5. DON'T CLICK ! MUERTO

Start from the beginning
                                        

Nevan menoleh ke kanan dan kirinya, "Kalau sudah pemanasan jangan lupa kalian keliling," ujar Nevan pada semua orang, lalu dia pergi untuk mengangkat teleponnya.

"Halo? Ada apa?" tanya Nevan pada saat dia mengangkat sambungan teleponnya.

"Ponsel ini milik Karlos dan Ben. Dan oh ya, untuk catatan panggilan ada banyak orang yang menelpon mereka. Termasuk ... Gior, dia menelpon Karlos dan Ben," jawab Zetta yang terdengar ragu-ragu saat mengatakan kalau nama Gior ada di daftar panggilan telepon Karlos dan Ben.

Nevan menoleh ke arah Gior yang sedang meregangkan ototnya bersama teman-temannya. Sial, kenapa adiknya juga ikut-ikutan dalam hal seperti ini? Tapi, apa itu mungkin?

Semua murid mulai berlari mengelilingi lapangan yang luas, "Aku lelah sekali, aku ingin istirahat dulu," ujar Kristy yang merasa kelelahan karena berlari, dia berhenti sendirian sementara yang lain melanjutkan olahraga mereka. Kristy mengelap keringatnya lalu terduduk begitu saja di pinggir lapangan.

Dia melihat ke arah lain, yaitu tepat ke sebuah danau tidak berpenghuni yang ada di sekolahnya, tiba-tiba saja dia mengingat cerita horror tentang danau yang ada di sekolahnya, tapi Kristy mencoba berpikir positif bahwa hal-hal seperti itu tidak ada di dunia yang sudah semakin canggih.

Tapi, saat Kristy akan bangun dari duduknya, dia melihat sesuatu di semak-semak, sebuah benda besar berwarna hitam ada dibalik semak-semak.

"Apa itu?" tanya Kristy sambil menyipitkan matanya melihat sesuatu dibalik semak-semak.

"Sedang apa kau?" tanya seseorang di belakang Kristy membuat gadis itu tersentak kaget karena suaranya.

"Ish, Robin coba lihat ke sana," tunjuk Kristy pada semak-semak yang menutupi sebuah benda berwarna hitam.

Robin mengernyitkan dahinya bingung saat melihat sesuatu yang ada di sana, bahkan dengan beraninya Robin berjalan ke arah sana untuk memastikannya.

"Kau mau ke mana?" tanya Kristy heran melihat Robin yang berjalan menuju ke tempat itu.

Robin menerobos semak-semak dengan berani karena sudah penasaran dengan apa yang dilihatnya.

Robin mengernyitkan dahinya saat melihat sebuah koper berwarna hitam tergeletak begitu saja di tempat ini. Ada sedikit keraguan dalam hatinya untuk membuka risleting koper karena bentuk koper yang mulai kotor.

Tangan Robin secara perlahan membuka risletingnya, bau yang sangat menyengat tiba-tiba tercium melalui indra penciumannya saat Robin baru membuka setengahnya. Dia menutup hidungnya sembari membuka risleting secara perlahan. Tidak ada raut wajah takut, yang ada hanya rasa penasaran yang begitu menggebu-gebu.

Saat risletingnya sudah terbuka sempurna ....

Robin terdiam beberapa detik lalu dia menjatuhkan tubuhnya karena kaget dengan apa yang ada di dalamnya.

"Robin kau—" Kristy membelalakkan matanya saat melihat ada mayat di dalam koper, "ARGH!!!" teriak Kristy sangat nyaring membuat semua orang yang sedang berolahraga terkejut mendengarnya.

Seorang mayat ditemukan di dalam sebuah koper berwarna hitam, tapi dia ... menggunakan seragam sekolah Andromexius School, dia ... Ben. Laki-laki itu ditemukan tewas di dalam sebuah koper dengan tubuh yang meringkuk di dalamnya. Ada beberapa luka lebam di tangannya, bahkan wajahnya sangat pucat.

Beberapa murid menjerit histeris saat melihat ada seseorang yang tewas di sekolah dengan keadaan yang mengenaskan. Bau yang menyerbak begitu kentara membuat beberapa murid menutup hidungnya.

Nevan menerobos beberapa siswa untuk melihatnya, saat dia sudah melihatnya dengan jelas dia hanya bisa terdiam lalu dia menelpon seseorang, "Zetta, cepat bawa polisi ke sekolah," ujar Nevan membuat Zetta terdengar sedikit terkejut.

Don't Click [END]Where stories live. Discover now