Stalker♥

16.8K 1.3K 60
                                    

Di depan mata saja sudah cantik apalagi ketika berpose dengan berbagai macam gaya, double beuty♥***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di depan mata saja sudah cantik apalagi ketika berpose dengan berbagai macam gaya, double beuty♥
***

Ica memarkirkan sepeda motor dibagasi rumah. Ia melangkah masuk dengan menenteng tas sekolah ditangannya.
"Assalamualaikum?" seru Ica.

Ica meletakkan tas disofa, mencari keberadaan Neneknya.
"Nek?" teriak Ica.

"Dibelakang Ca!" jawab Nenek.

Ica menghampiri Nenek yang sedang menanam bunga dibelakang rumah.
"Kakek mana Nek?" tanya Ica saat bersalaman dengan Nenek.

"Pergi ke pasar Ca, kamu ganti baju dulu, makan siangnya cari sendiri di meja," jawab Nenek masih sibuk menggali tanah.

"Iya."

Ica kembali ke dalam, ia mengambil tasnya lalu melangkah menuju kamar. Diletakkan tas digantungan dan ia merebahkan diri diatas ranjang.

Ica menghembuskan nafas lelah menatap langit-langit kamar, hari ini kegiatan MOS telah berakhir, dan besok ia sudah mulai sekolah seperti biasa.

Ica beranjak bangun untuk berganti pakaian karena perutnya telah berbunyi, minta di isi. Ia melangkah keluar dari kamar menuju dapur.
Saat Ica akan mengambil piring, bunyi klakson menghentikannya pergerakan tangannya. Ica berlari membuka pintu depan enggan membuat orang diluar menunggu lama, dilihatnya Kakek telah pulang dari pasar sambil menenteng beberapa kantung plastik yang tidak tau isinya apa.

"Kakek beli apa?" tanya Ica mengikuti langkah Kakeknya masuk ke dalam.

"Ini ada jajanan pasar, sama sayur buat kamu masak," ujar Kakek meletakkan belanjaan dimeja dapur.

"Baru mau makan Ca?" tanya kakek.

Ica mengangguk, mengambil se centong nasi beserta sayur bayam dan tempe goreng. Ica duduk dikursi lalu mulai makan.

Kakek duduk tak jauh dari kursi Ica, ia membuka satu-persatu jajanan yang dibeli dipasar. Nama Kakek adalah Lukmanudin, saat ini umurnya menginjak 70 tahunan lebih. Ia hidup berdua bersama sang istri yang bernama Sarinem. Namun, untuk tahun ini dan selanjutnya ada Ica yang akan menemani mereka berdua.

Kakek tidak lagi bekerja, untuk makan sehari-hari ia peroleh dari hasil menjual tanaman bunga dan juga uang kiriman anak-anaknya. Karena memang seharusnya seperti itu, muda bekerja tua leha-leha.

"Sudah pulang Kek?" Suara Nenek mengintrupsi.

Kakek mengangguk membuka sekotak mika berisi kue tradisional, ada bolu kukus, bolu basah, dan juga kue lapis. Ia meletakkan ditengah-tengah meja agar Nenek dan Ica mudah menjangkaunya.

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now