Part 2

752 99 9
                                    

Sehun sudah lebih dulu sampai di lapangan basket sekolah. Dia bersandar di tembok dekat pintu masuk lapangan itu. Lapangan itu memang bebas di mainkan oleh anak berseragam biru.

Lagi-lagi, fasilitas mereka di bedakan, untuk murid berseragam biru, mereka memiliki banyak lapangan di dalam ruangan, belum lagi tempat billiard, bowling dan kolam berenang yang bisa mereka gunakan sepuasnya. Berbanding terbalik dengan murid berseragam putih, mereka hanya memiliki 2 lapangan dan itu pun berada di luar gedung sekolah.

Itu bukan tanpa alasan, tapi karena murid berseragam biru membayar lebih untuk fasilitas sekolah. Termasuk kamar dan makanan. Untuk makan sarapan biasanya di sediakan dari sekolah dan di antar ke kamar nya karena di pagi hari, Cafe itu belum buka jadi jika ada murid yang tidak mau berdempet-dempetan di kantin, sarapan sudah di antar ke kamar masing-masing.

Sehun sudah menunggu kedua temannya itu cukup lama, tapi mereka belum juga muncul. Sehun berjalan ke tengah lapangan. Dia mengambil satu bola yang ada di sana dan memasukkan nya ke dalam ring. Sehun sangat jago jika urusan olahraga.

"Sehun."

Sehun melihat ke arah pintu, akhirnya orang yang dia tunggu-tunggu datang juga.

"Apa aku harus menunggu kalian selama ini?" Tanya Sehun kesal. Sehun menatap Chanyeol.

"Maaf, Wendy terus saja cemberut dan dia marah kepada ku." Ucap ChanYeol. Sehun mengalihkan pandangannya ke arah Kai. Kai tidak punya alasan bagus untuk ini karena memang tadi dia sempat ketiduran.

"Aku ketiduran, maaf." Cicit Kai. Dia takut Sehun akan marah karena alasan Kai cukup memancing emosi.

"Untung saja mood ku sedang bagus." Sehun melempar satu bola ke arah Kai. Kai dengan sigap langsung menangkap nya.

"Bagus apa nya, kayak nya sama aja." Gumam Kai sambil membawa bola itu kembali ke dalam lapangan.

"Aku pikir kita ingin membicarakan sesuatu." Ucap ChanYeol.

"Ya, setelah kita bermain." Jawab Sehun.

"Seperti biasa, 1 lawan 2, yang dapat score 5 tidak perlu membayar untuk tongkrongan besok." Ucap Sehun. ChanYeol dan Kai sebenarnya sudah tau siapa yang akan menang, tapi bagi mereka uang yang di keluarkan saat tongkrongan itu sama sekali tidak berarti, ya jadi anggap saja mereka hanya bersenang-senang sebentar.

Sehun melemparkan bola itu dan membiarkan ChanYeol memulai lebih dulu. Ini adil karena mereka semua tinggi.

Setelah beberapa menit permainan, Sehun lagi-lagi memenangkan nya dengan sangat mudah. "Sudah ku duga." Gumam ChanYeol. Kai ikut mengangguk. "Sudah pasti itu." Balas Kai.

Sehun sudah menyiapkan minum di sana. Sehun melempar satu untuk Kai dan satu untuk ChanYeol. "Ayo kita bicarakan sekarang." Ucap Sehun. Mereka duduk membentuk segitiga.

"Apa menurut kalian kita harus membubarkan geng ini?" Tanya Sehun.

"Aku tidak tahu, kamu adalah leader, kamu yang putuskan Sehun." Ucap ChanYeol.

"Aku hanya merasa mereka semakin tidak menghargai ku," Lanjut Sehun.

Kai langsung menyahut. "Kalau masalah itu aku setuju, kita lebih tua dari mereka tapi mereka sama sekali tidak ada sopan santun nya." Ucap Kai kesal.

"Aku tidak begitu tahu tentang itu, aku jarang berbicara dengan mereka." Ucap ChanYeol.

Sehun meneguk minuman nya sekali lagi sebelum berbicara. "Aku rasa mereka pikir mereka sudah selevel dengan kita, maka nya mereka berani seperti itu." Ucap Sehun.

"Oh ya, tadi saat aku sedang bersama Irene, aku melihat salah satu anggota kita, dia seperti merencanakan sesuatu di belakang mu, tapi aku tidak yakin apa rencananya." Ucap Kai. Sehun mengerutkan alisnya mendengar perkataan Kai.

"Apa maksud mu?" Tanya Sehun. Dia benar-benar tidak mengerti.

Kai yang sedang minum menghentikan nya sebentar. "Saat aku menggendong Irene tadi, seperti nya ada orang lain juga di sana yang melihat ku, atau aku lebih merasa kalau mereka memiliki rencana karena mereka terlihat seperti sedang menunggu sesuatu." Kai menjelaskannya.

"Siapa?" Tanya Sehun. Kai mengangkat kedua bahu nya. "Aku tidak tahu, aku hanya melihat seragam nya, dia golongan biru seperti kita." Ucap Kai.

"Kalau begitu aku akan mengumumkannya besok," Ucap Sehun. Mereka berdua hanya mengangguk.

Sehun melihat ke arah ChanYeol. "Kenapa?" Tanya ChanYeol saat melihat Sehun terus memandangi nya.

"Bagaimana hubungan mu dengan Wendy?" Tanya Sehun. ChanYeol hampir saja tersedak karena Sehun tiba-tiba bertanya mengenai Wendy.

"Kenapa kamu tiba-tiba menanyai tentang dia?" Tanya ChanYeol.

"Sampai kapan kamu akan menyembunyikannya? Apa menurut mu itu bisa bertahan selama nya?" Tanya Sehun. ChanYeol sangat mengerti apa yang Sehun katakan, tapi dia tidak ingin membongkarnya sekarang. ChanYeol benar-benar sayang kepada Wendy.

"Aku tahu tentang itu, tapi aku tidak akan bisa melindungi nya lagi jika semua orang tahu. Sepertinya tidak sekarang, aku tidak siap untuk melepasnya sekarang," Ucap ChanYeol.

Kai melihat ke arah ChanYeol. "Kamu sendiri Kai, Krystal seperti nya tidak mencari laki-laki lain." Ucap Sehun sambil sedikit tersenyum.

"Aku sudah mengatakan pada nya untuk melupakan aku dan mencari laki-laki yang lain, tapi dia tetap saja keras kepala." Ucap Kai.

"Lalu apa masalahnya? Tinggal balikan, lagi pula Krystal kan golongan biru, apa salah nya?" Tanya ChanYeol kesal.

"Tidak bisa seperti itu. Masalah ku dengan dia itu cukup rumit." Ucap Kai. Sehun malah tertawa melihat ekspresi wajah Kai yang selalu seperti itu setiap kali ada yang membahas tentang Krystal.

"Sehun, apa kamu tidak ingin mengencani siapa pun?" Tanya ChanYeol. Sehun menggeleng. Dia tidak ingin reputasi nya hancur. Sehun terkenal sebagai siswa yang dingin dan tidak memiliki hati. Sehun suka mem-bully murid-murid golongan putih. Tapi Sehun tidak pernah berinteraksi dengan perempuan golongan biru. Memang seperti itu lah sikap Sehun.

Dia tidak ingin ada banyak orang yang memanfaatkannya. Dia hanya membuka nya kepada kedua sahabatnya itu. ChanYeol dan Kai.

"Apa kita akan di sini semalaman?" Tanya Kai. "Aku sudah mengantuk." lanjutnya.

"Kamu memang selalu mengantuk," Ucap ChanYeol.

"Ayo kita kembali." Sehun mengajak keduanya kembali ke kamar. Kamar mereka memang sangat dekat satu sama lain karena Sehun yang memintanya. Jika Sehun yang memintanya, tidak ada yang berani menolak nya.

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️Where stories live. Discover now