Part 21

530 83 10
                                    

Beberapa hari sudah berlalu, Wendy berhasil memenangkan Olimpiade sains itu dengan nama Irene. Semua penghargaan akan di berikan kepada Irene. Mereka semua sudah sepakat karena point awal Irene hingga point tengah pun sangat besar, sehingga tidak mungkin ada orang yang bisa mengalahkan point itu, walaupun di babak akhir point nya akan di kali tiga. Itu tetap tidak akan cukup untuk mengejar point Irene.

Tapi, hari ini akan ada pengadilan sekolah untuk Sehun dan Vio. Karena Video yang tersebar waktu itu, pihak sekolah menyalahkan Sehun bukan nya Vio. Vio di sana malah di jadikan saksi. Sehun sudah mengatakan untuk memeriksa CCTV, tapi guru-guru mengatakan kalau mereka tidak bisa meminta rekaman CCTV di tempat itu.

Satu-satu nya cara adalah dengan Irene yang mengatakan sendiri kalau Violet lah yang mendorong nya, bukan Sehun, tapi sampai sekarang, Wendy berkata Irene belum juga masuk sekolah, padalah seharusnya Irene sudah masuk hari ini karena dia keluar dari rumah sakit kemarin.

"Wendy, apa Irene masih tidak bisa di hubungi?" Tanya Sehun. Wendy menggeleng.

"Bagaimana dengan mu? Aku tahu kamu tidak akan mendorong nya di sana, jika pun kamu melakukan sesuatu pasti sudah di rencanakan dengan sangat matang bukan dengan mendorong asal dia seperti itu." Ucap Wendy.

"Lalu bagaimana ini, dia harus hadir hari ini, kalau begini, bisa-bisa aku yang di keluarkan dari sekolah." Ucap Sehun sambil mondar-mandir di hadapan Wendy, Kai dan ChanYeol.

"Kalian semua tidak ada yang bisa menemukannya di mana pun?" Tanya Sehun sekali lagi. Mereka semua hanya diam dan menggelengkan kepalanya.

"Sehun, ayo ikut bapak ke ruang sidang." Ucap kepala sekolah nya. Sehun diam dan ikut dengan kepala Sekolahnya, di sebelah Sehun ada Violet yang benar-benar mereka benci. Mereka semua hanya benar-benar takut Sehun akan di keluarkan dari sekolah, minggu depan sudah ujian, waktu tinggal 1 minggu ujian lalu 1 minggu lagi untuk kelulusan. Waktu mereka di SMA tinggal 2 minggu, jangan sampai Sehun di keluarkan sekarang.

"Violet bukan manusia kan?" Tanya Wendy.

"Wendy."

Wendy melihat ke belakang dan menemukan seseorang yang sangat ingin dia temui. "Irene." Irene berjalan mendekat mereka semua, kali ini, Irene bukan lah Irene yang biasa. "Hai, apa aku terlihat aneh dengan seragam biru ini?" Tanya Irene pelan. Dia takut diri nya akan terlihat aneh dengan seragam biru baru milik nya.

"Irene, Kamu, Ini seragam mu sekarang?" Tanya Wendy. Wajahnya terlihat sangat senang.

"Maaf membuat mu menunggu lama, tadi mereka menyuruh ku untuk memindahkan barang-barang ku ke gedung yang sama seperti mu." Ucap Irene. Wendy langsung memeluk Irene dengan erat.

"Aku senang kamu baik-baik saja," Ucap nya.

"Aku belum mengucapkan terima kasih telah menggantikan aku di sana," Ucap Irene.

"Aku senang bisa membantu mu." Ucap Wendy.

Irene seperti mencari seseorang. "Kamu kenapa?" tanya Wendy bingung.

"Di mana Sehun? Kemarin aku ingin bertanya tentang sesuatu tapi aku belum bisa bertemu dengan nya."

"Dia di bawa ke ruang sidang, violet juga, tapi Sehun di jadikan tersangka untuk kasus mu Irene," Ucap Wendy.

"Kalau begitu aku ke ruang sidang dulu," Ucap Irene. Dia langsung berlari ke aula untuk menghentikan semuanya. Dia tidak sadar kalau Kai, ChanYeol dan Wendy ikut mengejar Irene. Mereka juga tidak mau ada murid yang di keluarkan dari sekolah di waktu sekarang ini. Seburuk apa pun dia, setidaknya biarkan mereka lulus lagi baru melepas mereka semua.

"Pak Kim, Bu Yura" Irene membuka pintu nya dan mengejutkan seisi ruangan.

"Ada apa Irene?" Tanya nya.

"Pak, bu apa bisa saya bicara dengan bapak dan Ibu sebentar? Di luar?" Tanya Irene. Violet dan Sehun menatap Irene dengan tatapan bingung.

"Kalau begitu sidang nya saya tunda 5 menit." Ucap kepala Sekolah mereka. Dia bangun dan keluar dari ruangan itu. Sekarang Irene sedang bersama dengan bu Yura dan Pak Kim.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanya Kepala sekolahnya.

"Bukan Sehun yang mendorong saya," Ucap Irene.

"Tapi Violet sudah menceritakan semua kronologi nya. Mungkin kamu saja yang tidak sadar." Ucap Bu Yura.

"Tidak bu, justru Violet lah yang mendorong saya, saat itu saya melihat Sehun yang baru keluar dari lapangan, selang beberapa detik, ada yang mendorong saya, tidak mungkin dari jarak yang sangat jauh Sehun bisa mendorong saya, dan saat saya terjatuh, sekilas saya melihat Violet turun beberapa langkah dan tersenyum." Ucap Irene.

"Violet tersenyum saat kamu jatuh dari tangga?" Tanya bu Yura. Irene mengangguk dengan sangat yakin.

"Irene, sekarang bapak mau tanya, kenapa kamu membantu Sehun bebas dari masalah ini? Dia sudah sering melukai mu kan?" Tanya pak Kim.

"Ya memang, tapi ini tidak adil, selama ini dia tidak pernah benar-benar berniat membunuh ku, dia hanya meluapkan emosinya saja, sedangkan Violet, sebenarnya sejak dulu dia lebih sering ingin mencelakai saya, seperti tahun lalu, apa bapak ingat kejadian saya jatuh dari kursi saat mendekor kelas? Itu adalah ulah Violet, hanya saja, semua orang di sana adalah teman Violet, jadi semuanya sudah bersekongkol mengatakan kalau aku jatuh sendiri." Ucap Irene.

"Baiklah kalau begitu, bapak sudah membuat keputusan, terima kasih telah berkata jujur," Ucap Pak Kim. Irene membungkuk saat Pak Kim masuk kembali ke Aula. Bu Yura mengajak Irene ikut masuk untuk melihat hasil persidangan itu.

Para guru berdiskusi sebentar, sedangkan Irene duduk cukup jauh dari semuanya. Violet menatap Irene dengan tatapan benci. Sudah pasti, apalagi Irene menggunakan seragam biru.

"Hasil persidangan Sekolah menyatakan, Oh Sehun harus menjalani skors selama 1 minggu, dan dia tidak boleh menggunakan seragam biru menjelas ujian nanti, Dan untuk Park Violet, kamu di keluarkan dari sekolah karena perilaku yang sangat tidak baik." Ucap Pak Kim. Irene membulatkan matanya saat mendengar keputusan dewan guru.

Sehun menunduk mendengarnya, sedangkan Violet tidak percaya dia benar-benar di keluarkan dari Sekolah.

"Pak Kim, itu hanya satu kecelakaan, bagaimana bapak bisa mengeluarkan saya." Violet bangun dari tempat nya. Dia tidak terima dengan keputusan yang di ambil.

"Kalian ini sudah dewasa, seharusnya bersikap lah layak nya umur kalian, jangan seperti anak kecil yang tidak tahu aturan bermain dan bercanda." Ucap pak Kim.

Sekarang Irene cemas dengan keadaan Sehun, dia tidak mengelak sama sekali. Saat Vio sedang protes kepada pak Kim, Sehun malah keluar begitu saja dari ruang sidang. Irene berusaha mengejar Sehun, tapi dia sama sekali tidak tahu ke mana Sehun pergi.

"Wendy, Kai, ChanYeol, kalian melihat Sehun?" Tanya Irene. Mereka bertiga menggeleng.

"Rooftop." Irene berlari ke rooftop, pintu nya tidak terkunci. Irene membuka pintu itu dan keluar.

TBC

Halo gais, walaupun aku bingung bikinnya gimana, tapi tetep double up deh buat readers aku tercintahhh 😘.. iewww.. jijik... Wkwkkw. Semoga kalian masih nungguin cerita ini ya...

Reverse [ 1 ] ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن