Part 41

384 51 7
                                    


Hari ini mereka tidak jadi mengajak ku pergi jalan-jalan. Barang mereka sangat banyak jadi mereka akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengemas semua barang-barang bawaan mereka. 

Aku sudah menawarkan mereka bantuan, tapi mereka tidak ingin merepotkan ku. Aku melihat ChanYeol dan Kai bolak balik mengambil kardus dari kantor guru, barang-barang mereka mungkin tidak muat di dalam koper mereka, sehingga mereka harus meminta banyak kardus, Wendy juga sudah menelepon ayah nya untuk mengirikan mobil nanti untuk mengangkut semua barang nya, begitu juga dengan Krystal. 

Orang tua ku juga bertanya hal yang sama, apa barang ku banyak? Aku melihat ke arah koper ku, barang ku sangat dikit, sisa akan aku bawa dengan kardus saja. 

Aku baru ingat, aku harus mengambil buku-buku ku di loker kelas sebelum ruang kelas itu di bersihkan seluruhnya. Aku berlari ke kantor guru untuk meminta kardus, semoga saja masih ada kardus tersisa di sana. 

Tokkk... Tokkk... Tokkk...

"Permisi bu Yura, apa saya boleh meminta kardus?" Tanya ku. Bu Yura mengambil sebuah kardus. 

"Terima kasih bu." Ucap ku. 

"Sama-sama, katakan pada teman-teman mu untuk membereskan loker mereka juga, hari rabu nanti semua pintu kelas akan di kunci, kalian tidak akan bisa mengambil barang-barang kalian lagi." Ucap bu Yura. Aku mengangguk. "Baik bu, nanti akan saya sampaikan." jawab ku. 

Aku keluar dari sana dan berjalan ke arah ruang kelas ku. Tadi aku berlari hanya karena aku takut tidak akan kebagian kardus untuk buku-buku ku. Seperti nya kardus itu saja sudah tinggal sedikit. 

Kelas ini sudah kosong, sepertinya belum ada orang yang membereskan barang-barangnya. 

Tokkk... Tokkk..

Aku berbalik dan melihat siapa itu. "Irene, bisa kita bicara sebentar." 

"Ada apa?" Tanya ku. 

Aku melihat Della membawa sebuah kardus juga. "Kamu sedang membereskan barang mu?" Tanya nya. Aku mengangguk. 

"Ya, kamu juga?" Tanya ku. Dia mengangguk. 

"Dan aku ingin minta maaf tentang kejadian di kolam renang, aku tidak bermaksud menarik mu, tapi Vio menyuruhku melakukannya, dia mengancam ku, aku tidak memiliki pilihan lain." Ucap nya. 

"Vio? Violet?" Tanya ku memastikannya. Dia mengangguk. 

"Aku hanya ingin minta maaf, aku terpaksa melakukannya, dia memantau ku dari jauh, jika aku membiarkan mu menang, dia ingin melukai adik ku." Ucap nya. 

Violet sampai mengancam Della demi melukai ku? Apa segitu nya violet dendam kepada ku. 

"Tidak apa-apa, aku juga baik-baik saja sekarang." Ucap ku. Aku mengabaikan Della dan kembali memasukkan buku-buku ku ke dalam kardus itu. Aku tahu Della merasa sangat tidak bersalah kepada ku, tapi marah dengan dia juga tidak akan mengubah apa pun, itu hanya akan membuat ku semakin memikirkan banyak masalah hidup. Lebih baik aku melupakannya saja. 

Aku tidak tahan harus berlama-lama di sini, jadi aku memasukkan semua nya ke dalam kardus itu, aku akan menyortir nya di kamar saja.

"Aku dulu an." Ucap ku sambil menutup loker ku kembali, mengambil kardus itu dan berjalan ke luar dari kelas. Della sepertinya memperhatikan aku. Tapi aku tidak begitu peduli tentang itu, lagi pula dia juga tidak mengganggu ku.

Aku berjalan kembali ke kamar ku. Kenapa isi loker ku sangat banyak? Kardus ini sangat berat.

"Butuh bantuan?"

Aku mencari asal suara itu. "Tidak perlu, aku bisa sendiri." Ucap ku. Aku menolaknya karena yang menawari ku bantuan adalah Steve, jika saja itu Kai atau ChanYeol, aku mungkin akan menjawab ya. Ini benar-benar berat.

Aku berjalan menjauh dari Steve. Dia terlihat tidak senang.

"Tolong jangan ikuti aku." Ucap ku. Aku tahu dia mengikuti ku.

"Apa kamu tidak ingin tahu di mana keberadaan Sehun?" Tanyanya. Aku berhenti di tempat ku.

"Memang nya kamu tahu di mana dia? Bisa saja kamu hanya mengarang nya." Balas ku.

"Tidak, aku serius, dia keluar negeri kan? Aku tahu di mana dia berada sekarang, bukankah kamu mencari dia?" Tanya Steve lagi.

"Maaf, tidak perlu, Pergi lah." Ucap ku.

"Sehun ada di Amerika, lebih tepat nya dia sedang berada di Seattle," Ucap Steve. Dia lagi-lagi menghentikan langkah kaki ku. Tapi aku tidak ingin berbalik. Aku tidak tahu apa yang dia beritahu itu benar atau tidak. Aku benar-benar berpikir kalau Steve hanya mengarang itu semua.

Aku kembali ke kamar ku dan langsung menaruh semua nya di atas meja belajar ku. Aku serius, ini benar-benar berat. Aku mengeluarkan semua barang nya dan menaruhnya di lantai saja. Lagi pula lantai ku juga bersih.

Hampir semua nya adalah buku catatan dan buku cetak, selebihnya itu hanya kertas-kertas tidak berguna. Aku memasukkan semua buku pelajaran dan buku catatan ku ke dalam kardus yang sudah aku kosongkan. Lalu aku memasukkan buku-buku harian ku, untuk diari Sehun, Aku memasukkan nya ke dalam tas ku. Aku pikir buku diari Sehun bisa menjadi buku cerita yang menarik untuk ku. Sebenarnya aku penasaran dengan apa yang orang seperti Sehun tulis di sana. Aku bahkan tidak pernah berpikir Sehun menulis diari seperti ini.

Kertas-kertas ku, aku memasukkan nya ke dalam kardus juga setelah aku tata rapi. Aku menaruhnya di atas meja jadi nanti, aku tinggal membawanya saja. Semua nya sudah beres, tidak ada lagi yang perlu aku bereskan. Sedangkan suara Wendy terdengar sangat jelas hingga ke kamar ku.

Sepertinya ChanYeol membuat masalah di kamar Wendy, sehingga Wendy berteriak seperti itu. Aku mengambil ponsel ku dan berbaring di atas ranjang. Aku tidak pernah bermalas-malasan seperti ini sebelumnya, mungkin sesekali tidak masalah untuk ku. Aku kembali bermain dan melihat-lihat isi sosial media ku. Dan entah aku beruntung atau sebaliknya, aku menemukan sosial media Sehun.

Aku bimbang antara melihatnya atau mengabaikannya saja. Irene benar-benar tidak akan bertemu dengan Sehun lagi untuk waktu yang lama, atau bahkan mungkin tidak akan pernah melihat Sehun lagi di sisa hidup nya.

Aku terus melihat ke posting an di bawahnya. Aku masih merasa penasaran dengan itu, apa ada petunjuk Sehun sedang di mana? Atau mungkin setidaknya aku bisa melihat foto-foto Sehun.

Hei, pergi lah dari pikiran ku. Jangan memikirkan dia, masih banyak laki-laki lain yang lebih baik dari Sehun. Sehun sendiri juga yang sudah meminta untuk melupakan diri nya kan. Dan yang menyelamatkan diri mu itu ChanYeol, sadarlah, Sehun tidak menyelamatkan mu. Dia sudah pergi.

Enyah lah dari pikiran ku.

Aku mematikan ponsel ku dan memejamkan mata ku sebentar.

"Sehun ada di Amerika, lebih tepat nya dia sedang berada di Seattle,"

Aku bisa gila jika ingatan ku tentang Sehun terus menghantui kepala ku. Aku bangun dan mengambil nya. Keputusan ku sudah bulat, aku akan melihat apa yang Sehun tulis di sana hingga dia meninggalkannya di sini dan membiarkan aku membacanya.

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️Where stories live. Discover now