Masak

4.9K 467 35
                                    

Happy reading__

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading
__

Masing-masing sudah mendapatkan tugas, Santi membantu mengupas kulit bawang merah dan bawang putih, Jamal membantu membersihkan Ikan patin bersama Nenek, Surya membantu membersihkan rempah kebon dan Doni menyiapkan wajah diatas kompor.

"Hiks... Hiks... " Isak tangis Santi terdengar.

Surya yang berada didekat gadis itu menoleh, "Kenapa? Tangan lo kena pisau?" Surya mengangkat tangan Santi, tidak terlihat bercak kemerahan.

"Akting itu akting, biar di perhatiin." Doni mencibir sambil menuangkan minyak di wajan penggorengan.

"Akting udel lo, gue nangis karena ini." Unjuk Santi mengangkat pisau dan juga bawang.

"Halah, begitu doang. Sini biar gue aja!" Doni mendekat lalu mengambil alih posisi Santi yang sedang mengiris bawang. Santi mendengus, ia bergeser agar Doni lebih leluasa.

Santi memperhatikan gerak-gerik Doni yang sedang mengiris bawang, terihat mata laki-laki itu memerah. Doni juga terlihat sesekali meringis, mengusap matanya. Santi tertawa mengejek, "Ngiris bawang aja nangis," cibirnya.

"Siapa yang nangis?" Doni mengelak sambil mengusap matanya dengan tangan.

"Eh, setan! Perih woi, Sur bantuin gue! Sumpah demi apapun, perih woi." Doni bergerak kesana kemari dengan mata terpejam menahan perih.

Santi segera menarik tangan Doni menuju toilet di dekat dapur, ia membasuh wajah laki-laki itu dengan segayung air.
"Makanya gak usah sok-sokan!" cibir Santi mengusap wajah laki-laki itu dengan tangan.

"Masih perih, San."

"Bentar." Santi mengambil lagi air segayung, "Udah?"

Doni mengangguk, ia mengambil alih gayung dari tangan Santi lalu membasuh wajahnya berkali-kali dan yang terakhir menggunakan sabun. Santi menyingkir keluar dari toilet lalu kembali ke tempat semula.

"Kenapa Doni, San?" tanya Surya meletakkan mangkuk berisi rempah kebon ke depan gadis itu.

Santi mengedikkan bahunya tak ingin menjawab, ia melanjutkan mengiris bawang yang tersisa sedikit lagi.
"Udah, Nek. Apa lagi?" tanya Santi mendekat.

"Bumbu-bumbunya di tumis!"

"Biar gue aja!" sahut Doni berjalan dari arah toilet, laki-laki itu menghidupkan kompor. Sambil menunggu minyaknya panas, ia mengambil bumbu-bumbu yang akan ditumis dibantu oleh Santi.

Semua bumbu yang terdiri dari Irisan Bawang merah dan Bawang putih, Laos, Kunyit, Jahe dimasukkan ke dalam wajan, Doni mengoseng agar bumbunya matang merata, lalu matanya melirik Santi yang sedang menggeprek sesuatu, Entah namanya apa, Doni tidak tahu. Yang ia tahu hanya bawang kembar yang selalu bermusuhan itu.

Surya dan Jamal mendudukkan bokongnya dikursi yang ada di dapur, keduanya memperhatikan Doni dan Santi yang terlihat serasi jika dilihat dari belakang.
"Pikiran kita sama, Mal." Surya membuka suara.

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now