30. Malming nih!

11.6K 708 6
                                    

Happy reading !

.

.

Ardana sudah rapih dengan kaus hitam polos yang di padukan dengan kemeja merah, celana panjang dengan sedikit robekan di lututnya, serta sepatu sneakers berwarna hitam.

Menyisir rambutnya dengan tangan, lalu tersenyum puas di depan cermin. "Gue ganteng banget,"

Kebetulan sekali Meysa melintas di depan kamar Ardana, tak sengaja mendengarkan ucapan Ardana pun mengernyit lalu menahan tawa.

"Gantengan juga Jeff Moses dibanding lo!" Ardana berdecak lalu memutar kedua bola matanya malas.

"Berisik lo, udah lo di kamar aja diem-diem," Sinis Ardana, Meysa berdiri bersandar di palang pintu lalu menatap Ardana dengan sinis.

"Gue juga ada pacar! Bukan lo doang," Ardana tertawa dengan keras hingga perutnya terasa kram.

"HAHAHAHAHA! Siapa yang mao sama lo? Paling dia hilap doang, makanya dia mau sama lo!" Meysa berjalan ke arah sofa, mengambil bantal lalu melemparnya tepat mengenai kepala.

"HEH ANJIR! RAMBUT GUE BERANTAKAN LAGI!!!" Meysa mengangkat bahunya acuh lalu berjalan dengan santay keluar dari kamar Ardana.

Ardana kembali merapihkan rambutnya dengan mulut yang mengoceh tak karuan, setelah dirasa rapih ia segera turun ke lantai bawah.

Alvaro menatap Ardana dengan senyum mengejek lalu memberi kode kepada Nayla untuk menggoda Ardana.

"Aduh yang mau jalan mah beda ya, Yah." Ardana melirik kedua orang tuanya lewat ekor mata

"Iya nih, Bun. Mau jalan nih pasti sama pacarnya," Ardana menatap malas orang tuanya, Ardana tau kalau mereka sedang menggodanya.

"Bunda sama Ayah kaya gak pernah muda aja! Heran Dana," Alvaro dan Nayla tertawa terpingkal-pingkal sedangkan Ardana mendengus.

"Ayah juga gak se-bucin kamu, Dan! Kamu mah bucin akutt," Ardana berjalan ke arah kedua orang tuanya lalu duduk di antara Alvaro dan Nayla.

"Minta uang dong!" Nayla menatap Ardana heran, dia mau jalan tapi gak punya uang?

"Enak aja! Lo yang mau jalan, minta duit sama gue, gak gak!!" Ardana menatap Alvaro dengan puppy eyes nya, bukannya luluh, Alvaro malah tertawa melihat wajah Ardana.

"Kek apaan tau lo begitu, hahahahaha," Ardana langsung mengubah mimik wajahnya lalu menyambar kunci motor, sebelum keluar ia sempat mengucapkan sesuatu kepada Alvaro.

"Iri aja heran, bilang aja Ayah gak punya duit kan? Makanya kerja yang bener, Yah! Berduaan mulu sih sama Bunda, kan jadinya gak punya duit." Ardana langsung berlari menuju garasi sebelum sang Ayah mengerti dari ucapannya barusan.

3
2
1

"ARDANA!!!!"

~~~

Di sepanjang jalan, Ardana masih terkekeh mengingat kejadian barusan. Sudah ia tebak, pasti sekarang Ayahnya tengah mengoceh tak jelas.

Lalu lintas malam ini cukup ramai, dikarenakan ini malam minggu. Jadi banyak anak muda keluar, entah jalan dengan pacar atau hanya karena gabut di rumah dan memilih keluar.

Ardana juga melihat banyak para pasangan yang sedang bermesraan di.. pinggir jalan? Ardana berdecak melihat pasangan itu.

"Pacaran kok di jalanan, di pasar malem kek seenggaknya!" Gumam Ardana, ia langsung menambah laju kecepatan motornya agar segera sampai di rumah Alya, gadisnya.

ARDANA (END) Where stories live. Discover now