Chapter 32

4.4K 401 13
                                    

Yuhu aku update 🎉
Biar cpt kelar juga sih ini cerita haha. Biar penasaran kalian juga segera terselesaikan wkwk😂

Happy Reading🍃

****

Sudah terhitung 3 bulan lamanya setelah kebenaran Zwetta terungkap. Selama itu pula, keluarga Lucas benar-benar menerima Zwetta. Semua itu tak luput dari usaha Anastasia. Ia memang pembujuk yang ulung. Bahkan saat suaminya meminta Lucas untuk mereject Zwetta, dengan garangnya Anastasia memarahi Suaminya. Menurut Anastasia reject bukanlah solusi yang tepat. Karena dengan adanya reject tersebut, Lucas akan tersiksa dan berakhir menderita. Tentu saja hal itu tidak akan pernah Anastasia biarkan.

Kabar gembira lainnya yaitu lulusnya Zwetta dari sekolah. 3 bulan yang lalu Zwetta memang mengikuti ujian dengan nilai yang memuaskan. Lucas bangga dengan matenya. Perjuangannya untuk bolak balik kedunia manusia hingga membuatnya kelelahan kini berakhir dengan indah. Tak lupa dengan Darell yang juga mendampingi Grisy. Mereka berempat begitu kompak satu sama lain.

Untuk merayakan keberhasilan Zwetta dan Grisy. Lucas mengadakan pesta sehari sebelum purnama datang. Ia tengah merencanakan sesuatu untuk matenya itu. Tentunya hal itu ia bicarakan bersama dengan Darell. Karena dalam satu pesta malam ini akan disematkan 4 nama sekaligus.

Seperti saat ini. Lucas dan Darell disibukkan dengan berbagai tatanan pesta yang mereka rancang. Mereka memilih tema sederhana dan juga klasik namun tetap mengikuti gaya yang sedikit milenial.

"Luc, apa kau yakin untuk berbagi pesta ini denganku?"

"Tentu saja. Bukankah kita sudah menunggu pesta ini dari jauh-jauh hari? C'mon Darell hari ini adalah waktu yang tepat untuk melancarkan rencana kita"

Darell mengangguk. Keduanya tersenyum devil. Lucas memang membagi pesta dengan Darell. Toh juga Darell bukanlah orang asing lagi. Darell adalah bagian dari keluarga Lucas. Terlebih lagi orang tua Darell sudah tiada semenjak Darell berusia kanak-kanak. Tepatnya saat perang yag terjadi di Bloodmoon pack dulu.

Keduanya dengan segera menghentikan perbincangan rahasia mereka setelah datangnya Grisy dan juga Zwetta.

Sebenarnya sedari tadi kedua gadis itu menatap penuh curiga kepada Lucas dan juga Darell. Dan benar saja setelah mereka datang dua pria dewasa itu seakan mengalihkan pembicaraan dengan topik yang lain.

Zwetta yang memang sering bermanja dengan Lucas. Tanpa malunya, melompat kearah Lucas dan mengalungkan tangannya pada leher Lucas. Kakinya juga melilit pingang Lucas dengan erat. Perlu kalian ketahui. Kebiasaan Zwetta yang haus akan darah Lucas tak pernah berhenti hingga sekarang. Zwetta akan menyayat tubuh Lucas setiap 3 minggu sekali. Dan hal itupun tak bisa Lucas tolak. Jika Lucas berani menolakknya, maka Zwetta marah dan semakin berbuat lebih daripada menyayat.

"Siag manja, malam beringas, hmm?"

Zwetta tertawa dengan sindiran Lucas. Ia memajukan wajahnya untuk mencium Lucas.

"Tapi kau suka kan?"

"Ya, Aku suka. Tapi jika beringasmu saat malam dalam artian yang berbeda" ucap Lucas dengan senyuman mengoda.

Zwetta mengerutkan dahinya. Ia tak paham dengan maksud Lucas. Terlalu sulit dimengerti oleh bocah ingusan sepertinya. Lucas yang mengerti kebingungan diwajah Zwetta, sontak saja menyubit paha Zwetta yang terekspos karena Zwetta hanya mengenakan celana pendek dengan atasan kemeja Lucas. Ia gemas bahkan sangat gemas dengan sifat polos matenya yang memang alami itu. Berbeda dengan sikap Zwetta dulu yang sok-sokan menolaknya. Padahal Zwetta telah mencintai Lucas sejak pertam kali bertemu. Memang pada saat itu yang mengambil alih sifat asli Zwetta adalah Alterego nya. Dimana bernama Evelyn dan memiliki sikap yang bertolak belakang dengan Zwetta. Evelyn cenderung mudah marah dan tidak terlalu menyukai pria. Baginya ambisi adalah hal yang paling utama daripada cinta. Oleh karena itu, dulu Zwetta pernah mengatakan untuk tidak jatuh cinta pada siapapun, termasuk pada Lucas. Karena memang pada saat itu Evelyn lah yang lebih domiann ditubuh Zwetta.

"Kapan kau akan paham dengan apa yang aku inginkan, sweetheart?"

"Nanti ketika aku insaf. hahah"

Keduanya tertawa dengan riangnya. Bahkan Lucas dan juga Zwetta mengabaikan adanya orang-orang yang berada diaula ini. Termasuk Darell dan Grisy yang menatap mereka dengan iri.

"EHEMMM......"

Dehem Darell dan Grisy dengan keras dan bersamaan. Lucas menatap kearah mereka. Menatap dengan remeh pada pasangan didepannya. Ia menatap Zwetta terlebih dahulu sebelum berkata

"Iri bilang bos!"

Perkataan Zwetta dan Lucas membuat darah Grisy mendidih. Ia tak terima jika diperlakukan seperti itu. Meskipun memang benar adanya jika ia iri dengan sikap romantis Lucas. Namun gengsi besar dong jika dengan gamblangnya ia mengakui itu semua. Terlebih lagi didepan pria yang dulu pernah ia sukai.

Grisy menatap Darell seakan melemparkan sebuah signal untuk menyampaikan apa yang ada dibenaknya. Ia mengambil ancang-ancang untuk lompatan terbaiknya.

Dan....Bruk..

Keseimbangan Darell yang kurang baik membuat keduanya terjatuh. Gelak tawa yang lebih mengelegar terdengar penuh ditelinga Darell dan Grisy. Darell meringis, badanya terasa remuk karena tertindih matenya.

"Ihh....Kau ini bagaimana sih?! Tak bisakah menangkap badanku yang langsing ini?!"

"Lho..kok aku. Kau itu yang terlalu gemuk sayang. Ditambah lagi pergerakanmu yang tiba-tiba. Membuatku terkejut saja"

Grisy semakin murka kepada Darell. Enak saja dirinya dibilang gendut. Padahal berat badanya hanya 48 kg. Dan itu masih wajar kan? Grisy juga tidak terlalu pendek. Jika dibandingkan dengan Darell. Tingginya semampai dengan bahu Darell.

Perang antara sejoli absrud itu kembali berlangsung. Keduanya saling berlomba-lomba membenarkan dirinya masing-masing. Zwetta dan Lucas hanya cekikikan melihat tingkah keduanya. Bahkan rasanya peran utama disini kini diambil oleh kedua sejoli itu.

"Sebaiknya kita pergi dari sini sayang"

"Ide yang bagus. hihii"

Lucas membawa Zwetta kedalam Castle dengan posisi Zwetta yang masih berada dalam gendongannya. Disepanjang jalan menuju kamarnya pun tak henti-hentinya Lucas ditatap dengan iri dan juga dukungan. Sebagian dari para shewolf sangat menyayangkan akan Zwetta yang menjadi mate dari pria tampan seperti Lucas. Mereka dulu dengan percaya dirinya menunjukkan kecantikannya pada Lucas. Bahkan tanpa tahu malu mereka berlomba-lomba untuk melamar Lucas. Tentu saja Lucas menolak. Selain mereka bukan mate dari Lucas. Rasa cinta dan sayang tak ada dihati Lucas untuk mereka.

"Luc, mengapa kau memilihku?" tanya Zwetta setelah sampai dikamar mereka.

Lucaa tersenyum. Ia membawa Zwetta kedalam dekapannya.

"Karena kau berbeda dari yang lain"

"Maksud mu karena aku psikopat, gitu?"

Lucas mengacak rambut Zwetta. Matenya itu selalu saja tak paham apa maksudnya. Katakan saja Zwetta tidak peka. Namun Lucas tak mempermasalahkan itu. Biarkan ia saja yang peka terhadap Zwetta. Karena bagaimana pun ia tahu wanita lebih menyukai pria yang peka.

"Ya, intinya kau beda dari yang lain. Tumben sekali kau bertanya seperti itu? Biasanya juga selalu menjunjung tinggi rasa percaya dirimu itu"

"Ya kau benar. Aku hanya ingin tahu saja jawabanya. Dan jawabanmu telah mengurungkan niatku"

Lucas semakin penasaran dengan kata Zwetta. Ia merapatkan tubunnya kepada Zwetta. Hembusan napas keduanya bahkan saling beradu.

"Memangnya apa niatanmu,Sweetheart?"

"Membunuh para wanita yang menatapmu dengan suka"

Ucap Zwetta yang begitu santai dan menunjukkan keangkuhannya. Lucas mengigit pipi Zwetta dengan gemas dan sedikit keras. Zwetta tertawa riang dengan perlakuan Lucas tanpa melayangkan protes.






TO BE CONTINUE

Tripel update aja ya? kalau dihitung seharian ini wkwk😂

Udah malem juga. Mataku juga udah lelah. Siku ku panas karena nompang tangan yang rebahan sambil ngetik😭

By...by di chap selanjutnya❤

                              13 Oktober 2020



















My Mate Is Psychopath (END)Where stories live. Discover now