44. Ambisi & Ambisius

525 63 4
                                    

44

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

44. Ambisi & Ambisius

“Ambisi dan ambisius, dua kata yang hampir sama namun memiliki makna yang berbeda.” — Sandrana Aisyah.









Ara menatap sebuah buku cetak yang kini sedang berada di hadapannya. Dari semalam, cewek pendek itu belajar dari setelah isya sampai pukul setengah 9. Setelah belajar, cewek itu menelpon Iqbal sebentar lalu tidur. Ara menambah waktu belajarnya sehingga semalam dirinya tidak bermain Tiktok.

Ara benar-benar terniat ingin mempertahankan peringkatnya. Dirinya cukup dikeluarkan dari tim olim, bergeser peringkat jangan.

Cleo yang melihat Ara meringis pelan. “Sumpah ya, Ra. Lo yang belajar tapi malah gue yang mual,” ujar Cleo. Karena Cleo paling anti dengan belajar.

“Gue sengaja nambah waktu belajar. Soalnya gue udah janji sama Mama untuk mempertahankan peringkat,” ujar Ara. Cewek itu membuka halaman selanjutnya untuk meneruskan bacaan.

“Tapi gue masih penasaran kenapa nilai lo bisa turun gitu aja,” ujar Cleo membuat Ara sontak menoleh.

“Jahat gak sih kalau gue mikirnya ada orang yang sengaja jatuhin nilai-nilai gue?” ujar Ara.

“Ya gue berusaha berpikir positif, kali aja buku gue keselip di mana makanya nilai gue kosong. Tapi masalahnya guru-guru juga ngeluh tentang nilai gue yang turun. Bahkan semalem Bu Beti chat kalau ulangan gue kemarin dapet nilai lima puluh. Padahal gue udah bener-bener belajar. Sakit hati banget gue sumpah,” kata Ara lagi.

“Tuh kan! Ada yang sengaja ini mah!” seru Cleo heboh.

“Gue udah curiga dari lo pingsan waktu seleksi olim,” sahut Zara. Cewek jutek itu duduk di kursi dengan kedua kaki yang berada di dalam laci.

“Gue ambil kesimpulannya nih ya. Kayanya orang yang ngebius lo adalah orang yang sama dengan orang yang udah jatuhin nilai-nilai lo,” ujar Cleo pada Ara.

“Belum ada bukti jangan asal ambil kesimpulan aja, Cle. Harus ada bukti dulu baru bisa diambil kesimpulannya,” ujar Resha menengahi sebagai orang dengan pemikiran yang paling dewasa di kelas.

“Lo tenang aja, Ra. Sebagai cewek si biang gosip, gue bakal bantu lo usut abis masalah ini. Lumayan buat nambah berita terbaru di sini. Kali aja entar gue dipercaya jadi admin akun IG sekolah,” ujar Cleo cengengesan. Karena menjadi admin akun Instagram sekolah adalah impian Cleo sejak masuk ke HSNC.

“Cuma lo aja yang bakal nyari tau?” ujar Zara pada Cleo.

Cleo sontak menoleh pada cewek jutek itu. “Lah emangnya lo mau? Masalah ini lumayan ribet, Zar. Lo gak mager apa?” tanya Cleo terheran-heran.

“Selama bukan makan beling gue gak masalah,” jawab Zara sekenanya. Zara itu memang tidak bisa diam saja ketika sahabatnya sedang ada masalah.

Keadaan kelas yang tadinya tenang kini langsung berubah 180° ketika Leo dan Arza masuk ke dalam kelas dengan grasak-grusuk. Kedua cowok tengil itu berjalan menghampiri Ara, Cleo, Resha dan Zara dengan gaya seperti orang mabuk.

ARayaWhere stories live. Discover now