chapter 3

313 22 3
                                    

HAPPY READING

(

vote dulu sebelum baca)

🗡️🗡️🗡️

Untung saja salsa menghentikan aksi itu ketika tersadar tangan Satya mulai jahil. Please ... Salsa belum pernah mengalami situasi ini sebelumnya.

"Ini hukuman buat Lo. karena Lo gak baca pesan gue!!"  Ucapnya sambil menatap keseriusan wajah salsa. Yang masih berusaha mengatur nafasnya.

Apa katanya? Hukuman? Bukannya meminta maaf karena dia sudah membuat nya sesak nafas. Ini malah dia berucap ini sebagai hukuman. Fiks .. dia orang gila.

"M— maaf gue gak tau!!" Ucap salsa gugup.

"Gue gak suka yah, Lo ngomong sama gue pake kata Lo gue!!" Ucapnya dingin. Masih menatap salsa.

"Terus?!"

"Aku kamu. Lo panggil gue dengan sebutan itu"

Why? Lalu apa kabar dengan Lo yang masih pake Lo gue? Aishh salsa geram melihatnya.

"I—iya" jawabnya pasrah.

"Terus kenapa lo— eh kamu bawa aku ke sini?!" Tanya salsa. Itu pertanyaan sedari tadi sih yang bahkan Satya belum menjawabnya.

"Terus?! Gue harus jawab?!"

"I—iya lah"

"Gue rasa gak penting" ucapnya kemudian berjalan ke arah dapur. Mengambil sebuah botoh yang entah berisi seperti ... Minuman? Iya. minuman yang suka di pake mab*k! salsa sedikit mengenali benda itu.

Setelah mengambil benda itu. lelaki itu kembali duduk di samping salsa yang masih terlihat bingung campur ketakutan.

"I—itu minuman keras?!" Entah keberanian dari mana salsa menanyakan hal itu.

"Iya! Kenapa?!"

Nah kan. Mau Jawab apa ini teh.

"E—enggak kok"

"Aku boleh coba?!" Lanjut salsa membuat wajah Satya melirik salsa tidak percaya.

"Lo pernah minum sebelumnya?!" Salsa menggeleng. Memang dua belum pernah minum sebelumnya. Cuma dia hanya nge tes saja. Apakah Satya mengijinkannya.

"Enggak boleh!" Tolak Satya. "Lo masih kecil" lanjutnya.

"Kamu juga masih kecil kok sama kaya aku" elaknya.

"Lo berani lawan gue?! Nakal" ujarnya mendekati salsa. Dan lagi lagi Satya merenggut bibirnya rakus.

Salsa tidak membalas ciuman itu ia hanya menutup mulutnya rapat rapat agar dia tidak bisa masuk.

Sampai akhirnya Satya menghentikannya. Merasa kasihan pada gadis nya. Yang hampir kehabisan oksigen.

"Masak gih! Gue laper!" Titah Satya.

"I— iya"

Salsa berjalan ke arah dapur. Lalu membuka kulkas dan memilih apa yang akan dia masak. Namun ... Nihil di dalam nya kosong. Ternyata bahan masakannya sudah habis.

Lalu ia terpaksa harus bilang kalau bahan makanan di kulkas ya sudah habis.

"Emm, a— anu bahan makanan di kulkas udah abis!!" Adu salsa berucap pada Satya yang sedang mengotak ngatik ponselnya membelakangi salsa.

Satya melirik. Melihat gadisnya yang masih enggan menatapnya. Dan masih gugup dalam bicara. Ini menggeramkan. Ingin rasanya Satya melahap salsa sampai habis.

"Yaudah kita ke minimarket" pinalnya. Mengambil jaket yang tergantung di atas sofa dan memakainya. Meraih tangan salsa yang masih dalam keadaan menunduk.

"E—eh" rintihnya kala Satya menarik lengan salsa.

Sesampainya di minimarket. Satya lebih baik menunggu di luar. Dan salsa yang akan memilih cemilan dan bahan masakan untuk di masak.

Tapi saat salsa hendak mengambil Sukro kesukaannya yang tinggal satu. Terlebih dahulu orang lain mengambilnya. Salsa mendongak mendapatkan sosok laki laki yang salsa tidak kenal.

"Ini punya gue" bela salsa.

"Apa apaan Lo! Orang gue yang ngambil duluan" elak laki laki itu.

"Enggak balikin itu punya gue!!"

"Ambil aja kalau bisa!!" Tantang laki laki berbadan tinggi itu tersenyum sinis. Menaikkan sukronya ke atas sampai salsa tidak bisa menggapainya.

Detik kemudian dari arah belakang Sukro itu di ambil alih oleh laki laki berjaket hitam. Menatap salsa sinis. Tidak terima dengan kejadian ini.

"Eh apa apaan Lo?!" Sewot laki laki yang mengambil Sukro salsa. Tidak terima dia langsung mengambil gitu aja.

"Ga usah banyak bacot!" Geram Satya. "Ayo" lanjutnya menarik lengan salsa menuju ke parkiran.

Namun sebelumnya Satya melihat lekat wajah lelaki yang sudah menganggu miliknya. Menghapal setiap inci wajahnya. Dan dia. Korban selanjutnya.

"Gak seharusnya kamu narik aku gitu!" Protes salsa karenanya pergelangan tangannya memerah. Mereka persis berada di hadapan mbak mbak kasih. Yang melihat aneh tinggakah keduannya.

"Lo mau ngelawan gue hah?!" Geram Satya mengeraskan kedua giginya kesal.

"E—enggak"

Tapi kemudian salsa terfokus untuk membayar bahan makanan yang tadi di belinya.

Setelah membayar ke kasir. Satya kembali menarik salsa Hinggan masuk mobil. Terlihat raut wajah lelaki itu yang marah.

"Lo tau sendiri kan! Gue gak suka Lo berurusan sama cowo lain! Paham gak sih?!" Bentak Satya.

Salsa merasakan sekujur tubuhnya yang memanas. Tak sadar ia mengeluarkan air matanya. Ia takut. Melihat Satya marah seperti ini.

Tapi kemudian Satya mendekatkan wajahnya pada salsa. Dan ... Yap. Satya mencium bibir salsa untuk mengredupkan rasa amarahnya.

"Lo milik gue sal! Milik gue!" Guman Satya di sela kesibukannya.

***

HUHU SALSA YANG SABAR😭

JANGAN LUPA VOTE JIKA KALIAN SUKA. COMEN LANJUT ATAU ENGGAK DAN SHARE KE TEMEN TEMEN KALIAN. BIAR IKUTAN TEGANG JUGA DI SINI.

BTW KALIAN TEGANG GAK SIH?!
SERIUS NANYA.

UDAHLAH.
PAYPAY.

Si PsychopathWhere stories live. Discover now