16. Konser dadakan

16.8K 1K 6
                                    

Happy reading !

.

.

Waktu istirahat telah habis, Alya dkk memutuskan untuk kembali ke kelas, begitupun dengan Ardana dkk.

"Lo yakin mau ke kelas?" Tanya Reynald.

"Hari ini aja,"

Ardana duduk di kursi mereka masing-masing, Ardana dengan Xavier, Angga dengan Angkasa, dan Reynald yang memilih duduk sendiri.

"Woy! Free class!" Teriak sang ketua kelas.

"Konser lah kuy!" Reynald dan Angkasa pergi meminjam gitar di ruangan musik lalu kembali ke kelas, Reynald duduk di depan papan tulis menggunakan kursi guru.

Jreng..

"Memang salahku.." Angkasa mengambil sapu sebagai mickrophone.

"Terlalu dingin denganmu.." Sambung Reynald.

"Terlalu mendiamkanmu.." Angkasa menutup matanya sekejap.

"Kau yang.. Selalu.." Reynald.

"Memperhatikanku.." Angkasa.

"Dan sebenarnya aku juga begitu.." Sekelas mulai mengikuti alunan musik yang di mainkan oleh Angkasa dan Reynald.

"Maafkanku.. Yang selalu membuatmu." Perempuan ikut melambaikan tangan, sangat menghayati sekali.

"Terlalu lama menunggu.."

"Hingga akhirnya.." Angkasa membuang sapu itu dengan asal.

"Kau pergi tinggalkan aku.." Oke sip, Angkasa mulai menaiki meja dan bodohnya anak laki-laki mengikuti Angkasa.

"TU WA GA PAT!!!!"

"Perlahan engkau pun... Menjauh dari diriku..." Ada beberapa anak laki-laki yang memukul meja sambil memeriahkan.

Stop! Angga tidak kuat jika hanya berdiam diri, akhirnya laki-laki itu berdiri di samping Angkasa, berjoget bersama.

"Melupakan semua yang tlah terjadi.." Sambung Angga, sedangkan Reynald masih sibuk dengan gitarnya.

Xavier dan Ardana hanya diam memperhatikan manusia jadi-jadian yang berjoget seperti orang gila, apalagi perempuan-perempuan yang sudah acak-acakkan karna terlalu heboh. Ada yang rambutnya berantakan seperti orang abis kesetrum, ada yang lagi dandan ke senggol sana-sini jadinya mirip boneka mampang, ada yang saling tarik-menarik, dan lain-lain.

"Jika harus meninggalkan diriku untuknya.." Angkasa mengambil napas sedalam mungkin.

"Tak rela…" Senyap, seketika murid diam, Reynald pun sudah tidak memainkan gitarnya lagi, bahkan Angga pun diam tak melakukan apapun.

"Kok suara lo jadi jelek?" Tanya Ardana, Angkasa mendengus.

"Maaf teman-teman, napas gue ga nyampe." Siswa-siswi langsung menyoraki Angkasa lalu duduk kembali di kursinya, Reynald pergi ke ruang musik untuk menaruh gitar lalu kembali lagi ke kelas duduk di kursinya.

"Lagi asik padahal! Lo sih kebanyakan makan gorengan, jadi kaya kaleng rombeng suara lo!" Angkasa mendelik, ini Angga muji atau ngatain?

"Gimana? Kalo gue buat konser, bakal rame kali ya?" Angkasa menatap papan tulis, membayangkan ia ada di grup band Internasional.

ARDANA (END) Where stories live. Discover now