Chapter 6

11.1K 958 75
                                    

Dunia immortal adalah dunia yang tak terjamah oleh manusia. Dunia yang dihuni oleh makhluk yang sangat mustahil untuk dipercaya akan kehadirannya.

Namun siapa sangka makhluk seperti Vampire, Werewolf, Mermaid dan sejenisnya sampai saat ini bisa dipercaya keberadaanya walau hanya 5%. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menyamar, berbaur dan menjalankan aktivitas seperti manusia.

Namun tidak untuk pemimpin Bloodmoon pack ini. Pemuda beriris cokelat itu hanya fokus memajukan packnya dan menjaga wilayahnya dari para Rogue serta dari pack lainnya yang kemungkinan memiliki potensi besar untuk menghancurkan Bloodmoon pack.

Pemuda itu tak lain ialah Lucas Zander Clell. Sang Alpha dari Bloodmoon pack.

Di usia nya yang terbilang masih muda, Lucas sudah berhasil memperluas wilayah packnya. Bahkan saat umurnya 13 tahun, dia mengikuti perang dalam melawan para Rogue.

Keberanian yang dimiliki Lucas membuat Ayahnya, Smirt Clell, memberikan tahtanya kepada Lucas dan mempercayakan Bloodmoon pack kepada Lucas.

Oleh karena itu, tak sedikit para wolfshe  terkagum kagum dengan Lucas. Selain jago dalam mempertahanan wilayah, Lucas juga memiliki paras yang tampan dan berkharisma. Apalagi lengan berototnya yang sangat mengoda iman.

Tak bisa dipungkiri Lucas memang nyaris sempurna. Segala hal telah dia dapatkan. Namun sayang, hanya satu yang belum dia dapatkan.

Mate

Ya, Lucas belum menemukan mate nya. Tak heran jika banyak yang berlomba-lomba untuk menjadi pasangan Lucas.
Bahkan ada yang meminta secara terang terangan untuk menjadi Un-mate nya.

Tentu saja hal itu tidak mungkin terjadi. Karena seorang Alpha hanya akan memiliki satu pasangan sehidup semati untuk menemani sisa hidupnya. Tanpa seorang mate, perlahan tapi pasti seorang Alpha akan meninggal. 

                              🐺🐺🐺🐺

Saat ini Lucas tengah mengamati setiap Warrior  yang berlatih untuk mengasah kemampuannya. Mempersiapkan segala hal jika sewaktu waktu ada penyerangan dari Rogue maupun pack lainnya.

Tatapan matanya tak lepas dari lapangan tempat para Warrior berlatih. Gerakan demi gerakan telah dia lihat. Bahkan tak ada celah sedikitpun untuk melewatkannya.

Sangking fokusnya, kehadiran Darell-Beta bloodmoon pack, pun tidak disadari oleh Lucas.

"Permisi Alpha" ucap Darell dengan sopannya

Kini fokus Lucas kepada Darell. Menunggu kabar apa yang akan Darell berikan padanya. Namun Beta nya kali ini tidak kunjung menjawab. Lucas memutar bola matanya malas.

"Ya"

Dalam hati dia berdecak. Bagaimana mungkin hanya untuk berbicara biasa saja harus se formal itu? Jangan tanyakan mengapa Lucas bisa tahu. Karena dia memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain yang diturunkan dari ibunya.

"Anda di tunggu Tuan Ebert di ruang kerja anda,alpha"

Lucas menghela napas panjang. Hanya dengan mendengar namanya saja Lucas rasanya ingin tidur untuk saat ini juga. Kalau bisa pun dia akan lebih memilih untuk lenyap dari permukaan bumi ini.

"Huh...Baiklah. Ngomong-omong tumben kau formal padaku? biasanya saja kau mesam-mesem seperti orang abnormal" Kata Lucas

"Karena anda adalah pemimpin pack ini maka sudah sepantasnya saya menghormati anda"

Terkagum. Namun hanya sebentar. Apakah Darell telah mendapat mukjizat? Atau jangan-jangan dia terbentur sesuatu hingga pola pikirnya kembali normal?
Lucas yang sangat penasaran dengan perubahan Darell dengan lekasnya menempelkan telapak tangan ke dahi Darell.

"Tidak panas"

"Maaf Alpha saya tidak sedang sakit. Dan saya ingin mengingatkan bahwa Tuan Ebert kini tengah menunggu anda"

Lucas mengerutkan dahinya. Lagi-lagi Lucas dibuat bingung oleh Darell.

"Apa mungkin karena perkataanku tadi Darell jadi bersikap begini?"  monolog Lucas dalam pikirannya.

"Tapikan setelahnya dia bersikap seperti biasa. Ah mungkin karena ini tempat umum makanya dia malu menunjukkan sifat aslinya terlebih lagi didepan para wolfshe"

Lucas menatap Darell. Menganggukan kepalanya tanda bahwa ia akan segera menemui Ebert. Namun sebelum itu, Lucas berpesan kepada Darell untuk menggantikannya mengawasi para warrior berlatih.

"Baik Alpha" ucap Darell setelah menerima amanah dari Alphanya.

                              🐺🐺🐺🐺

Ebert menunggu Lucas yang tak kunjung datang. Sudah berkali-kali ia berdecak. Ternyata memang benar, Menunggu itu melelahkan. Apalagi jika yang ditunggu mengulur-ulur waktu.

"Ck, Lucas mana sih. Lama banget" Keluh Ebert

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Disana sudah berdiri Lucas dengan raut wajah datar nan lempeng.
Lucas melangkahkan kakinya mendekat ke arah Ebert. Duduk berdampingan meskipun sebenarnya ia sangat malas.

"Ada apa?" kata Lucas memulai pembicaraan

"Emm...Ebelt mau mate. Bial ada yang ngulus Ebelt"

Apakah Lucas tidak salah dengar? Tahu apa bocah ini tentang mate. Bahkan umurnya saja baru 5 tahun.

"Memangnya Ebert tahu apa itu mate?" tanya Lucas kepada Ebert

Ebert menyenggir dan menggelengkan kepalanya. Lucas menghela napas. Sebisa mungkin ia tidak berteriak meluapkan emosinya didepan Ebert. Memang sih terkadang Ebert sangat menggemaskan dan kadang juga membuatnya naik pitam. Sifat jail yang Ebert miliki sangat membuat Lucas terganggu. Namun tak bisa dipungkiri, Lucas sangat menyanyangi Ebert.

"Ebert kan masih kecil. Jadi banyakin belajarnya aja, nggak usah mikiran mate, belum waktunya" terang Lucas sambil mengelus kepala Ebert

"Maksud Ebelt bukan begitu"

Lucas menaikkan alisnya. Lantas apa maksud Ebert meminta mate?

"Ebelt ingin Lucas bawa mate Lucas kesini. Bial bisa Ebelt ajak main. Ebelt bosan tahu main sendili mulu!"

Bagai tersambar petir di siang bolong. Lucas tak menyangka Ebert akan meminta sesuatu hal diluar dugaannya. Pikiran Ebert sangatlah susah untuk dia baca. Entah karena apa ia juga tidak tahu. Bagaimana caranya dia memenuhi permintaan Ebert? Tempat tinggal mate nya saja dia tak tahu. Bahkan rupa mate nya saja ia juga tak tahu.

"Bagaimana ini? Dimana aku akan menemukannya?"

                   











TO BE CONTINUE

Yuhu aku update guys😂
Sebenarnya sih nggak pengen update soalnya banyak tugas numpuk:v
Tapi aku tahu gimana rasanya digantungin. Makanya sebisa mungkin aku nggak ngantungin kalian eakk😂
Semoga terhibur ya dengan cerita ini. Aku nggak mau berharap lebih sih agar cerita ini dpt rank 1 atau apalah. Yang penting aku nulis sesuai kemampuanku. Apalagi kalau mengharapkan sesuatu yang belum pasti itu amat sangatlah menyakitkan😅
kok aku malah kek orang cidro gini ya😂
lupakan saja ungkapanku tadi ya😂Sekarang waktunya tidur , udah malam juga sih ini haha. Eh hampir tengah malam malahan😂
See you in the next chapter🔥
jangan lupa vote, komen, dan share keteman-teman kalian biar pada baca cerita aku yang absurd ini😂

Thanks for Reading❤

      
                                  11 September 2020

My Mate Is Psychopath (END)Where stories live. Discover now