Part 13

579 80 24
                                    

"Hei lihat, kenapa dia bisa ada di sini?"

"Lihat itu bekas muntahannya kan? Ih sangat menjijikkan."

"Itu bukannya murid golongan putih yang katanya akan mengikuti Olimpiade itu? Kasihan sekali."

"Dia kakak kelas kita kan? Kok bisa sampai begini sih."

Irene bisa mendengar suara itu, tapi dia masih tidak ingin membuka matanya. Lagi pula untuk sekarang, Irene tidak kuat untuk melakukan apa pun dulu. "Irene, Irene bangun Irene." Kali ini bukan suara murid lain yang Irene dengar, tapi suara wali kelasnya, bu Yura.

Irene memaksa kan untuk membuka matanya sekarang agar wali kelasnya itu tidak begitu khawatir kepada Irene. Bisa saja Irene di anggap sudah mati jika terus saja tidak bergerak. "Bu, Saya baik-baik saja kok." Ucap Irene.

"Tidak Irene, siapa yang melakukan ini?" Tanyanya. Irene berpikir dulu, apa dia benar-benar akan memberitahu nya kalau ini semua adalah perbuatan Sehun?

"Bu, saya ingin beristirahat dulu, bisa kita melanjutkan ini nanti bu?" Tanya Irene. Wali kelasnya tentu saja menyetujui nya. Irene benar-benar butuh istirahat.

"Apa kamu masih kuat berjalan?" Tanya nya. Irene berusaha bangun, tapi tubuhnya benar-benar tidak bisa bangun lagi. Akhirnya Irene menggeleng.

"Kalau begitu tunggu sebentar ya." ucap Bu Yura. Irene mengangguk. Tidak lama kemudian, terdengar suara dari speaker sekolah, Irene pikir mungkin bu Yura yang memuat pengumuman.

"Semua murid harap kembali ke kamar nya masing-masing untuk beberapa saat, kalian semua boleh keluar lagi saat jam makan malam nanti, sekian pengumuman ibu, terima kasih."

"Yah, kita harus pergi? Bagaimana dengan dia? Kita harus meninggalkannya di sini?"

"Tapi dia masih hidup kan? Mungkin dia akan baik-baik saja, Ayo kita kembali, nanti kita yang malah terkena masalah."

Satu per satu murid pergi dari sekitar ruangan itu, bu Yura pun kembali dengan beberapa guru lainnya. Mereka semua terkejut melihat Irene yang seperti habis di hajar murid lain, ya kenyataannya memang itu lah yang terjadi. "Bu Yura, kenapa dia bisa ada di sini?"

"Saya juga tidak tahu, saat saya ingin pergi ke gudang mencari alat laboratorium, saya melihat murid-murid sedang mengerumuni sesuatu , dan saat saya melihatnya, Irene sudah seperti ini," Jelas bu Yura.

"Pasti ada yang melakukan ini, menurut ku ini pasti bukan ulah berseragam biru." Ucap nya.

"Kenapa anda berpikir begitu?" Tanya Bu Yura, malah menurut firasatnya, seseorang mungkin tahu kalau Irene mengikuti Olimpiade itu, malah menurut nya akan lebih masuk akal jika murid berseragam biru tidak terima kalau yang mewakili sekolah mereka adalah murid berseragam putih.

Akhirnya karena Irene tidak bisa bangun sendiri, dia digendong oleh salah satu guru laki-laki di sekolah nya untuk di bawa ke UKS terlebih dahulu. Irene menjadi pusat perhatian lagi karena banyak orang yang melihat nya di gendong seperti itu. Tapi guru-guru pun terpaksa menggendong nya karena kondisi Irene seperti nya sudah benar-benar parah.

"Ibu akan mengecek CCTV siapa yang melakukan ini kepada mu ya." Ucap Bu Yura. Irene menahan tangannya saat dia hendak pergi.

"Tapi di sana tidak ada CCTV," Ucap Irene.

"Tidak ada? Lalu bagaimana kamu bisa sampai di sana? Tidak ada murid-murid yang boleh bermain hingga ke sana. Tempat itu bahkan belum di buka." Ucap guru lain. Irene sebenarnya sedikit kesal. Kenapa guru yang tidak menyukai nya juga ikut di sini? dia adalah Bu Rena, guru mata pelajaran IPS, sebenarnya dia tidak mengajar Irene, karena Irene adalah jurusan IPA, tapi dia terus saja membuat Irene semakin pusing saja.

"Apa saya bisa kembali ke kamar saya dulu? Saya butuh istirahat sebentar," Ucap Irene.

"Apa salah nya menjawab itu sekarang? Pasti kamu yang membuat masalah sendiri,"

Ini yang Irene tidak suka dari guru itu, Irene tahu dia tergila-gila dengan Sehun, bisa di bilang fans berat nya Sehun. Menurut Irene itu sangat tidak wajar, bagaimana mungkin seorang guru bisa memiliki perasaan seperti itu kepada salah satu murid nya. Apa lagi karena perasaan itu, guru itu jadi membenci semua murid perempuan yang dekat dengan Sehun. Itu sangat tidak wajar kan.

Irene berusaha duduk di atas kasur UKS. "Ibu kalau cuma ingin membela Sehun lebih baik ibu pergi dulu, kita bisa bahas ini lain waktu," Ucap Irene. Tubuhnya sudah lebih baik sekarang karena sudah di infus sejak tadi. Irene melepas infus nya begitu saja dan turun dari sana. "Saya permisi dulu, terima kasih sudah membantu saya tadi." Ucap Irene sebelum dia keluar dari ruangan UKS. Irene sudah benar-benar muak dengan UKS, hampir setiap hari dia harus berada di sana.

Irene berjalan ke arah kelasnya untuk mengambil beberapa buku untuk dia pelajari di kamar nya. Seharusnya hari ini Irene ke perpustakaan, tapi karena kejadian itu. Irene menggelengkan kepalanya. Irene ingin bisa melupakan semuanya secepatnya. Dia tidak ingin mengingat apa pun di ruangan itu.

Saat di lorong, Irene lagi-lagi bertemu dengan orang yang tidak ingin dia temui. Irene tidak meliriknya sama sekali, dia hanya berjalan melewati Sehun seperti dia tidak mengenal Sehun sama sekali. Awalnya mereka hanya berpapasan, tapi karena Sehun tahu, Irene sedang berusaha menghindar Sehun malah sengaja berjalan semakin dekat dengan Irene. Tapi Irene berusaha lari dari sana karena dia masih takut dengan sosok Sehun itu. "Jangan dekati aku" Irene menghempas tangan Sehun saat mencoba menarik lengannya.

Melihat peluang untuk lari, sebisa mungkin Irene menjauh dari Sehun. Dia tidak ingin berada di dekat Sehun. Itu sama saja seperti dia mau jatuh ke lubang yang sama dua kali. Irene masih tidak tahu apa salah dia hingga Sehun begitu membenci nya dan seperti ingin melenyapkan Irene dari bumi ini. Padalah sejak awal masuk ke sini, Irene melihat Sehun tidak seperti itu, tapi semakin lama, Irene melihat Sehun seperti seorang monster yang selalu menyiksa Irene di sekolah. Tapi separah apa pun Sehun melakukannya, menurut Irene hari ini, Sehun sudah tidak bisa di maafkan, dia sudah kelewat batas, bisa-bisa nya Sehun berbuat seperti itu kepada seorang perempuan. Apalagi saat perempuan itu tidak melawan sama sekali. Irene tidak tahu apa yang di pikirkan Sehun saat melakukan semua itu kepadanya.

Irene memang sadar kalau dia memang tidak sederajat dengan mereka, tapi apa perlu sampai segitu nya? Sehun membuat jebakan dengan menggunakan Wendy sebagai umpan untuk menjebak Irene ke perangkap nya. Irene tidak bisa sepenuhnya marah kepada Wendy. Dia tahu Wendy tidak melakukan semua itu dengan sengaja.

Saat sampai di depan pintu kamarnya, dia melihat Wendy dan terduduk di lantai di sebelah pintu kamarnya. "Wendy? Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Irene.

Wendy bangun dan langsung memeluk Irene. "Maafkan aku, aku membuat mu seperti ini," Ucap Wendy. Irene tidak tahu apakah Wendy menangis? Irene berusaha melihat wajah Wendy.

"Kita masuk dulu ya?" Tanya Irene. Wendy mengangguk.

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora