Part 8

581 85 9
                                    

"Ayo kita kembali sebelum gerbang di tutup." Ucap Wendy. Dia bangun dari tempat duduk nya.

"Baiklah, hari sudah hampir malam." Ucap Irene.

"Aku akan mengantar mu sampai ke kamar mu," Ucap Wendy.

"Kamu tahu kan itu sangat tidak perlu, aku bisa kembali sendiri ke kamar ku." Tolak Irene.

Irene berjalan di belakang Wendy, walaupun mereka sudah resmi berteman, tapi Irene tetap akan mengikuti peraturan sekolah. Irene tidak bisa berjalan di depan Wendy.

"Aku tidak terima penolakan Irene, kita sekarang berteman, aku ingin melihat kamar mu." Ucap Wendy.

"Tidak ada yang spesial di kamar ku, dan kamar nya juga kecil." Ucap Irene.

"Ya aku tahu. tapi aku ingin melihat bagaimana kamu menyusun kamar mu, setiap murid di berikan hak untuk mendekorasi kamar nya sendiri kan," Ucap Wendy.

"Kamu tahu?" Tanya Irene.

"Ya tentu saja, kami juga sama, ya masalah ukuran kamar itu, sangat terlihat dari luar gedung asrama kalian," Ucap Wendy. Irene pikir Wendy pernah masuk ke dalam nya. Benar-benar hampir tidak ada murid golongan biru yang mau masuk ke asrama golongan putih. Jika mereka memiliki kamar yang sangat nyaman, untuk apa menjadi tempat yang sempit?

Wendy benar-benar mengantar Irene hingga depan kamarnya. "Kamu tunggu sebentar ya, aku akan membeli makanan dulu." Ucap Wendy.

"Tidak perlu, aku akan mencari makanan di kantin nanti." Ucap Irene.

"Hei, aku ingin makan bersama mu, aku tidak pernah makan bersama seorang teman, dan karena kamu adalah teman pertama ku," Ucap Wendy. Irene masih tidak tahu kenapa Wendy begitu ingin berteman dengan Irene.

"Tunggu aku di dalam," Ucap Wendy.

"Baiklah, dasar pemaksa." Balas Irene. Wendy malah terkekeh mendengar Irene.

Irene masuk ke dalam setelah Wendy pergi dari sana. "Seperti nya aku harus mandi." Gumam Irene. Irene mencari baju nya di dalam lemari nya. Untuk baju tidur, mereka bebas memakai apa pun di dalam kamar tidur mereka, tapi jika mereka ingin keluar, Mereka semua harus memakai jaket sesuai warna golongan mereka sebagai penanda.

Irene mandi dan juga keramas, rambut nya sangat lepek apa lagi karena tadi. Irene tidak ingin berlama-lama di kamar mandi sekarang, entah kenapa tubuhnya terasa sedikit kedinginan walaupun Irene sudah memakai baju tidur dengan lengan panjang. Karena kedinginan, Irene menunggu Wendi di atas ranjangnya di balik kasurnya. Itu adalah tempat terhangat di kamar nya.

Di sisi lain, Wendy sedang mengantri di Cafe sekolah. Sebenarnya Wendy sudah memesan makanan secara online, tapi dia ingin membelikan Irene beberapa roti dan camilan untuk di kamar Irene. Dia yakin di kamar Irene pasti tidak ada camilan sama sekali. Wendy juga membeli beberapa susu kotak yang berbeda rasa untuk Irene. Mungkin bisa di katakan sebagai hadiah pertemanan mereka.

"Wendy."

Wendy mendengar nya dengan sangat jelas, seseorang memanggil nya. Suara itu adalah suara ChanYeol, Wendy sudah mengenali suara itu dengan sangat baik.

"ChanYeol, ada apa?" Tanya Wendy.

"Aku mencari mu ke mana-mana dan aku tidak bisa menemukan mu dari siang, kamu ke mana?" Tanya ChanYeol.

"Aku bersama teman ku tadi, maaf telah membuat mu kerepotan." Ucap Wendy. ChanYeol cukup bingung dan heran, sejak kapan pacar nya itu memiliki teman.

"Teman?" tanya ChanYeol sekali lagi. Wendy mengangguk dengan sangat yakin.

"Siapa?" Tanya ChanYeol lagi. "Irene," Jawab Wendy. ChanYeol tidak tahu harus menjawab apa sekarang.

"Kenapa kamu berteman dengan golongan putih? Apa mereka tidak ingin berteman dengan mu hingga kamu mencari nya?" Tanya ChanYeol.

Wendy menggeleng. "Aku bertemannya dengan satu alasan, aku rasa kamu mengerti maksud ku, jadi tolong jangan cegah aku untuk berteman dengan orang yang aku mau. Walaupun kamu pacar ku." Ucap Wendy. Dia mengambil semua yang dia beli dan membawanya keluar Cafe.

"Wendy, tunggu." ChanYeol berusaha mengejar Wendy, tapi Sehun dan Kai sudah lebih dulu menghalang ChanYeol.

"ChanYeol, sudah lah, dia tidak memutuskan mu kan, biarkan saja dia berteman dengan orang yang dia mau." Ucap Kai.

"Ya tapi itu Irene." Balas ChanYeol cepat. Sehun menatap kepergian Wendy dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan, sedangkan Kai sedang tersedak karena ChanYeol mengatakannya di saat Kai sedang minum.

Wendy terus berjalan ke asrama Irene.

Tokk...Tokk... Tokk....

"Irene... Buka pintu nya, aku sudah di depan..." Wendy berteriak dari depan pintu kamar Irene. Sebagian murid di sana sampai mengintip karena bingung kenapa ada murid lain yang berteriak-teriak di sini.

Cklekkk...

"Sudah?" Tanya Irene. Irene melihat ke sekelilingnya, banyak murid lain yang mengintip dari balik pintunya, Irene bisa melihatnya. "Cepat masuk." Irene menarik Wendy masuk dan langsung menutup pintu nya.

"Lain kali jangan berteriak seperti itu, murid lain akan merasa terganggu." Ucap Irene. Wendy tidak begitu peduli dengan sekelilingnya.

Wendy memberikan semua tas berisi makanan itu untuk Irene.

"Ini apa?" Tanya Irene. "Buka saja." Balas Wendy. Wendy melihat-lihat seluruh kamar Irene.

Irene membukanya. "Kamu ingin membuat ku gendut ya? Kenapa membeli makanan sebanyak ini." Ucap Irene.

"Kamar mu sangat bagus, aku tidak pernah mengangka kamar kalian bisa di menjadi sebagus ini." Ucap Wendy. Dia benar-benar cukup kagum karena walaupun kamar mereka kecil, tapi mereka bisa membuat itu terasa sangat nyaman dari pada memiliki kamar luas.

"Ayo buka, perut ku sudah lapar." Ucap Wendy sambil duduk di lantai.

"Apa tidak masalah kita makan seperti ini?" Tanya Irene. Dia pikir Wendy mungkin tidak begitu terbiasa dengan cara makan seperti itu.

"Apa menurut mu aku tidak pernah makan seperti ini? Santai saja, aku juga lebih suka makan di lantai saat di rumah dulu." Jawab Wendy.

Karena Irene tidak membuka makanan nya juga, dan Wendy juga sudah kelaparan, akhirnya Wendy yang membuka semua makanan nya. "Ayo kita makan." Ucap Wendy. Dia memberikan satu sumpit nya untuk Irene.

"Makasih, sudah mau menjadi teman ku." Ucap Irene.

Wendy tersenyum dengan tulus. "Aku juga ingin mengucapkan hal yang sama, mulai sekarang kita resmi berteman." balasnya.

Irene mengambil sumpit itu dan ikut makan bersama Wendy di kamarnya.

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang