Jangan lupa sambil denger lagunya ya! Ada di mulmed.
Happy reading !
.
.
Senyum Alya merekah, hari baru, suasana baru, peristiwa baru, semuanya baru tapi tidak dengan suasana hatinya, suasana hatinya masih sama seperti kemarin, sakit.
Alya turun untuk sarapan sebelum berangkat menuju sekolah, ia mengenakan jaket kali ini, cuaca cukup dingin karena semalam habis hujan lebat. Jika ia menggunakan mantel/hoodie, akan di ambil oleh guru, karena saat jam pelajaran dilarang mengenakan hoodie.
"Berangkat sama Ar-"
"Sama abang." Potong Alya, mulai sekarang ia harus terbiasa tanpa Ardana, ia harus menjauh agar rasa sakitnya tidak terlalu dalam, agar hatinya tidak akan merasakan sakit berkepanjangan.
"Ada masalah apa sama Ardana?" Tanya Jihan, Alya hanya menggeleng lalu memakan rotinya, kini tujuannya hanya satu, melupakan Ardana. Itu jalan terbaik, bukan? Daripada ia menahan sakit saat melihat Ardana bersama dengan Hana, lebih baik ia menjauhi Ardana, berusaha menghapus kenangan bersama, itu jalan terbaik.
Meskipun susah, tapi Alya harus lakukan. Ini sudah keputusannya, tidak akan ia rubah sama sekali.
"Ayo bang, Aya udah selesai." Bara mengangguk, ia mencium punggung tangan Abram dan Jihan lalu berpamitan.
~~~
"Nanti pulang sekolah, ajak Alya main ya? Bunda kangen," Ardana menoleh.
"Ngapain? Dia udah punya pacar baru!" Cuek Ardana, Nayla mengernyit, iyakah?
"Kamu yakin?" Tanya Nayla, Ardana mengangguk mantap lalu meminum susunya yang sudah mulai dingin.
"Udah ya Bunda, aku males bahas dia, Assalamualaikum."
Ardana berjalan ke halaman rumah, menyalakan mesin motornya lalu melaju menuju sekolah. Ini hari baru, ia harus bisa menciptakan peristiwa terbaru pula di sekolah, senyumnya selalu merekah di sepanjang jalan.
Ah, Happy National I Love U Day.
Sesampainya Ardana di gerbang sekolah, ia langsung memakirkan motornya, tumben sekali ia tidak telat pagi ini, pasti ada alasan. Tak mungkin ada asap kalau tidak ada api, Ardana punya alasan mengapa ia datang tidak terlambat hari ini.
Ardana berjalan ke arah kelas, bukan! Bukan ke kelasnya, melainkan ke kelas Hana. Dengan bunga mawar merah serta coklat di tangannya, ia berjalan dengan semangat ke kelasnya Hana. Mengapa tidak ke kelas Alya? Hey ayolah, mereka sedang break, bukan?
Ardana berjalan menghampiri Hana, untung sana Hana sedang tidak menghadap ke arah pintu, jadi Ardana bisa memberikan sedikit kejutan untuk gadis itu.
"Happy National I Love U Day." Bisik Ardana, Hana terlonjak lalu menatap Ardana dengan tatapan tidak percaya.
"K-kamu ngapain bawa bunga sama coklat? Ini bukan valentine!" Ardana terkekeh lalu mengacak pucuk kepala Hana, terdengar beberapa cibiran dari siswi-siswi.
"Padahal Kak Ardana itu pacarnya Alya tau."
"Iya ih Hana pelakor ya?"
YOU ARE READING
ARDANA (END)
Teen FictionBagaimana jadinya kalau gadis polos bertemu dengan sang ketua geng yang cukup di takuti oleh banyak orang? Akankah pertemuan yang tidak di sengaja ini akan membawa malapetaka atau sebaliknya? Apakah Ardana kembali membuka hatinya untuk Alya sang gad...
