Chapter 12|| SEKARANG

185 11 2
                                    

Tuuttt ... Tuut ...

Satya terus berusaha menelpon salsa. Tapi nihil. Pemilik nomer ponsel itu masih enggan mengangkat panggilannya. Satya yakin pasti salsa berniat untuk mengkhianati nya. Sial.

Tidak. Cukup Aurora yang berkhianat padanya. Cukup dia yang telah tergoda oleh brengsek nya muka tengil Gema Antariksa.

Memang benar adanya. Aurora cinta pertama Satya. Mungkin sampai sekarang hatinya masih untuk gadis itu. Tapi melihat adegan gadis cantik yang berstatus sebagai pacarnya itu sedang berciuman dengan musuh terbesarnya. Gema.

Satya jadi yakin. Perempuan itu sama brengseknya dengan wanita yang ia temui di club' malam.

Tapi melihat salsa. Ia seperti melihat malaikat. Entah rasa dari mana sampai ia harus membawa perempuan itu ke dalam kehidupannya. Satya tidak tahu.

Yang penting sekarang. Satya harus bisa mengambil hati salsa. Kalau pun dia tidak mau. Satya akan terus memaksa. Bagaimanapun caranya.

Mungkin ia juga sudah jatuh cinta pada gadis polos bernama Salsa Wijaya.

"Hallo"

Jauh dari lamunannya. Ternyata telponnya sudah tersambung sedari tadi. Gara-gara memikirkan masa lalunya sampai ia menemukan gadis cantik polos seperti salsa ia jadi mengabaikan suara dari ponselnya.

"Ehm! Gue tunggu Lo di root up. SEKARANG"

Satya memang harus tegas dengan salsa. Setelah mengucapkan perintah menyuruhnya ke root up tempat ia pijak sedari tadi ia langsung mematikan ponselnya. Satya yakin, salsa akan mencerna perkataannya dan segera berlari menemuinya disini.

***

"Halo, halo Satya" salsa terus memanggil nama Satya. Namun tidak ada jawaban. Keramaian atau suara deru napas pun tidak terdengar apa apa di ponselnya.

"SEKARANG"

Salsa terperanjat mendengar teriakan itu. Yang ia dengar Satya seperti sedang menahan emosinya. Dan berkata SEKARANG.

Sekarang. Sekarang. Huhu sekarang apa? Satya ngomong apa aja gak jelas disini.

"Lah. Lowbet lagi ponsel gue" rutuk salsa.

Duh. Tadi Satya bicara apa ya? Ck, salsa yakin pasti Satya berbicara "jangan lupa makan, SEKARANG" pasti itu. Hihi, segitu khawatir nya dia sampai menyuruhnya makan saja menggunakan otot suaranya.

"Dih, sal. Lo kenapa? Siapa yang telpon?" Tanya Linda. Masih menyantap suapan bakso terakhir nya. "Gue liat liat nih ya, Lo tadi kek khawatir. Sampai nimpuk nimpuk HP Lo gitu. Trus abis itu Lo kek lagi mikir, mikir apa sih? Hutang? Sama siapa?. Trus trus, sekarang malah senyum senyum. Kenapa sih Lo? Aneh tau gak? Gue berasa makan sama orang gila" cecar linda. Meluapkan pertanyaan yang sedari tadi ia ingin tanyakan.

"IhLinda, gak boleh gitu. Gue waras kok. Ini hp gue lowbet. Trus tadi pas banget ada yang telpon. Jadi gue khawatir deh" jelas salsa

"Terus. Kenapa Lo senyum senyum?"

"Mm. Gue rasa sih ada yang khawatirin gue. Gue jadi malu deh" pipinya memerah tersipu malu. Ternyata Satya perhatian juga. Dilihat dari sisi Psikopat nya itu. Sedikit lah ada rasa kemanusiaan. Walaupun se cuil.

"Jiah, bucin Lo. Siapa? Cerita dong" kepo Linda.

"Yakin mau denger?" Tanya salsa. Sedikit berbisik.

"Iya sal. Gue penasaran. Siapa sih cowok yang udah bikin sahabat gue ini mesem mesem. Mana gak ajak gue lagi"

"Hihi. Utuk utuk utuk. Makanya punya cowok"

"Yaaa. Malah ngejek gue Lo. Eh siapa cepetan cowok Lo?"

"Sini sini, gue bisikin"

Salsa mulai memajukan tubuhnya. Begitupun Linda yang sedari tadi penasaran siapa gerangan yang bisa menaklukan hati seorang salsa Wijaya.

Saat mulut salsa sudah tepat berada di telinga Linda. Ia mulai ..

"Rahasiaaaa"

"Kutil ayam. Kambing. Kucing. Kadal. Buaya Lo sal. Sialan. Mau bikin gue mati berdiri Lo ya? Ngegantungin cerita. Ah au ah. Gue bete sama Lo sal" geram Linda. Memonyongkan bibirnya kesal.

Apa apaan si salsa. Mentang mentang gue jomblo. Seenaknya ngegantungin cerita. Lagian gak Bakal di ambil juga cowok nya si salsa. Pasti mukanya juga pas Pasan. Jelek. Miskin. Huh. Mendingan guanlin deh kalau gitu.

"Utuk utuk utuk. Ngambek ceritanya?"

"Huhu, gue juga gak kepo kepo amat kok sal. Gue tau pasti cowok Lo jelek kan? Truss miskin. Iya kan? Makanya Lo gak mau bilang ke gue"

"So tau deh"

Hihi ucapan Linda bertolak belakang banget sama Satya. Jelas Lah. Satya kan tampan. Most wanted sekolah kalau Lo mau tau Lin. Kalau sampai Satya denger. Gue gak yakin Lo selamet.

Si PsychopathTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon