Part 43

407 49 26
                                    

Pagi ini aku bangun dan melihat ponsel ku yang terus bergetar di atas ranjang ku. Aku melihat apa itu panggilan masuk atau alarm ku. Aku tidak ingat jika memasang alarm.

"Hei Irene, ayo bangun, kita akan pergi jalan-jalan hari ini, aku akan ke kamar mu sebentar lagi." - Wendy.

Aku menguap sebentar, aku masih mengantuk. Kenapa pergi se pagi ini? Aku melihat ke arah jam. 

Astaga. 

Aku segera bangun setelah menyadari ini sudah pukul 9 pagi. Sejak kapan aku bisa bangun se siang ini. Ada apa dengan ku. Aku duduk sebentar di atas ranjang ku sebelum benar-benar turun dari ranjang. Tangan ku tanpa sengaja menyentuh sesuatu yang cukup keras. Aku melihatnya. 

Aku baru ingat, kemarin malam aku membaca diari Sehun hingga larut malam, pantas saja aku bangun siang. Aku tidak pernah tidur se larut itu. Aku mengambil diari itu dan memasukkan nya ke dalam tas ku. 

Hari ini Wendy mengajak ku jalan-jalan menggantikan janji kemarin yang batal. Hari ini mungkin tidak akan batal lagi, tidak ada yang bisa membatalkan rencana ini kecuali bencana alam. Jika hanya masalah hujan, kami semua pasti akan pergi dengan mobil, jadi hujan tidak hujan ya sama saja. 

Aku berjalan ke arah lemari ku dan mengambil baju yang bisa aku gunakan, tapi sebelumnya, aku akan melihat perkiraan cuaca hari ini, di katakan di perkiraan cuaca, hari ini akan cukup dingin. Kalau begitu aku tidak akan memakai baju yang terlalu terbuka. Aku akan memakai baju nyaman saja.

Aku berjalan ke arah kamar mandi dan membersihkan tubuh ku. Aku pikir yang lain mungkin sedang menunggu ku. Mungkin aku harus cepat.

Selesai dengan urusan mandi ku, aku memakai baju. Aku memasukkan barang-barang ku ke dalam tas yang akan aku bawa. Aku sudah siap, jadi aku menghubungi Wendy.

"Kalian sudah di mana?" Tanyaku.

"Kami di depan gerbang sekolah, cepatlah, mobil nya sudah hampir sampai." jawab Wendy.

"Baiklah, aku akan segera ke sana." Aku menutup telepon itu dan berlari ke arah lift. Mereka mungkin sudah cukup lama menunggu ku.

Saat aku sampai di luar, aku bisa melihat mereka.

"Wendy, kalian pesan mobil? Kita tidak menggunakan mobil di sini?" Tanya ku.

"Tidak, mobil di sini harus di kembalikan dalam 4 jam, hari ini aku ingin bersenang-senang seharian tanpa memikirkan waktu untuk mengembalikan mobil, jadi kita sewa mobil saja." Ucap ChanYeol. Aku mengangguk.

"Aku akan mengemudi." Ucap nya. Kita semua melihat ke arah ChanYeol, bukannya tidak percaya dengan keahlian mengemudi yang di miliki ChanYeol, hanya saja.. "Kamu punya SIM?" Tanya kami semua secara bersamaan. Semua pertanyaan kami sama, ini akan menjadi perjalanan yang menyenangkan jika kami semua tidak berurusan dengan polisi karena urusan SIM ChanYeol.

"SIM ku akan jadi bulan depan," Ucap ChanYeol dengan senyuman lebar di wajahnya. Sudah ku duga. Kita semua tidak memiliki waktu untuk mengurus SIM. Tidak mungkin secara tiba-tiba ChanYeol sudah memiliki SIM.

"Kalau begitu jangan mengemudi jika kamu belum memegang SIM." Ucap Wendy kesal.

"Lalu? Bagaimana kita ke sana?" Tanya Krystal.

"Kita naik motor saja, kamu punya SIM motor kan?" Tanya Kai. ChanYeol mengangguk.

"Bagaimana dengan ku?" Tanya ku.

"Naik Ojek Online?" Usul Kai, Wendy melemparkan sebuah kantong plastik berisi sampah makanan. "Menurut mu aku akan membiarkan Irene pergi sendiri?"

Kai langsung bersembunyi di belakang Krystal.

"Sudah. Sudah. Aku akan naik ojek saja, Tidak masalah kok, lagi pula tidak jauh kan." Ucap ku. Wendy terlihat cemas. Aku berusaha meyakinkan Wendy kalau aku akan baik-baik saja, lagi pula selama ini juga tidak masalah kan?

"Ya sudah, kita ketemu di Lobby mall nya ya," Ucap Wendy. Aku mengangguk. Wendy memesankan ku ojek online, padalah aku sudah mengatakannya kalau aku bisa memesannya sendiri, tapi dia tidak mau, katanya ini agar dia bisa melihat aku di bawa ke arah yang benar atau tidak.

Akhirnya aku ikut saja, Kai dan ChanYeol sudah mengambil motor masing-masing dan ojek ku sudah hampir. Wendy mash terus menemani ku di sini.

"Hei, itu ojek mu," Ucap Wendy.

"Akhirnya kita bisa pergi." ChanYeol langsung naik ke motor nya dan menyalakan mesin motornya. Wendy di bonceng oleh ChanYeol, Krystal di bonceng oleh Kai dan diri ku di bonceng oleh abang ojek, sangat romantis.

"Hati-hati kalian." Ucap Krystal. Kai sudah bersiap.

"JANGAN MENGEBUT," Teriak ChanYeol.

"AYO KITA BALAPAN!!" Teriak Kai. Wendy dan Krystal saling berharapan. Krystal memeluk Kai dengan erat. "Jangan NGEBUT!!!." Belum selesai Krystal berbicara, Kai sudah menancap gas.

ChanYeol baru saja ingin menyusul langsung mendapatkan tatapan maut dari Wendy. "Oke sayang, kita jalan pelan saja." Ucap nya, Ojek ku jalan dengan kecepatan normal, tapi ChanYeol benar-benar lambat. Aku ingin sekali tertawa melihatnya.

Tidak lama kemudian, aku sudah sampai di Lobby mall itu, sudah ada Kai dan Krystal yang menunggu di sana. "Hei, di mana ChanYeol dan Wendy?" Tanya Kai sambil mencari ke sekeliling.

"Mereka akan sampai setengah jam lagi." Ucap ku.

"Kenapa? Apa motor mereka mogok? Atau mereka berhenti di suatu tempat?" Tanya Kai. Aku menggelengkan kepala ku.

"Lalu?" Krystal bertanya.

"ChanYeol sepertinya akan di bunuh Wendy kalau berkendara kencang-kencang, mereka berjalan dengan sangat lambat." Ucap ku. Kai tidak bisa menahan tawa nya lebih lama lagi.

"Jadi kita mau ke mana dulu?" Tanya ku. Mereka mengangkat bahu mereka.

"Aku lapar, kita cari restoran dulu saja." Ucap ku. Mereka tampak tidak yakin.

"Kalau kalian tidak mau, aku akan berjalan-jalan dulu an, hubungi aku jika mereka sudah sampai ya." Ucap ku. Mereka mengangguk saja. Aku berjalan-jalan ke sekitar sana, aku juga membeli sebuah roti untuk pengganjal perut ku. Aku membuka nya dan memasukkan satu gigitan ke dalam mulut ku. Aku juga berjalan ke tempat minuman, aku sedang ingin minum sesuatu, tapi pilihannya sangat banyak di sini.

Aku mengantri di antrian sambil memutuskan aku ingin membeli yang mana. Ini sudah giliran ku. "Saya pesan ChocoMilk nya satu." Ucap ku. Mereka mencatat pesanan ku dan memberikan aku setruk nya. Aku menunggu di salah satu meja di sana sambil melihat ponsel ku. Apa mereka belum sampai juga?

"Pesanan Kak Irene."

Pesanan ku sudah jadi, aku bangun dan mengambil nya. Aku menusuk bagian atas nya dengan sedotan.

Drttttt.... Drttttt...

"Halo?"

"Irene, Kami sudah di lobby, kamu di mana?" Tanya Krystal.

"Aku sedang membeli minum, kalian mau ke mana? Biar aku menyusul saja." Ucap ku.

"ChanYeol dan Kai bilang mereka akan pergi ke tempat Gym, kita bertiga shopping saja." Ucap Wendy, Aku pikir itu bukan ide yang buruk.

"Baiklah, kita bertemu di tempat Ice Skating lantai 2 ya." Ucap ku. Aku pikir itu adalah tempat yang paling mudah di temukan. Jadi tidak mungkin kami bertiga bisa tersasar di mall ini.

TBC

SPOILER ATAU ENGGA? Kalau mau nanya atau minta spoler ending boleh komen, entar aku jawabin buat yang mau nanya. Tentang apa aja :

• Sehun

• Irene

• ChanYeol

• Wendy

• Kai

• Krystal

•  Violet

• Steve

Reverse [ 1 ] ✔️Where stories live. Discover now