"Kau harus tetap hidup untuk bertahan."
"Sampai kapan aku di sini?"
"Tunggu saja." Zetta ke luar dari ruangan.
Nevan menghampiri Zetta, "Keluarkan dia dari sana," ucap Nevan membuat Zetta terkejut.
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah lihat kamera pengawas di rumah Kristy kalau pembunuhnya memakai sepatu berwarna putih, dan manager Lolita ... dia bilang Lolita tidak ada kaitannya dengan ini semua karena dia menyaksikannya sendiri kalau Lolita berdiam diri di rumahnya dan mengerjakan tugas."
Zetta mengernyitkan dahinya bingung, "Apa kau melihatnya dengan jelas?"
"Tidak terlalu jelas, hanya saja aku terfokus pada sepatu berwarna putih. Sementara Lolita tidak memakai sepatu putih saat pergi ke taman," jawab Nevan.
"Apa maksudmu?"
"Pelakunya memakai sepatu warna putih, dia memiliki kelainan di bahu kanan yang bisa bergerak tiba-tiba, pelakunya mencari korban lewat sosial media," jelas Nevan membuat Zetta semakin tidak mengerti.
"Apa maksudmu sosial media?"
"Aku dan Gior meretas CCTV di sekolah."
"Tapi itu—"
"Tidak ada cara lain lagi."
"Kenapa kau sangat yakin pelakunya mencari korbannya di sosial media?"
Nevan melihat ke kanan dan kirinya lalu menarik lengan Zetta ke ruang rapat yang di dalamnya sudah ada Willy yang menunggu, "Aku akan menjelaskannya. Kasus pertama yaitu kita menemukan Karlos di warnet pada saat dia mengotak-atik komputer, dan hal mengejutkan terjadi, lalu kasus kedua yaitu Ben pulang sekolah dan dia kembali lagi ke sekolah untuk mengambil handphonenya, tapi salah satu komputer menyala, dia mencoba mematikannya, tapi dari perubahan raut wajahnya dia seperti terkejut dan yang membuatku kesal adalah kamera CCTV tiba-tiba mati." Nevan memberi tahukan segalanya pada rekan kerjanya.
"Lalu Leanna dan Kristy?" tanya Willy menunggu Nevan mengatakannya lagi.
"Aku sudah menyerahkan file untuk kasus Leanna. Dan untuk kasus Kristy aku sempat melihat dia live lalu dia bilang akan mengerjakan tugas, dan setelah itu dia ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya sendiri, aku yakin Kristy menggunakan komputernya untuk mengerjakan tugas, mengingat sekolahnya itu sudah berbasis komputer." Nevan menghela napasnya pelan saat selesai bicara.
"Kau tahu? Ini benar-benar sangat membingungkan, apa kita bisa menangkapnya?" tanya Zetta terlihat kurang yakin.
"Aku yakin pasti bisa diselesaikan. Oh ya, guru di sekolah mengatakan ada salah satu siswi mereka menghilang sejak dua bulan yang lalu, namanya Vey Librivia, pihak sekolah merahasiakannya dari semua orang dan merekayasa kalau Vey pindah sekolah. Dan ...." Nevan menggantungkan kalimatnya sambil melirik Willy dan Zetta secara bergantian. "Guru itu tahu kalau aku Detektif."
Keduanya terdiam, "Bagaimana dia bisa tahu?" tanya Zetta bingung.
"Dia mengatakan kalau dia melihatku ada di TKP tempat Karlos tewas," jawab Nevan pelan.
"Kenapa kau sangat ceroboh?" tanya Willy.
"Mana aku tahu, aku tidak menyadarinya saat itu. Oh ya, coba tanyakan pada Lolita apa dia mengenal Vey atau tidak, lalu setelah itu lepaskan dia," ujar Nevan yang dibalas anggukan kepala oleh Zetta.
Zetta ke luar dari ruangan dengan sorot mata tajamnya, dia berjalan menuju ke ruang interogasi untuk menanyakan sesuatu pada Lolita lagi.
Saat Zetta masuk ke ruangan, Lolita sedang meminum air di botol pemberian dari managernya.
"Apa kau tidak memberinya minum?" tanya laki-laki itu sarkas pada Zetta.
"Aku sudah menawarkannya, tapi dia tidak mau. Silakan ke luar, aku masih ada pertanyaan dengannya," kata Zetta sambil tersenyum. Lalu laki-laki itu ke luar dari ruangan.
"Aku ada pertanyaan penting," ucap Zetta tapi Lolita hanya diam saja. "Apa kau mengenal Vey Librivia?" tanya Zetta membuat Lolita terdiam lalu mengerjapkan matanya dua kali.
"Tidak."
"Dia dari sekolahmu. Apa kau tidak mengenalnya?"
"Tidak."
"Kau dekat dengannya?"
"Tidak."
"Ke mana dia sekarang?"
"Tidak tahu."
Zetta menghela napasnya pelan, "Dia menghilang dua bulan yang lalu. Pihak sekolah merahasiakannya dari kalian bukan?"
Lolita terdiam.
"Jawab pertanyaan ku," desak Zetta bernada tegas membuat Lolita kaget.
"Aku tidak tahu," jawab Lolita kesal.
Zetta bersandar di kursi lalu melipat kedua tangannya di dada, "Kebanyakan dari korban adalah siswa berprestasi, dan bisa saja selanjutnya adalah ... kau," ucap Zetta membuat Lolita terdiam menahan kesal karena Zetta memancingnya.
Tangan Lolita mengepal kuat, "Kau tidak tahu apapun," kata Lolita mencoba untuk tidak terperdaya dengannya.
Zetta tersenyum sinis membuat Lolita yang melihatnya sedikit gugup.
"Siapa kau?" tanya Lolita dengan sorot mata tajamnya.
Zetta tersenyum penuh arti dan tidak menjawabnya, "Kau dibebaskan, silakan ke luar," ucap Zetta membuat Lolita terkejut sekaligus tak tenang. "Berhati-hatilah." Zetta tersenyum sinis saat mengatakannya.
"Siapa kau sebenarnya?! Hei!" teriak Lolita tapi Zetta malah langsung ke luar membuat Lolita mengepalkan tangannya kuat-kuat karena kesal dengan wanita tadi.
Siapa dia? Kenapa dia sangat mencurigakan? Bagaimana ini? Apa Lolita adalah korban selanjutnya?
Manager Lolita masuk ke dalam, "Kau kenapa?" tanyanya kebingungan melihat Lolita yang sangat marah saat ini.
"Kau bisa menjamin keselamatan ku?" tanya Lolita membuatnya semakin tak mengerti.
"Tentu saja. Ada apa denganmu?" tanyanya heran tapi Lolita malah pergi dari tempat itu dan tidak menjawabnya.
Lolita khawatir apa yang dia pikirkan dan curigai benar, dia takut saat melihat senyum menyeramkan Detektif wanita itu.
Lolita masuk ke dalam mobilnya dengan perasaan kesal, "Untuk saat ini dan seterusnya aku akan berada di rumah, aku tidak mau bertemu dengan siapa pun," ujar Lolita dengan serius.
"Memangnya kenapa?"
"Detektif wanita tadi mencurigakan, jangan biarkan dia datang ke rumahku. Mengerti?" Napas Lolita naik turun, hidupnya mulai tak tenang saat ini karena Detektif perempuan itu.
❌ DON'T CLICK ❌
Jadi siapa yang kalian curigai sejauh ini?
YOU ARE READING
Don't Click [END]
Mystery / ThrillerAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...
12. DON'T CLICK ! SENYUMAN
Start from the beginning
![Don't Click [END]](https://img.wattpad.com/cover/187747029-64-k900961.jpg)