso 2 bungkus.

"Lo laper? Apa laper?!" Linda.

"Laper! Dari kemarin gue belum makan"

Huhu iya. Kemarin salsa nginap di apartemen Satya. Dan dia belum pulang sama sekali. Kalau sampai dia pulang pasti bakal di Cambik cambik sama si Bu Ratih itu.

"Kenapa gak makan?!" Suara berat itu berasal dari sosok laki laki yang berada tepat di depan salsa yang sedang menyantap makanannya.

"Ha? Satya? Lo nyamperin kita? Huhu Lo ganteng banget sat!!" Heboh Linda menatap takjub ketampanan Satya.

Satya memutar bola mata malas.

"Ikut aku!!" Pinal Satya. Hendak menarik salsa.

"E—eh sat! Aku gak bisa!!"

"Kenapa?!"

"Ak—aku gak bisa —"

Belun selesai salsa berucap Satya melah menarik salsa dengan emosi.

Dan membawanya ke taman belakang yang cukup sepi.

"Au- sakit sat" rintih salsa ketika Satya membanting tubuh salsa hingga terduduk di kursi panjang. Memegang pergelangan tangannya yang terasa perih.

"Trus kenapa Lo bilang kaya gitu tadi? Hah?!"

"A—aku gak bisa kaya gini!! Aku gak cinta sama kamu! Aku mau kita putus!" Ucap salsa lantang. Entah keberanian dari mana.

"Putus?!"

Plakk

Satya menampar pipi salsa kesal. Pipinya kian memerah. Ia mulai menangis sesenggukan karena takut.

"Ga bisa! Lo milik gue! Dan itu berlaku untuk selamanya"

"Enggak sat hiks— aku mau pula—"

Satya kembali menarik salsa ke parkiran. Berdecak sebal karena sifat salsa yang mulai berubah.

Salsa hanya menurut tanpa protes. Merasakan perih di tangannya karena cengkraman Satya yang terlalu erat.

"Kita mau kemana? Ini kan belum jam pulang?" Salsa bertanya heran.

"Masuk" Satya memaksa salsa masuk. Dan... salsa bisa apa?

***

Mereka sampai di apartemen milik Satya. Satya berdecak sebal karena salsa tidak menurut.

"Lo gak boleh keluar... Selamanya" Satya berucap sambil melepas baju seragamnya. Di gantikan dengan kaos putus polos yang melekat di tubuhnya. Merebahkan tubuhnya lelah di atas kasur.

Salsa ternganga mendengar ucapan Satya barusan. Huhu salsa ingin mengakhiri hidupnya saja kalau sampai ia hanya berdiam diri di apartemen ini.

"Satya!" Salsa memanggil satya. Menghampiri dan duduk di kursi ganda. "Kenapa Lo klaim gue sebagai pacar Lo!?" Salsa menjeda.

"Lo bahkan baru kenal sama gue!"

"Karena Lo milik gue" singkatnya

"Pasti ada ses-"

"Tinggal nurut aja ribet amat sih" potongnya.

Salsa hanya menunduk pasrah. Lalu ia mengambil keripik yang sempat ia beli kemarin dan memakannya.

"Tunggu-tunggu ko Lo pake kata Lo gue sih?!" Satya bertanya.

Salsa gelagapan. Oh iya dia sampai lupa. Bagaimana ini?

"Eng—enggak kok dari tadi aku pake aku kamu. Salah denger kali" elaknya.

"Terserah! Masak sana!" Titahnya.

Salsa hanya menurut pasrah. Karena itu yang bisa dia lakukan.

🗡️🗡️🗡️

TBC.

Sorry part nya dikit banget.

LIKE COMEN.
Terima kasih😁

Paypay

Si PsychopathWhere stories live. Discover now