Terlambat bareng

6.2K 596 12
                                    

Happy reading__

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading
__

Gilang tertawa pelan menyaksikan siaran Live Ica di instagram, ia sedang duduk di salah satu kafe yang berada di mall, bersama dengan Rara.

"Kak Abi mau makan apa?" tanya Rara.

Gilang mengalihkan pandangan dari layar ponsel ke arah Rara, "Steak aja, minumnya es jeruk."

Rara mengangguk lalu berbicara pada pelayan kafe mengenai makanan yang mereka pesan, Rara mengucapkan terima kasih saat pelayan itu mengangguk mengerti.

Saat makanan telah tersaji dihadapan kedunya, Gilang meletakkan ponselnya dimeja, begitu juga dengan Rara. Mereka larut dalam sajian lezat disertai obrolan ringan.

__

Suara adzan membangunkan seorang gadis yang sedang tertidur pulas diatas ranjang, Ica merentangkan tangannya menguap lebar. Butuh beberapa menit untuk mengumpulkan nyawa, Ica beranjak bangun lalu berjalan kearah toilet.

Setelah mengambil air wudhu, Ica bersiap untuk melaksanakan sholat shubuh di dalam kamar sendirian! nanti juga berdua, kalau Ica sudah memiliki suami, hehe. Setelah menunaikan 2 rakaat sholat, Ica melepaskan mukena dan meletakkannya diatas meja.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, Ica sudah 2 bulan bersekolah di SMA Pelita. Banyak sekali hal yang ia dapatkan mulai dari teman baru, lingkungan baru dan hal menyenangkan lainnya. Terutama kedekatan antara ia dan Gilang, ah menyebut namanya saja sudah membuat jantung Ica berdebar.

Ica bersiap melakukan ritual paginya, yaitu mandi. Hari ini Gilang akan menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama, makanya Ica seantusias ini. Ia sudah rapi mengenakan seragam sekolah, Ica menatap pantulan wajahnya dicermin ia memoleskan bedak tipis dan juga lipbalm pada bibirnya agar tidak kering.

Ica melirik jam yang menggantung di dinding, pukul 6 pagi, ia keluar menuju dapur menghampiri Nenek.

"Masak apa Nek?" tanya Ica melongokkan kepalanya.

Nenek menoleh, "Tumben udah rapi."

Ica menyengir lebar, ia ikut membantu Nenek menyiapkan sarapan pagi di atas piring. Dirumah ini sudah menjadi kewajiban kalau pagi harus selalu sarapan, entah itu dirumah saja atau akan berpergian.

"Ca, Mama mu gak ada kabar mau kesini?" tanya Nenek membawa teko berisi air minum.

"Kemarin sih bilangnya mau kesini Nek, kalo kerjaan Papa udah beres," jawab Ica sambil menuangkan air ke dalam gelas.

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now