32. ILY 3000 & 1423 Meaning

676 72 13
                                    

32

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

32. ILY 3000 & 1423 Meaning









Keadaan kelas 11 IPA 1 benar-benar riuh. Guru-guru mengadakan rapat dadakan membuat murid-murid bersujud syukur. Karena rapat dadakan merupakan suatu hal yang paling membahagiakan setelah bel pulang cepat. Karena anak-anak kelas tidak ada kerjaan alhasil Ara, Cleo, Leo dan Arza berperang pantun.

Ara dan Cleo berada di meja barisan kanan sedangkan Leo dan Arza berada di meja sebelah kiri. Mereka duduk di atas meja dengan posisi saling berhadapan. Sedangkan sisanya hanya menjadi penonton setia.

“Ikan kakap warna oren,
Gue cakep gue keren,” ujar Leo berpantun membuat satu kelas langsung bersorak heboh. Cowok tengil itu mengangkat dagunya sombong lalu membenarkan kerah seragam dengan gaya sok cool.

“Bales Ra,” ujar Resha pada Ara membuat Ara langsung menggulung lengan seragamnya mengambil ancang-ancang.

“Ikan kakap buah kedondong,
Lo memang cakep tapi bohong,” balas Ara membuat satu kelas semakin heboh.

“Ikan teri makan saos,
Iri? Bilang bos,” sahut Arza membela Leo.

Cleo berdecih. “Mana ada ikan teri makan saos. Ngadi-ngadi lu,” ujarnya.

“Di dalam kamus Arza semuanya ada.” Arza membantah.

“MANJAY! MANTEP ANJAY GURANJAY BRAGAJAY!” seru Leo dengan gaya ala-ala mabuk.

“Jangan ngomong anjay, Le. Nanti bisa dituntut,” ujar Arza. Ia melotot pada Leo.

Leo langsung memasang wajah polosnya. “Mana saya tau. Saya kan ikan,” ujarnya.

“Ah masa?” sahut Cleo dengan wajah yang menyebalkan.

“ANJAY ANJAY ANJAY. HIDUP ANJAY!” Leo berseru heboh.

“ANJAY!” balas satu kelas serempak kecuali Zara, Iqbal dan Dipta tentunya. Oh iya, jangan lupakan juga Dinda. Cewek blasteran itu masih tampak belum akur dengan anak-anak kelas.

Ara berhenti tertawa lalu melirik sekilas pada Iqbal yang kini sedang menatapnya. Cewek pendek itu seketika menjadi malu. Gini banget kalau sudah jadi pacar. Dikit-dikit diliatin, dikit-dikit diperhatiin. Kan malu. Beda sekali rasanya ketika belum pacaran dan sudah pacaran.

“Warung Bi Eli yuk Ra,” ajak Cleo pada Ara.

Ara tersentak lalu menoleh pada Cleo. “Ke warung Bi Eli ngapain? Beli soto pasti,” ujar Ara saking hapalnya. Warung Bi Eli memang terkenal dengan sotonya yang enak. Kafe sekolah akan ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan soto racikan Bi Eli sang mama Mba Dewi. Lagipula murid-murid akan jarang ke kafe sekolah ketika jam istirahat. Mereka sering nongkrong di kafe kalau sudah pulang sekolah.

“Ya udah ayo!” Ara menyeret tangan Cleo, disusul oleh duo racun di belakang mereka. Leo dan Arza. Ara tidak langsung keluar dari kelas, cewek itu berjalan menghampiri Iqbal terlebih dahulu.

ARayaWhere stories live. Discover now