Part 26

443 63 9
                                    

Selesai makan, Wendy memanggil Kai dan ChanYeol untuk menceritakan semua nya dulu. Mereka harus tahu apa yang terjadi dengan Sehun. Sehun mungkin tidak akan berada di lingkungan Sekolah selama beberapa hari, itu yang Wendy pikirkan. Kemungkinan Sehun akan keluar untuk mencari tempat tinggal yang lebih nyaman untuk beberapa hari ke depan hingga dia boleh masuk sekolah lagi.

Irene sendiri sedang berada di kamar nya menunggu Wendy.

"IRENE, AYO TURUN." Teriak Wendy dari depan kamar Irene.

Irene menghela nafasnya dengan keras, untung saja di lantai itu hanya ada kamar Krystal, Irene, Wendy, ChanYeol, Kai dan Sehun. Jika tidak Irene pasti akan sangat malu karena suara Wendy sangat lah keras. Itu pasti akan sangat mengganggu orang lain jika bukan teman dekat.

Irene keluar dari kamar nya dan langsung menemukan Krystal yang sedang bergandengan tangan bersama Kai dan ChanYeol yang sedang memeluk Wendy dari belakang.

"Jadi lah Irene seekor nyamuk di antara para manusia bucin." Ucap Irene pada diri nya sendiri lalu melewati mereka semua begitu saja. Wendy menahan tawanya ketika melihat Irene kesal seperti itu. Irene sudah berada di dalam lift menunggu mereka semua. "Kalian semua mau masuk ga? Kalau enggak ya turun tangga saja." Ucap Irene sambil menekan tombol tutup pada lift itu. ChanYeol langsung berlari menahan pintu lift itu agar tidak tertutup.

"Sayang, kenapa teman mu itu sangat dingin?" Tanya ChanYeol pada Wendy, tapi Irene masih bisa mendengarnya karena ChanYeol mengatakannya dengan cukup keras. Kai sendiri masuk ke dalam lift bersama Krystal lalu meletakan dagu nya di bahu Krystal.

"Tolong lah, jangan bucin di depan mata ku, apa lagi di dalam lift." Ucap Irene. Wendy dan Krystal terkekeh. "Kalau begitu carilah pacar." Ucap Krystal.

"Sekarang jadi tidak ada yang bisa di kerjai lagi," Gumam ChanYeol. Irene menatap tajam ke arah ChanYeol. ChanYeol yang mendapat tatapan itu langsung menyembunyikan wajahnya di balik rambut Wendy.

"Yeol, jangan memancing Irene seperti itu, jika dia mengamuk aku tidak ingin ikut campur ya." Ucap Wendy. ChanYeol menggeleng kan kepala nya di balik rambut Wendy.

"Irene, maaf jika ini sedikit menyinggung mu, tapi apa selama ini kamu memiliki baju-baju itu?" Tanya Krystal.

"Memang nya kenapa?" Tanya Irene.

"Itu baju branded yang harga nya mahal, jika kamu mampu membelinya, kenapa kamu berada di golongan putih?" Tanya Krystal dengan hati-hati.

"Tidak perlu gugup begitu, sebelumnya perusahaan orang tua ku sempat bangkrut dan terlilit hutang, tapi sekarang semuanya sudah kembali normal." Ucap Irene sambil tersenyum. Krystal mengangguk.

Pintu lift itu terbuka, mereka sudah sampai di lantai dasar. Irene keluar lebih dulu karena tidak mau melihat kemesraan dua pasangan itu lebih lama di dalam lift.

"IRENE TUNGGU AKU..." Wendy melepas tangan ChanYeol yang sedang memeluknya sambil berjalan dan berlari mengejar Irene.

"Kamu mau langsung ke kelas?" Tanya Wendy.

"Sepertinya tidak, aku ingin mencari Sehun dulu, aku sudah berjanji ingin memberikan materi dan rangkuman untuk ulangan nanti." Ucap Irene.

"Kalau begitu beritahu kami nanti jika sudah menemukan Sehun ya, jangan lupa bawakan dia sesuatu untuk di makan." Ucap Wendy. Irene mengangguk. "Aku akan masuk ke kelas dulu, kita bertemu lagi saat jam istirahat ya," Lanjut Wendy.

"Di mana?" Tanya Irene.

"Cafe saja." Jawab Wendy. Irene tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Wendy dan yang lain masuk lebih dulu ke kelasnya sedangkan Irene sendiri ingin mencari Sehun dulu sebelum kelas di mulai.

Irene pikir jika tidak menemukannya sekarang, dia mungkin akan segera keluar dari sekolah dan kembali lagi saat ujian tiba, Irene tidak akan bisa menemukan Sehun lagi, jadi jika mau bertemu Sehun, Irene pikir sekarang lah waktu nya.

****

Irene sudah mencari Sehun di kamar lama nya dulu, tapi dia tidak bisa menemukan Sehun, Irene mencari nya di kantin, Sehun juga tidak ada di sana. Irene pikir Sehun tidak mungkin ada di rooftop karena Sehun sudah tidak memiliki akses untuk itu.

Saat Irene berjalan di luar gedung, dia melihat Sehun yang sedang duduk di pinggir taman sekolah.

"Sehun."

Sehun melihat ke arah Irene ketika Irene memanggil nya.

"Ini rangkuman dan catatan yang aku janjikan kemarin." Ucap Irene.

Sehun mengangguk dan mengambil nya. "Bagaimana tidur mu?" Tanya Irene.

"Aku tidak bisa tidur," Jawab Sehun singkat.

"Kenapa? Apa kamar nya dingin?" Tanya Irene, seingat Irene, biasanya dia tidur dengan nyaman saja di kamar itu.

"Terima kasih untuk rangkumannya, aku akan pergi dulu." Ucap Sehun lalu bangun dari kursi taman itu.

"Ke mana?" Tanya Irene.

"Ke mana saja yang aku mau. Sampai jumpa minggu depan." Ucap Sehun sambil berjalan menjauhi Irene.

Irene mungkin tahu apa yang di rasakan oleh Sehun, tapi Irene sudah berusaha membantu Sehun semaksimal mungkin, tidak ada yang bisa Irene lakukan lagi untuk Sehun.

Irene juga sebenarnya ragu untuk kembali ke dalam kelas, apa mungkin seisi kelas akan membicarakannya karena dia berpindah golongan secara tiba-tiba? Atau mereka mungkin akan semakin membenci Irene? Dia harap semua yang dia pikirkan atau bayangkan tidak akan terjadi.

Tapi semakin Irene pikirkan, semakin tidak mungkin Irene masuk ke dalam kelas, lebih baik Irene tidak perlu pikirkan lebih jauh dan langsung masuk saja ke dalam kelasnya.

Tokkk... Tokkk.. Tokkk..

"Permisi bu Yura, maaf saya terlambat." Ucap Irene sambil membuka pintu kelasnya. Benar saja, seisi kelas menatap ke arah Irene.

"Tidak apa-apa Irene, silahkan duduk.' Ucap Bu Yura sambil tersenyum.

Mereka semua masih menatap Irene dengan tatapan bingung dan sebagian lagi tidak suka.

"Ayo semuanya, kembali fokus ke pelajaran, sebentar lagi akan di adakan ujian kelulusan, jika kalian mau masuk ke universitas yang bagus, nilai kalian harus di atas delapan, jadi kalian harus belajar dengan benar agar kalian tidak menyesal nanti nya." Ucap bu Yura.

"Shhh.. Hei. Irene." Irene melihat ke kiri dan kenan untuk mencari suara yang berbisik kepadanya itu.

"Di belakang." Bisik nya lagi. Irene memutar balikkan setengah tubuhnya ke belakang.

"Apa kamu benar-benar golongan biru sekarang?" Tanyanya. Irene mengangguk dengan pelan. "Ada apa?" Tanya Irene.

"Hei, kalau begitu, traktir kita saat istirahat, lalu kami akan menjadi teman mu nanti." Ucap nya.

Irene langsung membalikkan tubuhnya ke posisi awal, dia tidak berniat lagi menambah teman yang hanya memanfaatkan uang Irene sekarang. Dia sudah memiliki Wendy, teman yang benar-benar ingin menjadi teman nya tanpa mengharapkan apa pun dari Irene. Jadi dia tidak membutuhkan teman dari golongan putih yang berteman dengan Irene hanya untuk meminta traktiran di setiap istirahat.

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant