28. Ana Uhibbuki

659 79 20
                                    

Sesuai janji wkw.

Saran username yang unik dong.

Saran username yang unik dong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

28. Ana Uhibbuki







Jam kosong adalah hal yang paling menyenangkan setelah rapat guru dadakan. Para murid berseru senang ketika guru yang mengajar sedang berhalangan hadir. Apalagi jika tidak meninggalkan tugas sedikit pun. Itulah yang dirasakan oleh anak-anak kelas 11 IPA 1 sekarang.

Tadi Bu Yanti hanya masuk sebentar untuk mengabsen lalu keluar kelas lagi karena ada urusan mendadak. Membuat anak-anak kelas langsung sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sama halnya dengan Ara dan teman-temannya. Seperti biasa, jika sedang jam kosong seperti ini mereka akan duduk melingkar di meja Ara dan Iqbal.

"Gue punya tebak-tebakan," ujar Leo membuka obrolan.

"SERATUS!" seru Arza.

Leo sontak menggeplak kepala Arza. "Belum dimulai bego!" katanya.

"Cepetan Le gak usah bacot!" sahut Cleo tidak sabaran.

"Jika merebus satu jagung membutuhkan waktu sepuluh menit. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk merebus enam jagung?" tanya Leo.

"Enam puluh menit," sahut Resha cepat.

"Tetot!" Leo menyilang kan tangannya di depan dada.

Arza berpikir sejenak lalu menjentikkan jarinya. "SATU JAM!"

"Itu sama aja dengan enam puluh menit ARJAAA!" seru Cleo semakin sebal. Bedebah sekali Arza ini.

"Satu jam saja bertemu denganmu." Ara bersenandung sambil menggerakkan badannya membuat Leo langsung mepet-mepet seperti mau dangdutan. Leo ikut bersenandung sambil menggoyangkan badannya membuat bangku Ara hampir tumbang. Cewek pendek itu mengepalkan tangannya di depan wajah Leo sambil tersenyum manis.

Leo melotot kaget lalu menjauhkan kursinya dari Ara. Cowok itu menggebrak meja dengan keras. "Ayo jawab lagi. Gitu aja gak bisa!" ujarnya sombong dengan hidung kembang-kempis.

"Enam puluh menit, Le. Kalau satu jagung sepuluh menit berarti enam jagung ya enam puluh menit. Hitung aja sepuluh kali enam sama dengan enam puluh. Lo bisa ngitung gak sih?!" ujar Cleo berapi-api.

"TETOT!" seru Leo tepat di depan wajah Cleo. "Jawab lagi," ujarnya.

Ara, Cleo, Resha dan Arza sibuk menjawab tapi tetap saja salah. Sedangkan Zara, Iqbal dan Dipta hanya diam saja. Ketiga anak es itu malas menanggapi tebak-tebakan tidak berfaedah Leo.

"Satu jagung sepuluh menit. Kalau enam jagung..., " gumam Ara. Ia berpikir sejenak. "YA SEPULUH MENIT!" jawabnya heboh.

"Bego ih, Ra. Sepuluh dikali enam ya enam puluh. Ini gimana sih?!" ujar Cleo sangat sebal.

ARayaWhere stories live. Discover now