Part 24

469 72 10
                                    

[Irene POV]

Irene, kamu bodoh, untuk apa kamu berbuat sebaik itu kepada Sehun. Kamu bisa membuatnya mati kedinginan saja di depan tanpa harus membantu nya.

Tapi yang sudah terjadi biarkan terjadi lah.

Aku naik ke atas ranjang dan berbaring di sana. Kamar ini benar-benar berbeda dengan kamar lama ku. Kasurnya sangat empuk dan juga ada penghangat ruangannya di sini. Dan juga kenapa ada TV di kamar sekolah?

Ya sudah lah, aku tinggal menikmati semuanya. Aku pikir sekarang waktu nya aku menelepon orang tua ku, aku sedikit rindu dengan mereka, kemarin aku hanya bertemu untuk memberikan uang itu kepada mereka.

"Halo Irene.."

"Ma, Pa, Irene kangen kalian." Ucap ku. Aku cemberut di depan kamera.

"Irene Sayang, sebentar lagi kamu akan ujian kan? Bagaimana rasanya pindah ke sana? Apa semuanya nyaman?" Tanya Papa. Aku mengangguk.

"Kalau begitu semangat ujiannya sayang, tidak perlu khawatirkan kami lagi di sini, kamu sudah sangat membantu kami, setelah SMA, pergilah kuliah, kamu tidak perlu terburu-buru bekerja, perusahaan papa sudah hampir stabil di sini, kita bisa kembali seperti dulu lagi." Ucap Papa. Aku mengangguk. Jujur saja, rasanya sangat senang bisa membantu mereka dengan tenaga ku sendiri.

"Pa, Ma, Setelah ini, aku memang sudah merencanakan untuk kuliah ku, tapi aku kangen menghabiskan waktu bersama kalian, sudah lama sekali kita tidak bertemu." Ucap ku. Aku sudah bersekolah di sini dari SMP, sudah hampir 6 tahun aku tidak bertemu dengan mereka secara langsung. Jika pun bertemu, itu hanya sebentar, sangat sebentar.

"Bagaimana jika kita berlibur setelah kamu lulus? kita bisa menghabiskan waktu bersama sebelum Irene pergi kuliah kan?" Tanya mama.

"Kalau papa ada waktu." Ucap ku.

"Papa akan selalu ada waktu untuk kalian semua, kamu mau pergi ke mana Irene? Papa sudah punya uang untuk membahagiakan kalian sekarang." Ucap papa.

"Ya aku tahu itu papa, lihat, seragam ku sudah berwarna biru sekarang." Ucap ku sambil menunjukkan seragam ku.

"Mama senang jika kamu senang, ini semua juga berkat mu Irene, kamu sangat hebat bisa lolos dalam Olimpiade itu." Ucap mama. Aku mengangguk.

"Ma, Pa, istirahat lah, ini sudah malam." Ucap ku.

"Baiklah, kamu juga harus tidur Irene, kita akan bertemu setelah kamu lulus nanti." Ucap mama. Aku mengangguk. Panggilan telepon terputus. Aku tersenyum. Sudah lama aku tidak melihat senyum itu. Aku melihat baterai ponsel ku, aku harus segera mengisi nya.

Aku bangun dan mengambil charger ponsel ku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku baru pindah kamar tadi pagi, malam ini mungkin aku tidak akan bisa tidur, tubuhku perlu beradaptasi dengan tempat baru nya.

Berbicara tentang beradaptasi, apa Sehun sudah sampai di kamar itu? Aku sudah memberikan nomor kamar nya di atas kartunya. Tapi untuk apa aku pikirkan lagi, terserah dia mau tidur di mana, yang penting tidak membuat ku repot.

Aku pikir lebih baik aku merangkum beberapa bab pelajaran, walaupun begitu aku tetap harus menepati janji ku dengan Sehun, aku harus tetap memberikannya rangkuman dan materi selama dia tidak berada di sekolah.

Aku bangun dan duduk di atas meja belajar baru ku. Ini benar-benar terlihat sangat mewah. Aku bahkan tidak tahu apa ini sekolah atau hotel bintang lima.

Bagaimana juga Wendy bisa tahan di tempat ku jika dia sudah memiliki kamar seperti ini? Aku tidak mengerti dengan diri nya.

[Irene POV END]

*****

[Sehun POV]

Aku pikir ini sudah cukup larut untuk pergi ke kamar itu tanpa ada yang tahu. Aku benar-benar gila karena melakukan semua ini.

Sehun. Tenanglah. Hanya untuk malam ini, besok kamu akan tidur di hotel saja, jangan pulang ke rumah, orang tua mu akan bertanya tentang banyak hal hingga kamu bisa di skors.

Aku sudah membuat keputusan, aku tidak ingin orang tua ku ikut campur dalam hal ini, jadi lebih baik mereka tidak tahu apa-apa tenang masalah ku ini.

Aku terus melangkah kan kaki ku, membawa tubuh ku ini ke gedung golongan putih, aku hanya berharap satu. Ku mohon, hanya satu saja. Jangan ada murid golongan putih yang melihat ku berada di sini. Itu saja yang aku mau. Tidak banyak.

Saat aku membuka pintu masuk nya aku tidak bisa menemukan lift sama sekali di sini. Lalu apa semua anak di sini harus menaiki tangga? Bagaimana jika kamar nya berada di lantai paling atas? Aku tidak bisa membayangkannya, jika seseorang di kamar paling atas baru sampai di kamar nya lalu dia sadar kalau barang nya tertinggal di bawah.

Aku hanya berharap itu tidak terjadi pada ku.

Aku melangkah kan kaki ku menaiki anak tangga itu. Aku pikir di sini menggunakan lift juga, ternyata tidak ada lift sama sekali. Untung aku hanya di sini selama-. Mati lah aku, aku harus tinggal di sini selama 2 minggu kan, hingga aku lulus, semoga kamar ku tidak di letakan di paling atas.

Kaki ku lelah, tidak biasanya aku naik tangga kecil seperti itu. Akhirnya aku sampai di sebuah lorong yang tidak terlalu berbeda jauh dengan lorong gedung sebelah. Aku mencari nomor kamar nya. Itu tidak jauh dari tangga. Tanpa berpikir panjang, aku langsung masuk ke dalam agar tidak ada yang melihat ku di daerah sini.

"Kenapa kamar nya seperti aroma Irene? Apa mungkin karena ini kamar lama nya?" Batin ku. Tapi aku serius, wangi nya benar-benar mirip dengan aroma tubuh Irene. Aku tidak mungkin bisa tidur jika seperti ini. Hidung ku saja tidak mau berhenti mencium bau ya.

Aku naik ke atas kasur nya. Kasur ini single bed tidak seperti kamar lama ku. tapi setidaknya bisa untuk tidur semalam lah. Aku berbaring di atas sana dan mengambil selimut yang di lipat di ujung ranjang.

"Bagaimana mereka semua bisa tidur seperti ini untuk bertahun-tahun?" Gumam ku. Aku tidak tahu bagaimana perasaan mereka jika mereka semua pindah ke kamar di sana, mungkin mereka tidak akan mau keluar dari kamar, karena sebenarnya semua yang mereka perlukan akan ada di sana, termasuk sarapan dan makan malam.

Aku pikir mereka belum merasakan yang lebih nyaman jadi mereka menganggap ini sudah cukup nyaman, sedangkan murid yang biasa tidur di sana, aku pastikan tidak akan bisa tidur di sini.

Tapi di sebelah tempat tidur ini, ada jendela yang bisa langsung menampilkan pemandangan di depan. Bahkan dari kasur aku bisa melihat bintang-bintang juga.

Mungkin tempat ini tidak seburuk yang aku pikirkan. Walaupun tetap saja ini jauh di bawah kamar lama ku.

[Sehun POV END]

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें