Chapter 2

491 19 4
                                    

HAPPY READING 🗡️

🗡️🗡️🗡️

Setelah semalem salsa terus berusaha untuk segera pulang. Akhirnya Satya luluh dan membiarkannya pulang. Tentu saja di antar oleh Satya.

Kini salsa di ambang kebingungan. Gelisah. Sepertinya ia tidak mau sekolah hari ini. Ia tidak mau bertemu dengan lelaki yang sudah mengklaimnya sebagai pacarnya. Untuk saat ini. Ia butuh sendiri.

Dor dor dor

Suara gedoran dari arah pintu mengagetkannya. Itu pasti mamahnya. Iya. Mamah tirinya. Mamah tiri biasanya akan menindas anak tirinya. Seperti salsa yang mengalami hal itu.

Kalau ada papahnya saja dia akan sok baik. Dia akan menjadi ibu bak pahlawan. Tapi ketika papahnya keluar untuk bekerja. Perlakuan tidak se nooh itu akan keluar. Yang mengakibatkan dirinya harus terluka.

"Ibu aku merindukanmu"

"HEH ANAK DURHAKA. BUKA PINTUNYA KAMU" teriak si ibu tiri itu tampak marah.

Dengan terpaksa salsa bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamarnya. Saat baru saja di buka. Ibu ibu itu langsung menarik rambutnya keras. Sepertinya rambutnya bisa rontok jika seperti ini terus.

"Auu- sakit mah" rintih salsa. Namun tak di hiraukan oleh Ratih ibunya.

"Kamu semalem pulang telat. Dari mana kamu hah? Abis main sama om om itu?! Iya?! Dasar anak tidak tahu diri. Murahan." Geramnya. Mendorong tubuh Salsa hingga terjungkal.

"Hiks - ampun mah!! Tapi salsa bener bener gak ngelakuin seperti yang mamah duga" salsa membenarkan.

"Alah pasti itu akal akalan kamu saja biar saya percaya. Dan baik sama kamu" Ratih tak percaya.

Yang dia tahu. Salsa itu anak yang tidak tahu diri. Suka bermain malam dengan para om om yang berada di tempat karaoke. Kalau boleh jujur. Bahkan Ratih yang sebenarnya melakukan hal keji itu.

Sungguh memalukan. Walaupun salsa tahu. Ia tidak berani untuk melaporkan kepada papahnya. Yang ada ia hanya akan dituduh. Dan Ratih akan semakin benci kepadanya.

Ini sungguh tidak adil. Ratih terlalu menyakitinya. Tapi.. salsa bisa apa?! Untuk membela dirinya saja salsa tidak bisa.

Doakan! Semoga ratih cepat sadar dan bisa memperlakukan salsa layaknya seorang ibu pada umumnya.

"Kali ini saya tidak akan tinggal diam!! Saya tidak akan pernah lagi memberikan uang sepersen pun pada kamu!! Sekalipun itu dari papah kamu" ucap Ratih.

Ya. Yang selalu memberikan uang untuknya adalah papahnya. Namun papahnya akan memberikannya kepada Ratih terlebih dahulu.
Namun sepertinya. Kali ini Ratih tidak akan memberikan uang padanya.

"Mah! Salsa mohon- salsa butuh uang itu buat biaya perawatan-"

"Perawatan?! Ouh ternyata kamu suka ke salon? Iya? Dasar anak tidak tahu diri! Sudah lepaskan tangan kamu! Saya bisa alergi jika di pegang terus sama kamu!!" Ucapnya pedas. Padahal salsa belum menuntaskan ucapannya.

"Dan satu lagi!! Saya tidak akan pernah membiarkan kamu terlihat cantik!! Jangan pernah ke salon lagi! Awas kamu kalau sampai ketahuan lagi sama saya!! Saya akan terus menyiksa kamu!" Lanjutnya dan terus melenggang pergi.

Si PsychopathWhere stories live. Discover now