Rooftop

6K 598 14
                                    

Happy reading__

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Happy reading
__

Ke empat sahabat itu sedang duduk manis dipinggir lapangan, mereka baru saja selesai bermain bola basket. Keringat masih bercucuran dipelipis masing-masing.

"OMAIGAAAATTT, PACAR GUE KERINGETAN!"

"KAK TILANG?"

"GILANG WOY, LO KIRA BURUNG KUTILANG."

Teriakan heboh beberapa siswi yang melihat pemandangan menyegarkan mata dipinggir lapangan, idola mereka terlihat sangat mempesona.

"GILANG, GUE KARUNGIN BOLEH?"

"JAMAAAAL!"

Surya dan Doni saling pandang, mereka berdua melihat ke arah Jamal. Laki-laki berparas khas jawa dengan kulit sawo matang itu sedang memandang lurus ke depan.

"Don, gue gak salah denger kan? Ada yang neriakin nama Jamal?" tanya Surya mengorek-orek telinganya.

"Gue pikir gue doang yang denger," sahut Doni.

"Siapa yang neriakin tadi? Tak samperin dulu!" Jamal berlari ke arah siswi perempuan yang sedang berkumpul, pasti ada salah satu dari mereka yang meneriki namanya.

"Gercep juga, Jamal."

Gilang sama sekali tidak terganggu dengan ocehan ketiga temannya, pandangan matanya tak beralih dari kelas Ica. Ada gadis yang telah resmi menjadi pacarnya sedang duduk didepan kelas bersama beberapa temannya.

"Lo diliatin mulu tuh sama kak Gilang," bisik Santi ditelinga Ica.

Ica melirik kearah lapangan. Benar, yang diucapkan Santi, Gilang sedang mengawasinya dari jauh. Ica tersenyum kecil.

"Ca?" panggil Bimo yang sedang berjalan kearahnya.

"Ada apa Bim?" tanya Ica menatap Bimo yang berdiri di depannya.

"Tau nih, masuk aja lo Bim! ganggu Pemandangan aja," cetus putri, salah satu teman Ica dikelas.

"Gue gak ngomong sama lo Siput, diem aja deh!"

Putri mendengkus, ia kembali berceloteh dengan teman yang duduk disebelahnya.

"Pulang sekolah bareng yuk!" ajak Bimo harap-harap cemas.

Ica tersenyum kaku, ia melirik kearah lapangan. Mampus! Gilang masih berada dilapangan dan mata laki-laki itu menatap tajam ke arahnya, Ica bisa merasakan aura panas disekitarkan karena ditatap Gilang seperti itu.

"Ahh, Makasih Bim, tapi gak usah! Ntar ngerepotin lo."

"Gue gak merasa direpotin Ca."

"Alah, modus buaya lo Bim!" sahut Putri sewot.

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon