"Pengirimnya pasti menyaksikan itu."
Nevan menoleh ke arah Gior, "Atau kah dia pembunuhnya?" tanya Nevan mulai berspekulasi.
"Boleh ku lihat foto tulisan Leanna itu?" tanya Gior dan Nevan menunjukkannya.
Gior kembali membacanya, "Kristy, Lolita, Lucas, Robin, Rose, Frans dan Norvin. Apa ini pola pembunuhannya?" tanya Gior membuat Nevan mengernyitkan dahinya bingung.
"Apa maksudmu?"
"Apa mereka yang akan jadi korban selanjutnya?"
"Apa?"
"Korban selanjutnya adalah Kristy, Lolita dan yang lainnya, kalau mereka bisa bertahan mereka akan selamat," jelas Gior membuat Nevan terdiam dan berpikir.
***
Hari ini sekolah Andromexius School diliburkan sementara karena adanya insiden mengerikan yang terjadi di sekolah mereka. Pihak sekolah benar-benar shock dengan kejadian di sekolah mereka yang secara bertahap tewas secara misterius.
Nevan sedang berdiri di lantai dua bersama dengan Joanna, dan Sophia sambil melihat mayat Leanna yang dibawa masuk ke dalam ambulance.
"Leanna adalah siswi yang pintar di sekolah, dia hampir tidak memiliki catatan buruk dari guru. Tapi, kenapa dia bunuh diri seperti itu?" tanya Joanna sambil melamun.
"Aku berpikir kalau dia dibunuh oleh seseorang," kata Sophia membuat Nevan menoleh.
"Apa maksudmu?" tanya Joanna bingung.
"Apa kalian tidak berpikir kalau kematiannya ini aneh?" tanya Sophia sambil menghela napasnya pelan.
Joanna menggelengkan kepalanya.
"Saat aku kerja lembur di kantor sampai malam aku mendengar senandung dari seseorang," kata Sophia.
"Mungkin itu hanya perasaanmu saja, kau terlalu kelelahan untuk lembur sampai malam di sekolah," balas Joanna yang sepertinya tidak mempercayai perkataan Sophia.
"Aku tahu kalian berdua pasti tidak akan percaya dengan apa yang aku katakan. Tapi aku serius," tuturnya mencoba membuat keduanya percaya.
Saat Joanna akan menjawab perkataan Sophia, ponselnya berbunyi membuat dia harus mengangkat sambungan teleponnya.
"Aku permisi dulu," ucap Joanna lalu kemudiaan dia pergi dari sana meninggalkan Nevan dan Sophia.
Nevan melihat Sophia, "Apa kau mendengar sesuatu di sekolah?" tanya Nevan agak penasaran.
Sophia mengangguk, "Apa kau menganggap aku aneh seperti bu Joanna?" tanya Sophia sambil tersenyum getir.
"Apa saja yang kau tahu?"
Sophia mengernyitkan dahinya sambil mendongakkan kepalanya, "Apa kau juga merasa ada yang aneh?" tanya Sophia.
Nevan mengangguk, "Dari kejadian Ben yang ditemukan tewas di sekolah membuatku penasaran dan akhirnya menelusuri ini, tapi rasanya aku ... belum mendapat titik terang dari ini semua," tutur Nevan.
"Ternyata bukan hanya aku yang merasa aneh dengan kematian murid di sekolah ini."
"Untuk yang senandung itu ...."
"Aku mendengar ada yang bersenandung di lorong sekolah, aku tidak tahu apa itu, aku sudah melihat kamera pengawas, tapi di sana tidak ada siapapun, bukankah itu aneh?" tanya Sophia membuat Nevan terdiam.
"Aku yakin kematian semua murid ini bukan karena mereka bunuh diri, tapi mereka ... dibunuh," jawab Sophia terlihat sangat meyakinkan.
"Kenapa kau sangat yakin mereka dibunuh?" tanya Nevan terlihat penasaran, tapi dia tidak terlalu menunjukkannya agar Sophia nyaman bercerita dengannya.
"Sebenarnya bukan hanya hari ini kejadian itu terjadi. Sebelumnya ada seorang siswi yang menghilang entah ke mana, tapi kami pihak guru tidak ada lagi yang membahasnya dan mengatakan kepada siswa lain kalau dia sudah pindah sekolah," jawab Sophia menjelaskan semua yang terjadi di sekolah sebelum Nevan datang ke sekolahnya.
"Apa tidak ada yang mencarinya?"
"Pihak sekolah menutup mata untuk hilangnya korban. Dan aku masih mencari-cari siapa yang dengan tega menculiknya," jawab Sophia.
"Aku rasa pembunuhnya sering berkeliaran di sekitar sekolah. Aku ingin menyelidikinya malam-malam, tapi aku terlalu takut."
"Apa kau punya fotonya?"
Sophia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan menunjukkan sebuah foto dirinya bersama dengan murid perempuan, "Dia adalah murid ku, namanya Vey Librivia. Sudah dua bulan dia menghilang tanpa jejak, keberadaannya bahkan seperti ditelan bumi," jelasnya membuat Nevan terdiam. Ternyata kejadian ini bukan hanya terjadi hari ini saja, tapi ternyata teror ini sudah berlangsung lama.
"Apa yang terakhir kali kau ingat soal dia?"
Sophia berpikir, "Dia bilang katanya ingin mengerjakan tugas di perpustakaan setelah pulang sekolah, tapi setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi," jawab Sophia.
Dapat terlihat dari wajahnya, kalau Sophia merasa sangat kehilangan dengan beberapa siswa dan siswi di sekolahnya, bahkan dia masih sangat mengingat jelas salah satu muridnya yang menghilang selama dua bulan ini.
"Pak Nilson, aku mau mengatakan sesuatu," ucap Sophia terlihat ragu-ragu saat mengatakannya.
"Apa?"
Sophia terlihat sangat ragu-ragu, "Aku pernah melihatmu di warnet tempat kejadian Karlos tewas. Kau ... adalah seorang Detektif, kan?"
Nevan terdiam saat Sophia mengetahui tentangnya.
❌ DON'T CLICK ❌
Jangan lupa vote dan Comment
YOU ARE READING
Don't Click [END]
Mystery / ThrillerAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...
10. DON'T CLICK ! AGAIN
Start from the beginning
![Don't Click [END]](https://img.wattpad.com/cover/187747029-64-k900961.jpg)