Chapter 20

6.3K 576 14
                                    

Happy Reading🍃

****

4 sosok makhluk itu kini berkumpul di ruang keluarga. Terdiam dalam keheningan yang melanda. Tak ada satupun yang berbicara dan memulainya. Hanya tiupan angin yang terdengar memekakkan telinga. Satu persatu keheningan memudar. Tergantikan oleh lengkingan bocah yang berlarian menuju sesosok gadis cantik namun beradab buruk.

Bocah itu merentangkan tangannya. Berlari menuju sang gadis. Kaki mungilnya terhantuk meja. Menyebabkan tubuhnya jatuh tersungkur kemudian bangkit lagi dan berkata,"Cantik! Ebelt kangen!"

Sang gadis menoleh. Menyambut kehadiran Ebert dalam dekapannya. Meskipun wajahnya tak seceria Ebert. Namun senyuman tipis terlukis diwajah cantiknya. Gadis itu memang tak sebersih malaikat. Hatinya penuh dengan dendam dan luka. Perbuatannya seperti iblis yang tak mengenal simpati dan juga belas kasih. Andai orang tahu siapa dirinya. Bisa dipastikan mereka akan mengucilkannya. Namun ingatlah dia bukan sembarang orang. Sekali kau membuatnya terganggu maka bersiaplah untuk kehidupan yang abadi.

"Ebert, Nama mateku bukan Cantik tapi Zwetta! Ingat itu!" Suara Barinton Lucas membubarkan kegiatan peluk memeluk. Ebert berpindah duduk ditengah-tengah Lucas dan juga Zwetta. Dia memandang sinis Lucas. Aura permusuhan muncul diantara keduanya. Sang ibu yang paham betul dengan sifat keduanya, Menghembuskan napas berat. Dia memijit pelipisnya. Tak tahan dengan hal yang akan terjadi selanjutnya. Namun sebelum peperangan antar saudara itu terjadi, Zwetta memegang tangan keduanya. Dia menatap dalam menembus manik hitam dan coklat itu secara bergantian.

"Sekali aku mendengar keributan lagi. Aku pastikan mulut kalian terjahit dengan sempurna!"

Lucas dan Ebert saling berpandangan. mereka bergidik ngeri dengan ucapan Zwetta. Meskipun Lucas adalah seorang Alpha dan Ebert adalah pangeran di Pack ibunya. Namun mereka tak pernah dapati satu orangpun yang berbicara seperti itu. Tentu saja hal itu membuat senyuman tercetak diwajah Anastasia Clell- ibu Lucas.

"Akhirnya ibu menemukan pawang untuk kalian berdua!"

"Udah gitu gratis lagi! Jadi uang ibu bisa aman!" Ujar Anastasia dengan girangnya. Akan tetapi berbeda dengan wajah masam kedua anaknya. Mereka tak terima jika sang ibu memilih gratisan daripada berbayar. Harta yang keluarga Clell miliki sangatlah melimpah. Mengapa harus takut habis? Kecakapan dalam berbisnis selama ini sudah menjadi saksi bahwa keluarga Clell akan selalu berjaya.

Anastasia tak mengindahkan tatapan kedua putranya. Dia memilih menatap Zwetta dan tersenyum ke arahnya.

"Siapakah nama lengkapmu, nak?"

"Zwetta Wyle Laurels, tante"

Anastasia melebarkan senyumannya. Ia merasakan kehadiran Zwetta dalam kehidupan Lucas saat ini akan sangat membantu kemajuan Bloodmoon pack ini. Namun entah mengapa ia juga merasakan keganjalan dalam Zwetta. Seperti ada kabut hitam yang melingkupi diri Zwetta. Anastasia bisa mengetahui itu semua karena ia memiliki kemampuan melihat masa depan dari aura orang tersebut. Tak hanya itu ia juga memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang. Yang mana menurun kepada Lucas. Oleh karena itu kini ia tahu Zwetta adalah yang terbaik untuk Lucas. Namun tak menutup kemungkinan ia masih belum tahu dengan pasti maksud dari adanya kabut hitam tersebut.

"Panggil ibu saja sayang"

Zwetta mengangguk,"Ba..baik tan...eh Ibu"

Zwetta kembali menundukkan pandangannya. Ia sedikit tak nyaman dengan tatapan ibu Lucas. Meskipun tutur katanya sangat lembut. Namun sebisa mungkin ia tidak mencondongkan pisaunya saat ini. Malah dia berusaha tersenyum dan setenang mungkin.

My Mate Is Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang